Terbit: 17 March 2017 | Diperbarui: 21 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Belakangan ini, bahasan tentang pedofilia kembali ramai di tengah-tengah masyarakat, khususnya pada orang tua yang memiliki anak-anak kecil. Di media sosial sendiri, cukup banyak orang yang khawatir dengan banyaknya kabar penculikan anak-anak yang dijadikan korban kekerasan seksual oleh para pelaku pedofilia. Tak hanya itu, terbongkarnya grup di media sosial Facebook bernama Loly Candy’s juga semakin membuat banyak orang penasaran bagaimana mungkin seseorang bisa menjadi pedofilia dan melakukan berbagai hal yang tidak masuk diakal. Sebenarnya. Seperti apakah gangguan kejiwaan yang membuat seseorang tertarik dengan anak-anak ini?

Seperti Apa Sih Sebenarnya Pedofilia yang Sekarang Banyak Diwaspadai Oleh Banyak Orang?

Pakar kesehatan dr. Andri, SpKJ, FAPM, yang berasal dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera berkata bahwa pedofilia adalah gangguan kejiwaan yang bisa menyerang orang dewasa atau remaja dimana mereka cenderung memiliki ketertarikan seksual pada anak-anak di bawah usia 13 tahun. Pedofilia sendiri termasuk dalam penyakit kejiwaan paraphilia, kondisi dimana seseorang memiliki ketertarikan seksual yang tidak wajar.

Menurut dr. Andri, kebanyakan orang menganggap pedofilia sebagai tindakan kekerasan atau bahkan tindakan menjurus seksual pada anak-anak. Padahal, pedofilia tidak selalu seperti itu. Cukup banyak kasus pelecehan seksual pada anak-anak ternyata tidak disebabkan oleh ketertarikan seksual pada anak-anak tersebut. Selain itu, pelaku pedofilia ternyata juga tidak hanya pria saja seperti yang kebanyakan orang pikirkan. Cukup banyak wanita yang ternyata juga bisa mengidap kelainan seksual ini.

Yang menjadi masalah adalah, belum ada obat atau terapi yang bisa menyembuhkan pedofilia. Tak hanya itu, belum jelas diketahui bagaimana seseorang bisa mengidap pedofilia atau mengembangkan rasa tertarik secara seksual pada anak-anak. Namun, pernah ada beberapa penelitian kesehatan yang menunjukkan fakta bahwa adanya gangguan neurologis pada otak dan juga psikopatologi memiliki kaitan erat dengan gangguan kejiwaan seksual ini.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi