Terbit: 11 December 2020 | Diperbarui: 22 August 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Perdarahan dalam adalah jenis perdarahan yang—sesuai dengan namanya—terjadi di bagian dalam tubuh. Kondisi ini tentu saja cukup berisiko sehingga perlu segera ditangani. Simak informasi mengenai ciri-ciri dan pertolongan pertama saat terjadi perdarahan dalam berikut ini.

7 Pertolongan Pertama pada Perdarahan Dalam

Perdarahan Dalam: Gejala & Penyebab

Perdarahan dalam (internal bleeding) adalah perdarahan yang terjadi di dalam tubuh. Tidak seperti perdarahan luar yang dapat teridentifikasi dengan mudah, kondisi ini justru lebih sulit untuk terdeteksi karena memang terjadi di dalam tubuh.

Pada awalnya Anda mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun karena pendarahan terjadi di dalam. Barulah setelah kondisi memburuk, mulai timbul rasa sakit di area yang terdampak.

Apabila yang mengalami perdarahan adalah saluran pencernaan, feses berwarna gelap dan berdarah biasanya menjadi pertanda. Selain itu, ada sejumlah gejala lain yang menyertai kondisi ini, yaitu meliputi:

  • Pusing
  • Kelemahan parah
  • Tekanan darah rendah
  • Masalah penglihatan akut
  • Mati rasa
  • Sakit kepala parah
  • Sakit perut
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Mual
  • Muntah
  • Diare

Perdarahan internal sering kali merupakan akibat dari trauma atau cedera. Namun, perdarahan dalam terkadang juga memiliki penyebab lainnya. Ini termasuk gastritis, kerusakan organ, infeksi, atau gangguan perdarahan. Dalam beberapa kasus, ini mungkin merupakan kondisi serius yang mengancam jiwa sehingga harus segera mendapat pertolongan medis.

Pertolongan Pertama Perdarahan Dalam

Saat Anda—atau orang lain yang sedang bersama Anda—menunjukkan tanda-tanda mengalami perdarahan internal, maka ada sejumlah langkah pertolongan pertama yang dapat diterapkan sebelum mendapat penanganan medis lebih lanjut. Apa saja pertolongan pertama pada kasus perdarahan dalam?

1. Memeriksa Kondisi Tubuh

Apabila Anda menemukan seseorang dengan kondisi seperti ini, maka langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan umum terhadap tubuh seseorang tersebut. Periksa apakah ada bekas benturan pada tubuh yang terlihat jelas, pun tanda-tanda lain yang terkait, terutama tanda-tanda vital seperti denyut nadi, laju pernafasan, dan tekanan darah bila memungkinkan

Mengetahui kondisi umum dari tubuh korban menjadi cukup penting karena nantinya bisa Anda jadikan rujukan informasi saat memberitahu tenaga medis yang menangani. Pastikan sebelum menyentuh tubuh korban, tangan Anda dalam keadaan bersih guna mencegah terjadinya infeksi.

2. Berpindah ke Tempat Aman agar Tubuh Bisa Dibaringkan

Setelah memastikan kondisi fisik, yang perlu Anda lakukan selanjutnya sebagai bentuk pertolongan pertama pada kondisi ini adalah dengan berpindah ke tempat yang lebih aman dan memungkinkan untuk tubuh dapat berbaring.

Papah tubuh korban dan tuntun pelan-pelan ke tempat aman tersebut. Setelah itu, baringkan tubuh korban secara perlahan guna meminimalisir rasa sakit yang mungkin timbul akibat pergerakan tubuh.

3. Tutupi Tubuh dengan Selimut atau Kain agar Tetap Hangat

Saat mengalami kondisi ini—terlebih jika sudah tergolong parah—suhu tubuh akan mengalami penurunan. Alhasil, tubuh akan mengalami yang namanya menggigil atau kedinginan.

Apabila Anda atau orang yang sedang ditolong sudah sampai menunjukkan gejala menggigil ini, maka yang dapat Anda lakukan adalah mencari selimut atau kain tebal lainnya untuk menutupi tubuh. Ini bertujuan untuk menjaga agar tubuh tetap hangat.

4. Angkat Kaki Hingga Posisinya Berada di Atas Jantung

Melansir Better Health, langkah pertolongan pertama pada kasus ini yang selanjutnya adalah dengan mengangkat kedua kaki hingga posisinya berada di atas jantung. Cara ini bertujuan untuk membantu menghentikan perdarahan dalam tersebut.

Akan tetapi, cara ini sebaiknya dilakukan apabila memang memungkinkan, pun harus dengan bantuan tenaga medis.

5. Jangan Makan dan Minum

Jika Anda berpikir untuk langsung memberikan makan dan minum pada korban yang mengalami kondisi ini, maka hal ini adalah hal yang keliru. Mengapa demikian?

Mengingat ini terjadi di dalam tubuh dan Anda pun belum dapat mengidentifikasi letak perdarahan tersebut, maka memasukkan makanan maupun minuman ke dalam tubuh dikhawatirkan malah akan mengenai luka dan memperparah perdarahan.

Oleh karena itu, sebaiknya jangan langsung memberikan makanan maupun minuman kepada korban maupun diri sendiri (jika Anda yang mengalaminya). Tunggu sampai tim medis datang untuk langkah selanjutnya.

6. Lakukan Prosedur CPR

Perdarahan dalam yang masuk kategori parah dapat membuat seseorang hilang kesadaran alias pingsan. Jika ini yang terjadi, maka segera periksa baik itu denyut nadi maupun pernapasannya.

Apabila ternyata denyut nadi tidak terasa, maka sebagai bentuk pertolongan pertama Anda bisa memberikan napas buatan atau yang kita kenal sebagai prosedur CPR. Akan tetapi, ini dapat dilakukan apabila Anda sudah berpengalaman dalam melakukannya.

Sementara jika belum, sebaiknya minta tolong orang lain yang sudah terlatih. Mencoba melakukan prosedur CPR ketika Anda tidak memiliki pengalaman sama sekali berisiko memperburuk keadaan.

7. Panggil Ambulans

Setelah menerapkan langkah-langkah pertolongan pertama pada perdarahan dalam di atas, maka yang selanjutnya harus Anda lakukan adalah dengan menghubungi ambulans dari fasilitas kesehatan terdekat. Terlebih jika kondisi korban semakin memburuk, maka pertolongan medis menjadi satu-satunya jalan untuk mengatasi masalah ini.

Penanganan Medis Perdarahan Dalam

Penanganan medis untuk kasus ini pada intinya bertujuan untuk menghentikan perdarahan sebelum menyebabkan komplikasi serius. Dalam menangani masalah ini, dokter akan berpatokan pada 3 (tiga) faktor, yaitu:

  • Lokasi perdarahan
  • Tingkat keparahan perdarahan yang pasien alami
  • Kondisi tubuh secara keseluruhan

Pada kasus yang ringan, kondisi ini sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya melalui mekanisme alami tubuh. Namun pada kasus tertentu, perdarahan yang terjadi bisa bersifat serius dan dokter perlu melakukan penanganan medis khusus—termasuk operasi—guna menghentikan  pendarahan tersebut.

Setelah berhasil dihentikan, maka pasien akan menjalani proses pemulihan, termasuk pemulihan fisik dan organ dalam yang mengalami kerusakan, serta menstabilkan kondisi tubuh. Dokter biasanya akan memberikan resep obat-obatan dan juga meminta pasien untuk melakukan kontrol medis dalam jangka waktu tertentu.

 

  1. Anonim. Bleeding. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/bleeding. (accessed on 11 December 2020)
  2. Holland, K. 2019. Internal Bleeding: Causes, Treatments, and More. https://www.healthline.com/health/internal-bleeding#treatment (accessed on 11 December 2020)
  3. Wedro, B. Internal Bleeding. https://www.medicinenet.com/internal_bleeding/article.htm (accessed on 11 December 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi