Terbit: 24 April 2019 | Diperbarui: 5 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pernahkah Anda berhadapan dengan orang lain yang awalnya baik-baik saja, tapi dalam waktu yang sangat cepat mood-nya bisa berubah? Atau Anda sendiri mengalami gangguan ini di mana pada kondisi tertentu Anda merasa sangat bahagia dan pada kondisi yang lain merasa depresi dan tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar. Kondisi seperti ini erat hubungannya dengan gangguan bipolar atau bipolar disorder.

5 Mitos Gangguan Bipolar yang Salah dan Banyak Dipercaya

Apa itu bipolar dan seperti apa ciri bipolar?

Sebelum membahas lebih jauh tentang gangguan bipolar ada baiknya kita tahu lebih dahulu apa itu gangguan bipolar. Secara umum gangguan ini bisa diartikan sebagai perubahan mood atau suasana hati yang cepat dan ekstrem. Seseorang bisa mengalami sedih berlebihan lalu dalam waktu yang tidak lama akan mendadak senang.

Seseorang yang sering berada pada fase senang ini dikatakan sedang mengalami kondisi manic. Beberapa tanda orang pada kondisi ini terdiri dari:

  • Mendadak merasa bahagia secara berlebihan. Kondisi ini membuat seseorang seperti tidak memiliki masalah pada dirinya.
  • Menjadi sangat sensitif dan mudah tersinggung, apalagi berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya prinsipil.
  • Makan terlalu banyak.
  • Susah tidur karena terlalu bersemangat.
  • Melakukan hal-hal dengan gegabah karena merasa dirinya mampu.
  • Susah diajak untuk berbicara dan sering sekali mengubah topik pembicaraan kalau dianggap tidak sesuai dengan keinginannya.
  • Susah membuat keputusan dengan bijak dan tepat.
  • Kadang berhalusinasi seperti mendengar atau melihat sesuatu yang aneh.

Sebaliknya kalau seseorang sedang berada pada kondisi sedih yang berlebihan, kemungkinan besar mengalami episode depresif. Kondisi ini memiliki ciri-ciri di bawah ini.

  • Sering merasa bersedih seperti kehilangan semua kehidupannya. Kondisi ini akan berjalan cukup lama dan mengubah gaya hidup seseorang dengan drastis.
  • Sulit tertarik dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan, yang awalnya suka olahraga atau hobi melakukan sesuatu bisa dihentikan begitu saja.
  • Nafsu makan menurun dengan drastis. Kondisi ini membuat seseorang tidak memiliki tenaga yang terlalu kuat.
  • Sering mengantuk dan malas melakukan apa pun. Semua pekerjaan terasa membosankan dan lebih baik tidur daripada sering merasa tidak nyaman.
  • Selalu minder dengan kondisi yang dimiliki dan menganggap orang lain bisa melakukannya lebih baik.
  • Susah berkonsentrasi karena begitu mulai bekerja akan merasa sedih dan depresi.
  • Kalau sudah parah ada pikiran untuk bunuh diri.

Mitos bipolar disorder yang salah dan banyak berkembang

Beberapa orang menganggap orang dengan gangguan bipolar ini adalah orang dengan banyak kepribadian. Anggapan itu tentu salah kaprah. Nah, agar kita tidak asal menuduh dan menduga, inilah beberapa mitos tentang gangguan bipolar yang sering dipercaya.

  1. Bipolar hanya mood swing dan dimiliki semua orang

Seseorang dengan kondisi mood swing tidak akan mengalami perubahan perlahan-lahan pada suasana hati.

Selain itu, perubahan juga dalam jangka waktu lama. Tidak hanya beberapa jam lalu selesai. Kadang satu episode depresif bisa berjalan selama berbulan-bulan dan mengganggu kehidupan.

Kalau Anda mengalami perubahan mood sementara saja semisal melihat berita atau melihat film itu bukan gangguan bipolar. Jadi, salah kalau mengatakan gangguan ini dimiliki semua orang.

  1. Hanya ada satu jenis gangguan bipolar

Gangguan ini jenisnya ada banyak begitu pun dengan penanganannya. Secara umum gangguan bipolar dibagi menjadi beberapa jenis termasuk di dalamnya ada bipolar I yang mengalami lebih dari sekali fase depresif dan manic. Lalu ada bipolar II, cyclothymia, dan gangguan lain yang lebih spesifik.

Dokter biasanya akan melakukan diagnosis terkait dengan jenis bipolar yang dialami. Dengan mengetahui jenisnya dengan tepat, penanganan juga bisa dilakukan secara tepat sasaran.

  1. Gangguan bipolar bisa sembuh dengan mengubah gaya hidup

Gangguan bipolar akan dialami oleh seseorang seumur hidup. Artinya dia tidak akan bisa sembuh dengan mengubah diet dan gaya hidup. Makan apa saja akan tetap sama. Namun, kalau kondisi tubuh sehat didampingi dengan penggunaan obat dan terapi lainnya, kondisi bipolar bisa ditekan agar episode manic atau depresif tidak muncul.

  1. Pada fase mania atau manic, orang jadi produktif

Seperti yang telah ditulis di atas, seseorang yang mengalami fase senang atau bahagia yang berlebihan tidak selalu melakukan hal baik. Pada awalnya mungkin mereka akan semangat bekerja. Namun, lambat laun mereka akan kehilangan kontrol pada dirinya sendiri dan menganggap apa yang dia lakukan adalah yang terbaik.

Akhirnya dia mudah merasa tersinggung terhadap apa yang dikatakan orang lain Melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat berisiko, tapi karena terlalu percaya diri, mereka tidak bisa berpikir dengan jernih. Jadi mau masuk episode apa pun mau manic atau depresif, hasilnya tetap saja sama.

  1. Punya gangguan bipolar sama dengan tidak memiliki karier

Banyak yang menganggap kalau memiliki gangguan bipolar sama halnya tidak memiliki karier yang cemerlang atau tidak bisa apa-apa. Kalau kondisi bipolar tidak ditangani dengan baik, mungkin saja demikian. Bahkan untuk menghadapi kehidupan sehari-hari saja susah. Namun, kalau ditangani tidak seburuk itu.

Bahkan beberapa artis papan atas dunia pun diketahui memiliki gangguan bipolar. Namun, mereka masih bisa berkarya dengan baik. Yang dibutuhkan oleh mereka yang mengalami gangguan bipolar adalah penanganan yang baik dan pendampingan agar tidak melakukan hal-hal yang berbahaya seperti bunuh diri.

Menurut Anda apa saja yang harus dilakukan oleh penderita gangguan bipolar ini agar bisa bertahan di lingkungannya?


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi