Spirit doll adalah boneka bayi yang dipercaya memberikan manfaat untuk kesehatan mental pemiliknya. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi di masyarakat. Simak penjelasan selengkapnya tentang apa manfaat sebenarnya hingga apa kata psikolog berikut ini!
Apa Itu Spirit Doll?
Spirit doll atau juga disebut boneka arwah, adalah boneka yang biasanya untuk dipajang daripada dimainkan dan untuk melambangkan atau mewujudkan pola dasar, ide, aktivitas, momen spiritual, pengalaman, ketuhanan, dan sebagainya.
Boneka ini mungkin dibuat secara komersial atau dibuat sendiri dengan berbagai bahan seperti kain, kertas, tanah liat, kayu, tongkat yang dibundel, atau apa pun bahan yang Anda punya. Boneka seperti itu dapat digantung di dinding, dibingkai, dimasukan botol yang dihias, dimasukkan ke dalam kotak dan sebagainya.
Apa Manfaat Spirit Doll?
Biasanya boneka arwah dibuat untuk ritual mengundang roh agar tinggal di dalam boneka tersebut. Ritualnya berbeda-beda tetapi biasanya terdiri dari pembakaran lilin dan dupa, serta membuat persembahan untuk menarik roh ke dalam boneka.
Namun, kini spirit doll dengan bentuk persis seperti bayi telah digunakan untuk healing atau penyembuhan, percintaan, atau profesi bagi pemiliknya. Boneka ini bahkan diperlakukan seperti bayi pada umumnya.
Asal-Usul Spirit Doll?
Boneka arwah atau haunted doll awalnya hadir di Thailand di tahun 2014. Boneka ini biasa disebut luuk thep (yang artinya malaikat anak) oleh masyarakat negeri gajah putih ini.
Menurut tradisi masyarakat thailand, luuk thep diberkati dengan tulisan suci yang digambar oleh biarawan. Masyarakatnya percaya bahwa boneka ini mengandung roh anak sungguhan yang wajib diperlakukan seperti makhluk hidup, seperti diberi makan dan didandani.
Masyarakat Thailand percaya bahwa roh jahat akan mendatangkan bencana. Untuk itu, mereka menangkalnya menggunakan luuk thep sebagai mediumnya untuk mendatangkan keberuntungan.
Apakah Mengadopsi Spirit Doll Membutuhkan Komitmen?
Masih mengutip Kumparan yang dilansir aman The Modern Pagan, spirit doll hanya bisa ditinggali oleh satu arwah. Seseorang harus melakukan serangkaian ritual terlebih dahulu untuk menghidupkan arwah tersebut.
Mengadopsi spirit doll membutuhkan komitmen dan tanggung jawab yang penuh. Pemiliknya bahkan harus memperlakukan beneka ini selayaknya manusia biasa, seperti harus diberi makan (misalnya camilan, susu, atau makanan lainnya), harus diberikan pakaian, diasuh, dan diajak ngobrol seperti manusia.
Merawat Spirit Doll Menurut Psikolog
Terkait mengadopsi bonek arwah dengan memperlakukannya selayaknya bayi, ini karena manusia memiliki naluri untuk menyayangi.
Menurut psikolog Efnie Indrianie dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, pada dasarnya bagian yang mengontrol emosi dan perasaan adalah bagian yang cukup luas di fungsi kerja otak manusia. Inilah yang membuat manusia memiliki naluri untuk menyayangi.
Banyak yang disayangi orang, mulai dari keluarga, sahabat, anak, pekerjaan, benda-benda, termasuk hewan peliharaan, dan lainnya. Disamping itu, fungsi otak manusia terkadang menyukai konformitas agar dapat menciptakan secure feeling (perasaan aman). Hal ini yang sering kali membuat orang mudah mengikuti tren, yaitu karena unsur konformitas.
Sementara menurut dr. Ursula Penny Putrikrislia, jika dikaitkan dengan kesehatan, yang jelas kesehatan itu kalau dari definisi sehat, yaitu sehat secara jiwa, raga, mental, maupun sosial.
Kalau mempercayai adanya spirit doll, dr. Ursula menambahkan, sudah tidak sehat karena bagaimanapun di saat kita dari lahir sampai sekarang ketika dulu tidak ada boneka arwah pun diberikan rezeki anugerah yang melimpah oleh Tuhan YME, tanpa harus mempercayai hal-hal yang seperti ini.
Baca Juga: Kesehatan Mental: Pengaruh Psikis, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan
Wajarkah Mengadopsi Spirit Doll?
Menurut Efnie, jika orang yang pengadopsi boneka arwah masih dapat menjalani hidup dan berfungsi efektif maka dianggap wajar-wajar saja. Lebih-lebih lagi jika boneka ini tidak menimbulkan halusinasi dan delusi (khayal) maka ini masih tergolong aman.
Namun, jika efek boneka arwah menimbulkan halusinasi dan delusi sampai pemiliknya sulit membedakan realita, maka kondisi ini patut diwaspadai dan harus segera ditangani.
Baca Juga: Cara Menggendong Bayi yang Aman, Nyaman, dan Sesuai Usia
Benarkah Spirit Doll Bermanfaat untuk Demensia?
Menurut sejumlah penelitian tentang terapi boneka untuk demensia, menemukan bahwa terapi ini mengurangi mengurangi rasa marah, perilaku obsesif, risau, dan suasana hati negatif, serta meningkatkan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di International Journal of Geriatric Psychiatry menyimpulkan bahwa terapi boneka secara signifikan mampu mengurangi gejala perilaku dan psikologis demensia serta kesulitan pengasuh penderita penyakit ini.
Meski memiliki bermanfaat untuk demensia, tidak sedikit pengasuh dan anggota keluarga memberikan respons negatif yang mendalam terhadap terapi boneka ini.
Menurut Gary Mitchell, dosen di School of Nursing and Midwifery di Queen’s University Belfast di Irlandia Utara, ada sedikit stigma, bahkan di kalangan profesional, yang menganggapnya memperlakukan penderita demensia seperti anak-anak dengan memberi mainan dimainkan.
Mitchell menambahkan, bahwa hal itu tidak benar sama sekali. Hidup dengan penyakit demensia Alzheimer, membuat seseorang benar-benar tidak mengenal orang lagi, tidak tahu hari-hari dalam seminggu.
Ketika membawa spirit doll, selama jangka waktu tertentu, itu hampir bisa menjadi pengingat. Boneka ini bahkan memberikan rasa nyaman dan keterikatan.
Baca Juga: 10 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah (Orang Tua Harus Tahu!)
Adakah dampak Buruk Terapi dengan Spirit Doll?
Jika penderita demensia benar-benar percaya bahwa boneka itu adalah bayi sesungguhnya, pengasuh dan anggota keluarga harus mengikuti persepsi itu dengan memperlakukan boneka itu secara lembut dan hati-hati.
Misalnya, ketika terapi ada saat-saat di mana keluarga atau kerabat datang menemui pasien demensia di panti jompo dan mereka mengangkat kaki boneka itu dengan cukup agresif. Sementara penderita demensia merasa sangat kesal dengan perlakukan ini karena seolah-olah mereka mengangkat kaki bayi yang hidup.
Menurut Mitchell, terapi boneka perlu direncanakan, dievaluasi, dan dipantau dengan hati-hati karena memiliki potensi komplikasi.
Satu penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara boneka dan risiko jatuh, karena kelelahan membuat orang kurang stabil di kaki penderita demensia.
Mitchell menambahkan, terapi boneka memberikan banyak rangsangan dan banyak aktivitas bermakna yang bisa dipimpin oleh seseorang, tetapi terkadang bisa sebaliknya.
Itulah fakta tentang spirit doll yang dipercaya dapat memberikan manfaat untuk kesehatan, terutama mental. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman sehat!
- Anonim. 2022. Apa Itu Spirit Doll, Boneka yang Jadi Tren di Kalangan Para Artis?. https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-spirit-doll-boneka-yang-jadi-tren-di-kalangan-para-artis-1xF4hq3ZXvw/full (Diakses pada 6 Januari 2022)
- Anonim. Tanpa Tahun. Spirit Doll Definition. https://karenascofield.wordpress.com/tag/spirit-doll-definition/ (Diakses pada 6 Januari 2022)
- Anonim. 2011. Spirit Dolls. https://www.carolinaconjure.com/spirit-dolls.html (Diakses pada 6 Januari 2022)
- Kaufman, Pamela. 2020. Complete Guide to Doll Therapy for People Living With Alzheimer’s. https://www.everydayhealth.com/alzheimers-disease/complete-guide-to-doll-therapy-for-people-living-with-alzheimers/ (Diakses pada 6 Januari 2022)
- Suleha, Yatin. 2022. Kata Psikolog Soal Spirit Doll Seperti yang Dimiliki Ivan Gunawan. https://m.medcom.id/gaya/fitness-health/1bVq8x1N-kata-psikolog-soal-spirit-doll-seperti-yang-dimiliki-ivan-gunawan (Diakses pada 6 Januari 2022)