Terbit: 26 November 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kemajuan teknologi membuat kita bisa dengan mudah mendapatkan berbagai informasi dengan cepat. Sayangnya, banyak orang yang pada akhirnya menyalahgunakan hal ini dan memilih untuk mencari konten pornografi demi memuaskan hasrat seksualnya. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika pornografi bisa sangat merusak bagi tubuh dan juga psikologi. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Melbourne University, Australia, bahkan menunjukkan jika para remaja yang hobi mengakses konten pornografi akan cenderung beresiko besar menjadi pelaku kejahatan seksual.

Remaja yang Suka Melihat Konten Pornografi Bisa Menjadi Predator Seksual

Hasil Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Psychiatry ini menyebutkan jika masa remaja adalah masa dimana manusia mempelajari banyak hal memiliki keingintahuan yang besar, termasuk dalam hal-hal yang berbau seksualitas. Sayangnya, dengan banyak melihat konten pornografi, maka para remaja ini bisa meniru segala sesuatu yang dilihatnya dan pada akhrnya menjadi pelaku kekerasan seksual.

Para peneliti menyebutkan jika remaja yang suka melihat konten pornografi akan cenderung mengalami rangsangan seksual dengan cukup sering sehingga mereka pun memiliki keinginan besar untuk melampiaskan hasratnya. Andai hal ini tak segera dihentikan, maka para remaja ini bisa bertindak nekat dan menjadi pelaku kejahatan seksual.

Gemma McKibbin, salah seorang penulis penelitian, menyebutkan jika peran orang tua, guru, dan juga faktor lingkungan sangatlah penting agar para remaja ini tidak terjebak dalam hobi mengakses konten pornografi yang berbahaya bagi perilakunya. Mereka pun sebaiknya mulai memberikan pendidikan seks yang bisa memberikan akses informasi tentang hal-hal berbau seksualitas yang sangat mereka butuhkan sehingga bisa mengetahui apa yang sebaiknya mereka lakukan dan apa yang sebaiknya mereka hindari, yakni dengan tidak kerap mengakses konten pornografi yang bisa membuat mereka menjadi predator seksual.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi