Gangguan pengendalian impuls atau disebut juga gangguan kontrol impuls adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan mengendalikan emosi atau perilaku. Bagaimana cara mengenali dan mengatasi gangguan ini? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Gejala Gangguan Pengendalian Impuls
Gangguan ini dapat bervariasi pada setiap orang, gejala yang paling umum adalah sulit mengendalikan emosi dan perilaku. Pada beberapa kasus, gejala dimulai selama masa remaja namun ada juga yang tidak muncul hingga dewasa.
Beberapa gejala yang paling umum terlihat pada semua kelompok umur, antara lain:
- Berbohong.
- Mencuri atau kleptomania.
- Merusak properti.
- Menunjukkan kemarahan yang meledak-ledak, baik fisik maupun verbal.
- Menyakiti orang lain dan hewan.
- Menarik rambut, alis, dan bulu mata (trikotilomania).
- Makan secara kompulsif atau makan berlebihan.
Gejala pada Orang Dewasa
Orang dewasa dengan gangguan kontrol impuls mungkin juga memiliki perilaku seperti:
- Perjudian yang tidak terkendali.
- Belanja kompulsif.
- Sengaja membakar benda-benda (pyromania).
- Kecanduan internet atau penggunaan diluar kendali.
- Hiperseksualitas.
Gejala pada Anak-anak
Anak-anak dengan gangguan ini mungkin memiliki lebih banyak masalah di sekolah, baik secara sosial maupun akademis. Seorang anak mungkin juga berisiko lebih tinggi untuk marah di kelas, gagal menyelesaikan tugas sekolah, dan berkelahi dengan teman sebayanya.
Baca Juga: Mengenal Hurry Sickness, Perilaku Selalu Terburu-buru
Kondisi yang Terkait Gangguan Pengendalian Impuls
Meski penyebab gangguan kontrol impuls belum diketahui dengan pasti, hal ini diperkirakan terkait dengan perubahan kimia di lobus frontal otak yang terkait dengan dopamin.
Lobus frontal dikenal untuk mengendalikan impuls. Jika ada perubahan di dalamnya, Anda mungkin berisiko mengalami gangguan ini.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), gangguan ini mungkin terkait dengan disruptive, impulse-control, dan conduct disorders. Contoh gangguan tersebut antara lain:
- Conduct disorder. Orang dengan gangguan ini menunjukkan kemarahan dan agresi yang dapat menimbulkan bahaya bagi orang lain, hewan, dan properti.
- Intermittent explosive disorder. Gangguan ini menyebabkan ledakan kemarahan dan agresif di rumah, sekolah, dan tempat kerja.
- Oppositional defiant disorder (ODD). Seseorang dengan ODD dapat menjadi mudah marah, menantang, argumentatif, dan juga menunjukkan perilaku pendendam.
Kondisi Terkait Lainnya
Masalah gangguan kontrol impuls juga dapat dilihat di samping kondisi berikut:
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
- Gangguan bipolar.
- Gangguan obsesif kompulsif.
- Penyakit Parkinson dan gangguan gerakan lainnya.
- Penyalahgunaan zat.
- Sindrom Tourette.
Meski lebih sering terjadi pada pria, beberapa faktor yang meningkatkan risiko gangguan ini adalah riwayat pelecehan, perlakuan buruk dari orang tua di masa kecil, dan memiliki orang tua dengan masalah penyalahgunaan zat.
Baca Juga: Macam-Macam Emosi pada Manusia dan Pengaruhnya pada Kesehatan
Cara Mengatasi Gangguan Pengendalian Impuls
Jika Anda adalah orang tua yang memiliki anak dengan gangguan ini, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan rencana perawatan.
Selain itu, Anda juga dapat membantu anak dengan:
- Memberikan contoh perilaku yang sehat dan baik.
- Membuat aturan dan mentaatinya.
- Menetapkan rutinitas sehingga anak Anda tahu apa yang diharapkan.
- Pastikan Anda memujinya ketika ia menunjukkan perilaku yang baik.
Sementara untuk orang dewasa dengan gangguan ini mungkin mengalami kesulitan mengendalikan perilaku di situasi tertentu. Hal inilah yang mungkin menyebabkan siklus kemarahan terhadap orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percayai tentang perjuangan mengatasi gangguan ini. Memiliki jalan keluar yang tepat dapat membantu Anda mengatasi perilaku sambil mengurangi risiko depresi, kegusaran, dan sifat lekas marah.
Terapi
Terapi adalah perawatan penting untuk mengatasi gangguan ini. Beberapa contoh terapi adalah:
- Terapi kelompok untuk orang dewasa.
- Terapi bermain untuk anak.
- Psikoterapi individu dalam bentuk terapi perilaku kognitif (CBT) atau jenis terapi bicara lainnya.
- Terapi keluarga atau terapi pasangan.
Selain itu, dokter mungkin juga meresepkan antidepresan atau penstabil suasana hati untuk membantu menyeimbangkan bahan kimia di otak. Terdapat banyak pilihan dan mungkin perlu waktu untuk menentukan obat dan dosis mana yang paling cocok untuk Anda.
Mengobati kesehatan mental atau kondisi neurologis yang sudah ada sebelumnya juga dapat membantu memperbaiki gejala gangguan pengendalian impuls.
- Cherney, Kristeen. 2020. How to Cope with Impulse Control Issues in Kids and Adults. (Diakses pada 21 Desember 2021).