Terbit: 28 March 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masih ingat dengan video viral mantan artis cilik Marshanda yang menunjukkan dirinya seperti sedang tertekan dan kemudian meracau? Apa yang ditunjukkan oleh Marshanda dalam video tersebut berkaitan dengan kondisi mental bernama bipolar disorder. Apa itu bipolar? Apa obat bipolar yang harus dikonsumsi oleh penderitanya agar sembuh?

5 Jenis Obat Bipolar dan Terapi untuk Pengobatan Bipolar

Apa Itu Bipolar?

Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan mood yang sangat drastis. Ada kalanya pasien merasa begitu bahagia, namun tiba-tiba ia merasa depresi. Kondisi ini bisa terjadi beberapa kali dalam kurun waktu setahun. Pada kondisi yang sudah parah, bipolar bahkan bisa terjadi beberapa kali hanya dalam jangka waktu satu minggu.

Saat sedang bahagia (mania), penderita bipolar akan merasakan hidupnya penuh semangat dan bergairah. Sebaliknya, penderita bipolar akan merasa tertekan, depresi, kehilangan semangat dan harapan, hingga ingin bunuh diri manakala mood sedang buruk-buruknya.

Obat Bipolar untuk Mengatasi Bipolar, Apa Saja?

Bipolar adalah jenis gangguan mental, sehingga pengobatan bipolar dilakukan dengan cara memberikan obat bipolar, pun terapi pengobatan bipolar. Hendaknya pasien memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan jenis bipolar apa yang dimiliki, sehingga dapat ditentukan metode pengobatan dan obat apa yang harus dikonsumsi.

Umumnya, dokter akan memberikan resep obat-obatan dan juga terapi yang berkaitan dengan pengendalian perilaku. Obat bipolar dan terapi pengobatan bipolar meliputi:

1. Antipsikotik

Antipsikotik adalah jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi sejumlah gangguan jiwa, seperti bipolar, paranoia, halusinasi, atau delusi. Golongan obat yang termasuk antipsikotik antara lain risperidone, olanzapine, dan quetiapine.

2. Antidepresan

Sementara itu, obat bipolar berupa antidepresan dimaksudkan untuk mengendalikan gejala bipolar yakni perasaan depresi. Kendati begitu, penggunaan obat antidepresan akan menimbulkan efek bahagia (mania) berlebih sehingga harus diimbangi juga dengan konsumsi obat penunjang seperti antipsikotik dan obat penstabil mood.

3Penstabil Mood

Suasana hati atau Mood yang berubah drastis adalah ciri khas bipolar disorder. Oleh sebab itu, penderita bipolar mutlak diberikan obat penstabil mood. Obat ini bekerja untuk mengendalikan mood seseorang agar tetap normal. Golongan obat penstabil suasana hati mencakup natrium divalproex, litiium, dan karbamazepin.

4. Terapi Manajemen Diri

Di samping obat untuk bipolar, pengobatan bipolar juga ditunjang dengan sejumlah terapi, seperti terapi manajemen diri. Pada terapi ini, dokter akan mengawasi secara ketat pasien penderita bipolar agar jangan sampai terjerumus kepada hal yang memicu bipolar disorder, seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.

Pasien juga diminta untuk mulai menerapkan pola hidup sehat, seperti istirahat teratur, rajin berolahraga, dan mengatur pola diet.

5. Psikoterapi

Selain terapi manajemen diri, cara mengobati penyakit bipolar dengan terapi yakni menegakkan metode psikoterapi. Psikoterapi lebih difokuskan pada pembenahan kondisi psikologis penderita bipolar berupa pemahaman mengenai perilaku positif yang harus dilakukan, dan perilaku negatif yang harus dijauhi.

Jenis-Jenis Bipolar Disorder

Cara mengobati penyakit bipolar dengan menggunakan obat untuk bipolar maupun metode pengobatan bipolar melalui terapi, harus disesuaikan dengan jenis bipolar yang diderita pasien. Bipolar memang terdiri 4 (empat) jenis berdasarkan gejala yang dialami, yaitu:

1. Bipolar Tipe I

Bipolar tipe I adalah jenis bipolar di mana penderitanya mengalami siklus gejala bahagia (mania) dan depresi secara bergantian.

Pada kondisi mania, penderita bipolar akan melakukan apa saja yang membuatnya senang, sekalipun itu merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, seperti minum alkohol, merusak fasilitas umum, dan lainnya.

2. Bipolar Tipe II

Sementara itu, bipolar tipe II cenderung lebih soft, di mana penderita bipolar mengalami kondisi mania yang tidak terlalu ekstrem atau disebut sebagai hipomania. Perubahan perilaku pun tidak terlalu signifikan, meskipun tetap bisa dikenali. Umumnya, bipolar tipe II ini berlangsung selama 4-5 hari.

3. Bipolar Siklus Cepat

Penderita bipolar siklus cepat lazimnya akan mengalami siklus mania dan depresi dengan frekuensi sebanyak 4-5 kali dalam satu tahun. Persentase bipolar siklus cepat sekitar 1—20 persen dari total keseluruhan penderita bipolar.

4. Bipolar Campuran

Bipolar campuran ditandai dengan perubahan suasana hati (mood) dari senang (mania) menjadi depresi atau sebaliknya yang begitu cepat atau bahkan bersamaan.

Untuk jenis bipolar seperti bipolar tipe II yang tergolong ringan, maka penderita masih bisa diobati secara mandiri dengan mengonsumsi obat bipolar diikuti dengan pengawasan dari keluarga maupun kerabat. Sedangkan pada kasus bipolar tipe I dan lainnya, penanganan memerlukan tenaga medis dan kemungkinan menjalani rawat inap.

Penyebab Bipolar Disorder

Belum dapat diketahui secara pasti apa penyebab bipolar disorder. Namun secara umum, bipolar berkaitan dengan gangguan pada senyawa pengendali otak yang disebut neurotransmitter. Selain itu, bipolar juga dimungkinkan oleh sejumlah faktor, seperti:

  • Genetik
  • Stres tingkat tinggi
  • Pengalaman traumatis
  • Konsumsi alkohol dan narkotika

Gejala Bipolar Disorder

Secara garis besar, gejala bipolar disorder terbagi menjadi 2 (dua), yaitu gejala bahagia (mania), dan gejala depresi. Gejala-gejala tersebut lantas terbagi lagi, seperti yang dipaparkan di bawah ini:

  • Gejala Bahagia (mania): Gembira, bersemangat, temperamen, hasrat seksual tinggi, ide berlebihan
  • Gejala Depresi: Sedih, suka menangis, cemas, tidak bersemangat, mudah mengantuk, ingin bunuh diri

Akibat Bipolar Tidak Segera Diobati

Penyakit mental bipolar, biar bagaimanapun harus segera diatasi dengan cara memberi obat bipolar atau melakukan terapi pengobatan bipolar. Jika hal ini diabaikan, dikhawatirkan kondisi pasien akan memburuk dan bisa berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti:

  • Tidak produktif
  • Merusak hubungan sosial
  • Kecenderungan konsumsi alkohol dan narkotika
  • Kecenderungan untuk melakukan bunuh diri

Itu dia informasi seputar bipolar, obat bipolar, dan sedikit penjelasan mengenai penyebab, gejala, juga akibat bipolar yang tak kunjung ditangani. Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat diperlukan guna memaksimalkan penyembuhan bipolar disorder ini, di samping tindakan medis dari dokter terkait. Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi