Terbit: 16 March 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Berbagai macam masalah pada darah mengintai tubuh, salah satunya trombus. Gangguan kesehatan ini harus ditangani sedini mungkin karena dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Lantas, apa itu trombus dan bagaimana cara mengatasinya?

Trombus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Apa Itu Trombus?

Trombus adalah kondisi ketika terjadi penggumpalan darah pada dinding pembuluh darah, tepatnya pembuluh darah arteri dan vena.

Kondisi ini tentu saja berbahaya karena dapat menghambat laju aliran darah. Padahal, darah memiliki peran yang sangat vital di dalam tubuh. Bagaimana tidak? Darah bertugas untuk mengantarkan oksigen dan juga nutrisi yang didapat dari makanan ke seluruh penjuru tubuh agar tubuh bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berujung pada kondisi-kondisi yang berbahaya dan mengancam keselamatan jiwa penderitanya, seperti contohnya penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung dan stroke.

Jenis-Jenis Trombus

Trombus dapat terjadi di sejumlah area pembuluh darah. Untuk hal ini, penyakit tersebut dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Emboli, adalah penggumpalan darah yang awalnya terjadi di area tertentu kemudian terlepas. Gumpalan ini selanjutnya terbawa aliran darah menuju area lainnya seperti jantung, paru-paru, atau otak
  • Trombosis vena dalam (DVT), adalah penggumpalan darah yang terjadi di pembuluh darah vena. Kondisi ini dapat berakibat pada penyakit yang kita kenal sebagai varises

Di samping itu, masalah kesehatan ini juga umum menyerang sejumlah lokasi lainnya di dalam tubuh seperti organ usus.

Penyebab Trombus

Tentunya bukan tanpa alasan mengapa seseorang tiba-tiba mengalami penyakit penggumpalan darah ini.

Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab trombus yang perlu Anda ketahui dan waspadai.

  • Aktif merokok
  • Memiliki riwayat kolesterol tinggi
  • Kelebihan berat badan (obesitas)
  • Menderita diabetes
  • Menderita penyakit kanker
  • Stres
  • Tidak aktif bergerak

Selain itu, orang berusia lanjut juga rentan untuk mengalami penyakit  ini, terutama jika sebelumnya juga memiliki faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas.

Ciri dan Gejala Trombus

Penyakit ini ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala. Ciri-ciri trombus ini dapat dikategorikan berdasarkan lokasi terciptanya penggumpalan darah tersebut.

Berikut adalah gejala-gejala yang harus Anda ketahui dan waspadai.

1. Trombus Emboli

Ciri atau gejala trombus emboli yang terjadi pada sejumlah organ seperti jantung, paru, dan otak adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan keseimbangan tubuh
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Peningkatan denyut nadi
  • Muntah darah
  • Mual
  • Keringat dingin
  • Otot melemah

2. Trombus Vena Dalam

Pada kasus trombus yang terjadi di pembuluh vena dalam (DVT), ciri atau gejala yang bisa dikenali adalah sebagai berikut:

  • Area tungkai kaki mengalami pembengkakan
  • Area tungkai kaki mengalami rasa nyeri

Besarnya pembengkakan dan intensitas nyeri yang dirasakan oleh penderita trombus vena dalam bisa berbeda-beda, tergantung dari bekuan darah yang terbentuk.

3. Trombus Usus

Sementara apabila penyakit ini menyerang organ pencernaan khususnya usus, ciri atau gejala yang muncul umumnya hampir sama dengan jenis penyakit lainnya yang menyerang usus, yakni:

  • Mual
  • Nyeri perut
  • Feses disertai dengan darah

Selain gejala-gejala di atas, mungkin masih ada lagi ciri- ciri lainnya yang dialami oleh penderitanya. Segera larikan diri ke rumah sakit apabila sekiranya Anda mengalami satu atau beberapa dari gejala tersebut agar bisa ditangani lebih lanjut sebelum kondisi bertambah buruk.

Diagnosis Trombus

Untuk memastikan penyebab sekaligus menentukan langkah pengobatan, dokter perlu untuk melakukan diagnosis terlebih dahulu. Diagnosis terdiri dari serangkaian pemeriksaan.

Berikut ini adalah beberapa prosedur pemeriksaan yang umum dilakukan.

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan terlebih dahulu mengajukan sejumlah pertanyaan pada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti:

  • Sejak kapan kondisi ini berlangsung?
  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya?
  • Kegiatan apa saja yang dilakukan sehari-hari?

2. Pemeriksaan Penunjang

  • Duplex ultrasound, adalah tes yang menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan citra pembuluh darah. Tes ini umumnya dilakukan pada kasus trombus vena dalam (DVT)
  • Venografi, adalah tes yang dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan khusus yang mana nantinya cairan ini dapat memperlihatkan pembuluh darah secara lebih jelas. Dengan begitu, dokter dapat melihat apakah ada abnormalitas pada pembuluh darah
  • VQ Scan, adalah pemeriksaan yang juga merupakan metode pencitraan (imaging). VQ scan memanfaatkan teknologi radioaktif untuk mendapatkan gambaran pembuluh darah
  • D-Dimer, adalah tes yang bertujuan untuk mengukur kadar zat yang ada di dalam darah. Semakin tinggi kadar zat, semakin besar kemungkinan pasien mengalami trombus

Di samping itu, dokter juga akan menggunakan metode pemeriksaan umum lainnya seperti CT scan dan MRI untuk mendiagnosis penyakit yang dialami oleh pasien.

Pengobatan Trombus

Setelah diagnosis selesai dilakukan, dokter akan menentukan langkah pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi.

Ada beberapa macam cara mengobati trombus yang umum dilakukan, seperti:

  • Operasi, bertujuan untuk kembali melancarkan aliran darah yang tersumbat. Ini bisa dengan membuat ‘jalur’ baru atau memotong sumbatan tersebut
  • Inferior Vena Cava (IVC), adalah alat yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang mengalami sumbatan akibat adanya gumpalan darah. IVC berfungsi untuk mencegah gumpalan darah berpindah ke organ lainnya seperti jantung dan paru-paru
  • Antikoagulan, adalah golongan obat yang berfungsi untuk mencegah bekuan darah semakin besar. Penggunaan obat antikoagulan ini biasanya akan dikombinasikan dengan alat IVC

Selain itu, cara mengobati penyakit ini juga bisa dengan menggunakan compression stocking, hingga berolahraga ringan guna membantu memperlancar sirkulasi darah.  Akan tetapi, ini semua tentu harus di bawah pengawasan dokter.

Pencegahan Trombus

Penyakit ini dapat dicegah, atau setidaknya diminimalisir risikonya, dengan melakukan sejumlah tips berikut ini:

  • Tidak merokok
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Mengonsumsi makanan sehat yang rendah kolesterol
  • Aktif berolahraga

  1. Ingelson, K. 2019. Everything you need to know about thrombus. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318522.php (Diakses pada 16 Desember 2019)
  2. Shiel, W. Medical Definition of Thrombus. https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=5773 (Diakses pada 16 Desember 2019)
  3. Thrombus. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/thrombus (Diakses pada 16 Desember 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi