Terbit: 8 October 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pertolongan pertama digigit ular adalah langkah dasar untuk menyelamatkan nyawa seseorang dari bahaya bisa atau racun ular. Simak penjelasan selengkapnya mulai dari ciri-ciri ular berbisa, gejala, dan pertolongan pertama di bawah ini!

Pertolongan Pertama Digigit Ular yang Bisa Anda Lakukan

Ciri-ciri Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Sebelum mengetahui apa saja langkah pertolongan pertama digigit ular, sebaiknya ketahui terlebih dahulu tentang ciri-ciri ular yang berbisa dan tidak, untuk menentukan pengobatannya.

1. Ular Tidak Berbisa

Berikut ini ciri-ciri ular tidak berbisa yang bisa dikenali:

  1. Kepala berbentuk bulat oval atau segi empat.
  2. Pupil mata bulat.
  3. Gigi taring berukuran kecil dan tidak berbisa.
  4. Warna solid dan kurang berpola.
  5. Pola sisik di bawah ekor terbagi dua.
  6. Gerakan cepat dan agresif.
  7. Beraktivitas pada siang hari.
  8. Setelah menggigit, ular masih tinggal di tempat.

2. Ular Berbisa

Berikut ini ciri-ciri ular berbisa yang bisa dikenali:

  1. Kepala berbentuk segitiga dan lebar.
  2. Pupil elips (lonjong) seperti mata kucing.
  3. Gigi taring besar dan berbisa.
  4. Pola sisik warna-warni.
  5. Memiliki lubang di antara hidung dan mata yang berfungsi untuk mendeteksi panas.
  6. Ekor berderik.
  7. Pola sisik di bawah ekor tidak terbagi dua.
  8. Perilaku ganjil atau aneh, gerakan lambat, dan tenang.
  9. Setelah menggigit, ular langsung menjauh.

Gejala Digigit Ular

Biasanya, setelah gigitan ular berbisa, timbul rasa sakit terbakar yang parah di lokasi tersebut dalam waktu 15 hingga 30 menit. Kondisi ini dapat berkembang menjadi pembengkakan dan memar di luka hingga ke lengan atau tungkai.

Tanda dan gejala digigit ular lainnya termasuk:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sesak napas.
  • Tubuh lemas.
  • Kulit kesemutan.
  • Kelenjar bengkak dan lunak di ketiak atau selangkangan.
  • Merasa cemas.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Penglihatan kabur.
  • Kesulitan menelan.
  • Sakit perut.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Kelemahan otot.
  • Kebingungan.
  • Darah mengalir dari gusi atau tempat gigitan ular.
  • Kelumpuhan, koma, atau bahkan kematian.

Pertolongan Pertama Digigit Ular

Ular menggigit biasanya sebagai pertahanan dari bahaya, bukan menyerang manusia secara aktif, Orang yang digigit di sekitar rumah adalah hal yang umum seperti di semak-semak atau area tempat liar lainnya. Jika digigit ular, anggap saja berbisa dan lakukan langkah pertolongan pertama untuk menyelamatkan hidup.

Berikut ini langkah pertolongan pertama digigit ular:

1. Segera Hubungi Rumah Sakit

Jika Anda atau orang terdekat digigit ular, perlakukan gigitan ular sebagai keadaan darurat, terlepas digigit ular berbisa atau tidak.

Sebagian besar ular terlihat serupa, dan jika menunggu untuk melihat apakah merasakan gejala keracunan bisa ular, mungkin sudah terlambat saat mendapatkan bantuan medis. Jadi penting untuk menghubungi atau segera ke rumah sakit.

2. Jangan Panik dan Bergerak

Pertolongan pertama digigit ular paling membantu adalah tetap tenang. Untuk itu, usahakan tetap tenang dan diam setelah gigitan ular untuk membantu memperlambat penyebaran racun di tubuh. Jika pernah digigit ular berbisa sebelum, tidak bergerak mungkin dapat menyelamatkan hidup. Posisikan area tubuh yang digigit ular lebih tinggi dari posisi jantung.

Racun ular langsung masuk ke aliran darah setelah digigit adalah mitos. Sebaliknya, racun bergerak melalui sistem limfatik.

Getah bening adalah cairan di tubuh yang mengandung sel darah putih. Tidak seperti darah, yang dipompa ke seluruh tubuh secara terus menerus, getah bening bergerak saat menggerakkan anggota tubuh.

Selagi menunggu pertolongan medis, tetap diam dan tenang untuk mencegah racun di getah bening masuk lebih jauh ke dalam tubuh. Sebaiknya ambil napas dalam-dalam untuk membantu menenangkan diri.

3. Jangan Menangkap Ular

Setelah digigit ular, jangan mencoba menangkap, mengidentifikasi, melukai, atau membunuh ular. Di rumah sakit, tenaga medis memiliki akses ke berbagai tes yang dapat membantu menentukan kemungkinan ular mana yang telah menggigit. Ini memungkinkan tenaga medis memberi perawatan yang paling tepat.

4. Berikan Perban Imobilisasi Tekanan dan Belat

Sebagian besar gigitan ular terjadi pada kaki dan lengan yang paling sering terkena. Jika pernah digigit pada anggota tubuh, memberikan perban imobilisasi tekanan sebagai pertolongan pertama pada gigitan ular dapat menghentikan racun bergerak melalui sistem limfatik.

Jika memiliki perban atau potongan plastik seperti plastik pembungkus, letakkan di atas bekas gigitan ular guna menyerap atau melindungi racunnya untuk tes nantinya.

Berikut langkah-langkah menggunakan perban imobilisasi tekanan:

  • Menggunakan perban rol elastis dengan lebar 10-15 sentimeter.
  • Menggulung perban di atas bekas gigitan.
  • Gunakan perban rol elastis kedua, mulai tepat di atas jari tangan atau kaki dan gerakkan ke atas pada anggota tubuh yang digigit sejauh yang bisa dijangkau perban.
  • Gunakan perban sekencang mungkin ke tungkai.
  • Jika tidak memiliki perban, bahan apa pun yang melar (misal kaus robek, stoking, atau kain lain dapat digunakan sebagai perban).

Setelah perban terpasang, tandai bekas gigitan pada perban dengan pena atau bahan lainnya yang akan meninggalkan tanda. Kemudian, belat tungkai agar tidak bergerak.

Benda lurus apa pun bisa digunakan, misalnya tongkat, koran atau majalah yang digulung, atau bahkan pakaian atau terpal yang digulung dengan kuat bisa digunakan. Kencangkan belat di tempatnya dengan mengencangkannya ke anggota tubuh menggunakan perban atau bahan lainnya.

Jika digigit di kepala, leher, atau dada, tidak perlu menggunakan perban imobilisasi tekanan.

5. Hal yang Tidak Boleh Dilakukan

Ada banyak cara lama sebagai pertolongan pertama pada gigitan ular yang sekarang diketahui lebih berbahaya daripada bermanfaat. Mulai sekarang, lakukan langkah yang tepat untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan.

Berikut ini cara menangani bekas gigitan ular yang benar:

  • Jangan mencuci bekas gigitan ular, karena racun yang tertinggal akan diambil oleh tenaga medis untuk mengidentifikasi jenis ular yang menggigit. Kemudian racun baru dibersihkan.
  • Jangan menggunakan ikatan di sekitar bekas gigitan, gerakan tambahan dapat menyebabkan racun lebih mudah masuk ke aliran darah.
  • Jangan mengisap atau menyayat di area gigitan untuk mengeluarkan racun.
  • Jangan mengoleskan bahan kimia, kompres dingin atau hangat, atau apa pun pada bekas gigitan.
  • Jangan menggunakan torniket ke anggota tubuh karena bisa berbahaya.
  • Jangan minum minuman berkafein atau alkohol
  • Jangan minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen.

6. Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)

Dalam beberapa kasus, pertolongan pertama pada gigitan ular mungkin memerlukan cardiopulmonary resuscitation (CPR). Berikut cara melakukan CPR:

  • Letakkan kedua tangan dada, dengan satu tangan di atas tangan lainnya.
  • Tekan dada berulang kali, dengan kecepatan sekitar 100-120 tekanan per menit.
  • Buka saluran pernapasan, dan cubit hidung hingga menutup.
  • Tarik napas dalam-dalam, beri napas dari mulut ke mulut, sambil memerhatikan dada naik dan turun.

Cara Mencegah Digigit Ular

Cara mencegahnya tergantung di mana Anda tinggal, tempat beraktivitas, atau tempat yang dikunjungi untuk berlibur. Namun jika akan ke wilayah yang rawan gigitan ular, lakukan beberapa tips pencegahan berikut:

  • Selalu berhati-hati saat meletakkan tangan dan menginjakan kaki.
  • Jangan menjangkau ruang dan lubang yang tidak diketahui keamanannya, atau di bawah benda tanpa terlebih dahulu memastikan tidak ada ular yang bersembunyi.
  • Jangan duduk atau berbaring di area yang mungkin terdapat ular.
  • Menggunakan sepatu boot kulit saat berjalan atau bekerja di tempat yang ditumbuhi rumput tinggi atau semak.
  • Jangan menangkap, menangani, atau memelihara ular berbisa.
  • Jika berkemah, berhati-hatilah di sekitar rawa dan tempat lain yang biasanya menjadi sarang ular.
  • Jika menemukan ular, sebaiknya menjauh secara perlahan dan hindari menyentuhnya.

 

  1. Anonim. 2019. Top 5 things you need to do if you get bitten by a snake. https://www.health.qld.gov.au/news-events/news/what-to-do-if-you-get-bitten-by-a-snake. (Diaskes pada 8 Oktober 2020)
  2. Anoim. 2020. Snake bites. https://www.healthdirect.gov.au/snake-bites. (Diaskes pada 8 Oktober 2020)
  3. Anonim. 2020. Snake Bites: Management and Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15647-snake-bites/management-and-treatment. (Diaskes pada 8 Oktober 2020)
  4. Eneix, Neil. Tanpa Tahun. How To Tell If a Snake Is Poisonous or Not (Identify non Venomous Vs Most Dangerous). https://survivalistgear.co/how-to-tell-snake-poisonous-venomous/. (Diaskes pada 8 Oktober 2020)
  5. Ellis, Mary E. Snake Bites. https://www.healthline.com/health/snake-bites. (Diaskes pada 8 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi