Terbit: 4 May 2021 | Diperbarui: 9 February 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ghosting atau menghilang secara tiba-tiba tanpa alasan apa pun menjadi fenomena yang umum dalam hubungan pacaran, pertemanan, hingga hubungan profesional. Hal ini dapat memberikan dampak buruk secara psikologis. Yuk, ketahui penyebab dan bagaimana cara mengatasinya!

7 Penyebab Ghosting dan Cara Mengatasi Efeknya bagi Mental

Ghosting Itu Apa?

Ghosting adalah istilah yang digunakan saat seseorang memutuskan hubungan atau kontak secara tiba-tiba tanpa memberikan penjelasan sama sekali. Ini merupakan penolakan secara halus yang membuat seseorang merasa kehilangan, kesepian, bingung, sakit hati, keputusasaan, dan paranoid (curiga dan takut berlebihan).

Ghosting adalah fenomena yang dialami oleh sekitar 50% pria dan wanita, yang biasa terjadi dalam hubungan pacaran, keluarga, pertemanan, atau pekerjaan. Terlepas dari seberapa umum orang menghilang tiba-tiba, efek emosionalnya dapat merusak, menyakitkan, trauma, dan merugikan, terutama pada orang dengan harga diri yang rapuh.

Penyebab Seseorang Menjadi Ghosting

Menghilang secara tiba-tiba tanpa alasan dari seseorang ketika sedang merasa sayang adalah hal yang menyakitkan dalam suatu hubungan. Seseorang menghilang tanpa penjelasan apa pun terjadi karena berbagai alasan yang bermacam-macam tergantung persoalan dalam suatu hubungan.

Berikut ini beberapa penyebab seseorang menjadi ghosting:

1. Mudah dan Praktis

Menghilang tanpa kabar dianggap salah satu cara yang praktis daripada cara memutuskan hubungan lainnya. Bagi kebanyakan orang, mengakhiri hubungan tanpa penjelasan lebih mudah karena tidak perlu menghabiskan waktu untuk berselisih atau konflik dengan pasangan.

2. Merasa Takut

Sebagian orang mungkin memiliki perasaan takut terhadap hal buruk yang terjadi dalam sebuah hubungan, entah itu takut kehilangan, dikecewakan, atau dikhianati pasangan. Seseorang dengan perasaan ini mungkin tidak ingin mengambil risiko.

Oleh karena itu, seseorang mungkin memutuskan untuk menghindari atau menghilangkan rasa takut tersebut dengan ghosting atau menghilang tanpa penjelasan terhadap pasangan.

3. Menghindari Konflik

Dalam suatu hubungan, perbedaan terkadang memunculkan perselisihan yang berujung konflik. Kondisi ini mungkin membuat Anda tidak siap menghadapi masalah terhadap hubungan.

Akibatnya, Anda mungkin merasa lebih nyaman untuk tidak pernah bertemu kembali dengan pasangan daripada menghadapi potensi konflik atau penolakan yang bisa terjadi saat putus hubungan.

4. Kurangnya Ikatan Hubungan

Jika Anda baru saja bertemu seseorang atau gebetan, mungkin merasa tidak ada yang dipertaruhkan karena belum memiliki ikatan secara emosional atau memiliki banyak kesamaan. Hal tersebut bisa dengan mudah membuat seseorang meninggalkan pasangan tanpa alasan karena sebab tertentu.

5. Melindungi Diri

Memiliki suatu hubungan yang buruk bisa berdampak negatif pada kualitas hidup Anda. Sebagai solusi bagi sebagian orang, memutuskan kontak tiba-tiba terkadang menjadi satu-satunya cara untuk terlepas dari hubungan yang toksik atau yang sering disebut sebagai toxic relationship.

6. Depresi

Sebagian orang dapat menyembunyikan depresi untuk sementara waktu. Seperti pelaku ghosting mungkin terlalu tertekan untuk melanjutkan hubungan dan tidak ingin mengungkapkan apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam hidupnya.

Mungkin ada masalah lain yang tidak perlu pasangan ketahui, seperti kehilangan pekerjaan, penyakit pribadi, masalah keluarga, atau keadaan darurat lainnya. Alasan inilah yang terkadang membuat seseorang menghilang tanpa kabar untuk memutuskan hubungan.

7. Playboy atau Playgirl

Untuk sebagian playboy atau playgirl, hubungan hanya menjadi cara untuk memuaskan ego, nafsu, dan kebutuhan seksualnya. Biasanya, mereka tidak tertarik pada komitmen atau tidak peduli dengan perasaan Anda, meskipun mereka mungkin awalnya berpura-pura ketika merayu.

Bagi mereka, hubungan adalah permainan. Playboy atau playgirl tidak terlibat secara emosional dan bisa bertindak tanpa perasaan setelah tidak lagi tertarik, terutama jika pasangan mengungkapkan harapan dan komitmen. Dengan mudahnya, mereka dapat memutuskan hubungan tanpa alasan apa pun.

 

Cara Mengatasi Efek Ghosting

Perilaku orang menghilang secara tiba-tiba tanpa alasan berbeda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada permasalahannya, baik dalam pasangan, pertemanan, atau rekan kerja.

Berikut ini beberapa cara mengatasi efek ghosting:

1. Menetapkan Batasan Terlebih Dahulu

Saat awal berkenalan atau penjajakan, Anda bisa menanyakan arah tujuan dalam suatu hubungan. Kejujuran dan kejelasan dapat membantu Anda dan gebetan untuk memastikan tidak ada batasan yang terlampaui tanpa Anda sadari.

2. Menetapkan Batasan Waktu

Tidak mendapat kabar dari gebetan selama beberapa minggu atau bulan, yang membuat Anda lelah menunggu? Beri ia batas waktu dengan mengirimi pesan yang memintanya untuk menelepon atau meninggalkan pesan minggu depan, atau akan menganggap bahwa hubungan telah berakhir.

Mungkin cara tersebut terkesan tegas dan mengancam, tetapi ini membuat Anda bisa menerima kenyataan dan memulihkan perasaan kehilangan. Cara ini pada akhirnya membuat Anda bisa melupakannya dan beralih ke yang lain dengan mudah.

3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Anda tidak memiliki bukti atau alasan untuk menyimpulkan mengapa gebetan atau pasangan  meninggalkan Anda tanpa penjelasan apa pun. Meskipun Anda merasa bersalah, jangan menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah terjadi.

Penolakan memang menyakitkan, tetapi cobalah untuk menghargai diri sendiri dan berpikir positif. Sebaiknya lakukan hal yang terbaik karena masih banyak yang bisa menyayangi Anda.

4. Jangan Melampiaskan Perasaan dengan Penyalahgunaan Zat

Meskipun ghosting menyakitkan perasaan Anda, jangan coba-coba meredakan atau mematikan rasa sakit dengan menggunakan obat-obatan terlarang, alkohol, atau minuman keras lainnya. Tindakan ini hanya bersifat sementara dan malah menimbulkan persoalan baru.

5. Habiskan Waktu Bersama Teman atau Keluarga

Jangan memendam masalah sendiri, bagilah kepada orang yang Anda percaya, misalnya teman atau keluarga. Dengan begitu, Anda akan mendapat dukungan positif dan membantu melupakan kehilangan seseorang yang anda sayangi.

6. Mencari Bantuan Profesional

Jika tips atau cara sebelumnya tidak efektif bagi Anda dalam mengatasi efek ghosting, carilah bantuan terapis atau konselor. Mereka dapat membantu meringankan beban perasaan yang Anda miliki. Mereka juga dapat memberi cara bagaimana cara menguatkan diri dari kehilangan dan pengolahan.

 

  1. Anonim. 2019. 8 Reasons You’ve Been Ghosted. https://psychcentral.com/lib/8-reasons-youve-been-ghosted#1 (Diakses pada 4 Mei 2021)
  2. Gould, Wendy R. 2020. What Is Ghosting?. https://www.verywellmind.com/what-is-ghosting-5071864 (Diakses pada 4 Mei 2021)
  3. Jewell, Tim. 2019. What Is Ghosting, Why Does It Happen, and What Can You Do to Move Past It?. https://www.healthline.com/health/ghosting (Diakses pada 4 Mei 2021)
  4. Navarro, Raúl et al. 2020. Psychological Correlates of Ghosting and Breadcrumbing Experiences: A Preliminary Study among Adults. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7037474/#:~:text=Consequently%2C%20a%20rise%20in%20acts,in%20those%20who%20suffer%20them.&text=On%20the%20Psychology%20Today%20website,on%20a%20person’s%20mental%20health (Diakses pada 4 Mei 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi