Terbit: 18 October 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Depresi dan insomnia memang memiliki keterkaitan yang erat. Namun, jika sebelumnya kita berpikir jika insomnia terjadi karena kita mengalami depresi, banyak penelitian terbaru yang justru menunjukkan jika insomnia atau kurang tidur justru bisa menjadi pemicu munculnya depresi. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Mengapa Depresi Bisa Terjadi Karena Kurang Tidur?

Pakar kesehatan yang merupakan guru besar dalam bidang psikologi dari University of London bernama Alice Gregory menyebutkan jika andai kita kurang tidur dalam waktu malam hari, maka kita akan mengalami masalah dalam mengendalikan emosi. Jika hal ini terjadi selama berulang-ulang, maka kita pun akan mengalami masalah depresi. Menurut beliau, ada penelitian yang dilakukan untuk mempelajari area amigdala, bagian otak yang berperan besar dalam mengendalikan tingkat emosi dan kecemasan seseorang, dan melihat kaitannya dengan kebiasaan kurang tidur seseorang. Hasil penelitian ini menunjukkan fakta dimana jika seseorang kurang tidur, maka respon amigdala cenderung meningkat andai kita berikan gambaran emosi negatif. Peningkatan respon ini bahkan sangat signifikan jika dibandingkan dengan mereka yang tidur dengan cukup.

Mereka yang kurang tidur juga cenderung mengalami penurunan pengendalian emosi dengan sangat signifikan dan pada akhirnya membuat mereka menjadi lebih rentan untuk terkena depresi. Hasil penelitian ini juga menyebutkan jika baik kurang tidur ataupun depresi akan bisa membuat sistem kekebalan tubuh menurun dan memicu peradangan pada tubuh.

Gregory menyebutkan jika ada dengan memperbaiki kualitas tidur, maka kita pun akan lebih baik dalam mencegah sekaligus mengatasi masalah depresi. Penelitian ini juga menyebutkan jika semakin baik kita mengatasi insomnia, maka semakin menurun pula gejala depresi dan kecemasan. Penelitian lain juga dilakukan untuk mempelajari apakah dengan mengatasi masalah kurang tidur kita bisa mengatasi masalah kejiwaan lainnya.

Dengan adanya fakta-fakta ini, ada baiknya kita mulai menata waktu tidur dengan lebih baik agar kita tidak mudah mengalami depresi.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi