Terbit: 15 July 2020 | Diperbarui: 4 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Mengetahui cara mengendalikan emosi adalah sesuatu yang penting karena jika emosi negatif yang selalu muncul dalam hidup Anda, hal itu secara perlahan-lahan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Sering kali emosi negatif mengganggu konsentrasi hingga membuat Anda melakukan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain. Simak cara mengontrol emosi selengkapnya di bawah ini.

13 Cara Mengendalikan Emosi (Mudah Penerapannya)

Apa Itu Emosi?

Pada dasarnya tidak ada konsensus dalam berbagai literatur mengenai definisi emosi. Istilah ini merujuk pada perasaan marah, jijik, ketakutan, kegembiraan, kesedihan, dan terkejut. Perlu diketahui, pilihan yang Anda ambil dan persepsi yang Anda miliki dipengaruhi oleh emosi yang dialami setiap saat. Emosi memengaruhi cara kita hidup dan berinteraksi dengan orang lain.

Cara Mengendalikan Emosi Negatif Menjadi Positif

Setiap orang pasti mempunyai tingkat emosi yang berbeda-beda, namun setiap orang dituntut untuk mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Sayangnya, banyak orang tidak mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Berikut ini adalah cara mengendalikan emosi yang bisa Anda coba, di antaranya:

1. Menghindari Keadaan yang Memicu Emosi

Cara mengendalikan emosi yang pertama adalah dengan menghindari sumber yang menyebabkan emosi yang tidak diinginkan. Jika Anda bisa marah ketika sedang terburu-buru (dan Anda menjadi marah ketika orang lain memaksa untuk menunggu), maka 10 menit sebelum bepergian Anda harus sudah menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan.

2. Mengubah Situasinya

Cara mengendalikan emosi berikutnya adalah dengan mencoba untuk mengubah situasinya. Emosi yang sebaiknya dikurangi adalah kekecewaan. Misalnya, Anda selalu ingin menyajikan makanan yang sempurna untuk keluarga, akan tetapi terdapat kondisi yang selalu membuatnya tidak sempurna. Oleh karena itu, cobalah untuk menurunkan standar harapan yang ingin Anda jangkau dan sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.

3. Mengubah Fokus Perhatian

Apakah Anda memiliki perasaan rendah diri terhadap orang-orang di sekitar yang terlihat lebih hebat? Jika iya, sepertinya Anda harus mulai mengubah fokus tersebut. Perasaan iri pada apa yang orang lain capai bisa mengganggu fokus utama yang ingin dicapai. Lebih baik, fokuslah pada apa yang Anda lakukan dan menikmati setiap prosesnya untuk meningkatkan rasa percaya diri.

4. Mengubah Cara Berpikir

Cara mengontrol emosi memiliki kaitan erat dengan bagaimana cara Anda berpikir. Meski mengubah cara berpikir tidak mengubah situasi, tetapi setidaknya Anda dapat mengubah bagaimana sebuah situasi memengaruhi cara pandang. Jika Anda memiliki pikiran yang mengarah pada ketidakbahagiaan, Anda bisa mengarahkan pikiran pada kesenangan atau kepuasan yang didapatkan dari situasi tersebut.

5. Mengubah Respons Terhadap Situasi

Jika semua rencana yang Anda lakukan gagal karena kondisi yang tidak dapat dihindari, langkah penting yang harus dilakukan adalah mengendalikan respons yang muncul. Cara mengendalikan emosi dengan mengubah respons bisa dilakukan dengan mengambil napas dalam-dalam sambil menutup mata untuk menenangkan diri.

6. Melihat Dampak Emosi yang Mungkin Terjadi

Pada dasarnya tidak semua emosi itu buruk, emosi bisa membuat hidup terasa menyenangkan. Ketika sesuatu yang indah atau sesuatu yang buruk terjadi, kadang-kadang hal tersebut membuat seseorang merasakan emosi yang luar biasa. Emosi di luar kendali dapat menyebabkan:

  • Menimbulkan konflik dalam hubungan
  • Sulit menjalin hubungan dengan orang lain
  • Muncul masalah di tempat kerja atau sekolah
  • Menggunakan zat-zat terlarang untuk membantu mengelola emosi
  • Dorongan untuk melakukan tindakan fisik

Setelah Anda berhasil mengetahui dampak yang bisa ditimbulkan akibat dari emosi, cobalah untuk mencari waktu tenang untuk mengetahui bagaimana emosi yang tidak terkendali tersebut memengaruhi kehidupan Anda sehari-hari. Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi dan menemukan solusi masalah yang dihadapi.

7. Menerima Keadaan

Menerima semua emosi yang muncul dapat membuat Anda lebih nyaman dengan kondisi tersebut. Cara mengendalikan emosi ini memungkinkan Anda untuk sepenuhnya merasakan kondisi tanpa bereaksi dengan cara yang ekstrem. Cobalah untuk menerima setiap emosi tidak sebagai sesuatu yang baik atau buruk tetapi netral.

Meski emosi bisa muncul sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi kondisi ini mungkin dapat memberi informasi penting yang bisa digunakan.

8. Menulis

Cara mengendalikan emosi dengan menulis dapat membantu menemukan kondisi yang menyebabkan perasaan yang tidak diinginkan. Menuliskan perasaan di atas kertas atau melalui perangkat elektronik memungkinkan Anda untuk merenungkan emosi lebih dalam.

Mengidentifikasi pemicu secara spesifik memungkinkan Anda untuk menemukan cara untuk mengelolanya lebih produktif.

9. Mengatur Waktu yang Tepat untuk Mengekspresikan Diri

Berteriak sambil menutup mulut dengan bantal dapat membantu meredakan kemarahan dan ketegangan. Akan tetapi, pada situasi lain Anda dituntut untuk mengendalikan diri.

Tidak peduli seberapa frustrasi Anda, berteriak pada atasan atas tindakan indisipliner tidak akan membantu mengatasi masalah. Mengekspresikan emosi harus melihat situasi dan kondisi, cobalah untuk belajar mengatur bagaimana mengeluarkan perasaan di kondisi yang tepat.

10. Mencoba Meditasi

Meditasi adalah salah satu cara mengontrol emosi yang efektif untuk dilakukan. Meditasi dapat membantu Anda meningkatkan kesadaran tentang semua perasaan dan pengalaman. Ketika bermeditasi, Anda melatih diri sendiri untuk berdamai dengan emosi yang dirasakan. Selain itu, meditasi juga membantu tubuh lebih rileks dan tidur menjadi lebih baik.

11. Jangan Langsung Bereaksi

Bereaksi dengan segera terhadap pemicu emosional bisa menjadi kesalahan besar. Jika langsung bereaksi, biasanya hal tersebut akan Anda sesali di kemudian hari. Cara mengendalikan emosi ini bisa dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam sambil merasakan otot-otot yang menegang dan detak jantung kembali normal.

Saat kondisi sudah menjadi lebih tenang, tegaskan pada diri sendiri bahwa kondisi ini hanyalah sementara.

12. Memaafkan Kondisi yang Memicu Emosi

Pemicu emosional mungkin berasal dari teman, anggota keluarga, atau diri sendiri. Akan tetapi jika Anda memberi pintu maaf dengan melepaskan diri dari kebencian, kecemburuan, atau kemarahan, hal tersebut dapat membantu melepaskan emosi negatif serta sifat keras kepala yang menyelimuti diri.

13. Konsultasi dengan Terapis

Jika berbagai cara mengendalikan emosi seperti di atas sudah dicoba tetapi emosi Anda tetap tidak bisa terkontrol, sepertinya Anda membutuhkan dukungan profesional kesehatan mental yaitu terapis. Seorang terapis dapat membantu Anda untuk:

  • Mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap emosi yang tidak teratur.
  • Mengatasi perubahan suasana hati yang parah.
  • Mengajari bagaimana mengatur perasaan yang intens atau mengatur ekspresi emosi.
  • Membantu menyusun ulang kondisi-kondisi yang menyebabkan stres.

Konsultasi dengan tenaga profesional menjadi penting karena perubahan suasana hati dan emosi yang kuat dapat memicu pikiran negatif  yang pada akhirnya memicu perasaan putus asa.

Nah, itulah berbagai cara mengendalikan emosi yang bisa Anda lakukan. Selamat mencoba.

 

  1. Harra, Carmen. 2013. 6 Steps to Controlling Your Emotions. https://www.huffpost.com/entry/controlling-your-emotions_b_3654326. (Diakses pada 15 Juli 2020).
  2. Raypole, Crystal. 2020. How to Become the Boss of Your Emotions. https://www.healthline.com/health/how-to-control-your-emotions#meditate. (Diakses pada 15 Juli 2020).
  3. Whitbourne, Susan Krauss. 2015. 5 Ways to Get Your Unwanted Emotions Under Control. https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201502/5-ways-get-your-unwanted-emotions-under-control. (Diakses pada 15 Juli 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi