Terbit: 25 March 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Pernahkah Anda mendengar tentang trikotilomania? Trikotilomania adalah gangguan mental tidak umum yang menyebabkan penderitanya memiliki kebiasaan untuk mencabuti rambut. Apa penyebab kondisi ini? Apakah seseorang dapat sembuh dari kondisi ini? Simak jawabannya dalam artikel ini!

Trikotilomania: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Penyakit Trikotilomania?

Trikotilomania adalah kelainan mental yang menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan menarik atau mencabut rambut. Kebiasaan ini timbul akibat dari dorongan yang kuat dan terjadi secara berulang untuk mencabut rambut. Dorongan ini sulit untuk dilawan meskipun penderitanya berusaha untuk berhenti.

Kebiasaan mencabut rambut ini akan meninggalkan area botak yang tidak merata di kulit kepala maupun bagian tubuh lainnya. Kondisi ini menyebabkan tekanan signifikan yang dapat mengganggu fungsi sosial atau pekerjaan.

Umumnya seseorang yang mengalami trikotilomania akan berusaha menyamarkan atau menyembunyikan bagian tubuh yang botak tersebut.

Gejala Trikotilomania

Gejala trikotilomania yang mungkin muncul meliputi:

  • Mencabut rambut berulang kali, paling sering dari kulit kepala, alis, dan bulu mata. Sebagian lainnya mencabut rambut dari bagian tubuh lainnya, termasuk bagian yang memiliki rambut pendek seperti area perut. Area tubuh yang dicabut rambutnya dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.
  • Rasa tegang meningkat sebelum menarik, atau ketika mencoba untuk menahan tarikan rambut.
  • Timbul rasa senang dan lega setelah rambut dicabut atau ditarik.
  • Terlihat memiliki masalah rambut rontok serius. Rambut mungkin pendek atau ditemukan area di mana rambut menipis atau botak pada kulit kepala atau bagian tubuh lainnya.
  • Melakukan aktivitas tertentu yang mengiringi kebiasaan menarik rambut atau melakukan tarik rambut secara berpola.
  • Menggigit, mengunyah, atau bahkan memakan rambut yang dicabut.
  • Memainkan rambut yang dicabut. Bisa dengan digosokkan ke bibir atau wajah.
  • Berkali-kali mencoba berhenti dari kebiasaan mencabut rambut, namun tidak pernah berhasil.
  • Memiliki masalah di lingkungan sosialnya terkait dengan kebiasaan mencabut rambut.

Gejala lain yang mungkin muncul namun lebih jarang ditemukan adalah seperti:

  • Mencubit kulit, menggigit kuku, dan menggigit bibir.
  • Mencabut bulu hewan peliharaan atau boneka.

Gejala yang muncul pada setiap orang dapat berbeda. Terkadang penderita trikotilomania dapat mencabut rambut secara sadar, tapi dalam kondisi lain orang yang sama dapat mencabut rambut secara otomatis dan tidak sadar.

Trikotilomania juga berkaitan dengan emosi positif dan negatif. Seorang dengan kondisi mungkin mencabuti rambut untuk menghadapi stres, kecemasan, ketegangan, kebosanan, kesepian, atau bahkan frustasi.

Sebagian lain mencabut rambut dan merasakan sensasi puas dan lega. Akibat timbulnya perasaan ini, penderita kondisi ini berusaha untuk mempertahankan perasaan positif tersebut.

Trikotilomania adalah gangguan kronis dan dapat memburuk pada situasi tertentu. Pada wanita, perubahan hormon seperti ketika menstruasi bisa memperparah gejala.

Penyebab Trikotilomania

Penyebab trikotilomania tidak dapat diketahui secara pasti. Para ahli berpikir bahwa keinginan untuk menarik rambut ini kemungkinan terjadi karena neurotransmitter tidak bekerja dengan baik. Kondisi ini kemudian menciptakan dorongan tak tertahankan untuk menarik rambut.

Menarik rambut dapat memberikan rasa lega dan juga puas. Jika seseorang terus menuruti keinginan tersebut, hal ini bisa berubah menjadi sebuah kebiasaan. Semakin lama, dorongan ini akan semakin sulit untuk ditahan.

Sama halnya seperti gangguan kompleks lainnya, faktor genetik dan lingkungan sepertinya turut memengaruhi kondisi ini.

Faktor Risiko Trikotilomania

Setiap orang bisa mengalami gangguan ini, namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena trikotilomania. Faktor-faktor tersebut meliputi:

  • Riwayat keluarga. Faktor genetik diduga memiliki peran dalam perkembangan kondisi ini. Gangguan lain yang memiliki kaitan erat dengan trikotilomania juga dapat berpengaruh.
  • Trikotilomania umumnya berkembang sebelum atau selama masa remaja awal. Sering kali kondisi ini bertahan seumur hidup. Bayi juga dapat mengalami gangguan ini, namun biasanya kondisinya ringan dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa harus melakukan perawatan.
  • Memiliki gangguan mental lainnya. Seseorang dengan trikotilomania juga mungkin memiliki kelainan lain seperti depresi, gangguan kecemasan, atau OCD (obsessive compulsive disorder).
  • Beberapa situasi atau peristiwa yang membuat stres bisa menjadi pemicu trikotilomania bagi sebagian orang.

Diagnosis Trikotilomania

Beberapa langkah evaluasi yang dapat dilakukan untuk diagnosis trikotilomania adalah seperti berikut ini:

  • Memeriksa seberapa banyak rambut yang rontok.
  • Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang kerontokan rambut yang dialami.
  • Memastikan bahwa kebiasaan menarik rambut bukan disebabkan oleh kondisi lain.
  • Mengidentifikasi masalah kesehatan fisik dan mental yang mungkin berhubungan dengan kebiasaan mencabut rambut.

Selain dengan melakukan evaluasi di atas, diagnosis trikotilomania juga dapat menggunakan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Kriteria DMS-5 spesifik untuk trikotilomania adalah sebagai berikut:

  • Pencabutan berulang rambut seseorang yang menghasilkan rambut rontok.
  • Upaya berulang untuk mengurangi atau menghentikan perilaku mencabut rambut.
  • Pencabutan rambut menyebabkan gangguan yang signifikan secara klinis dalam bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
  • Penarikan rambut atau rambut rontok tidak dapat dikaitkan dengan kondisi medis lain. Seperti kondisi dermatologis misalnya.
  • Menarik rambut tidak dapat dijelaskan lebih baik oleh gejala gangguan mental lain. Contohnya seperti upaya untuk memperbaiki cacat yang dirasakan atau cacat dalam penampilan, seperti yang dapat diamati pada gangguan dismorfik tubuh.

Pengobatan Trikotilomania

Secara umum terdapat dua cara mengobati penyakit trikotilomania yaitu dengan terapi dan juga obat-obatan. Kedua cara ini dapat meredakan gejala atau bahkan membuat pasien sembuh dari trikotilomania.

Berikut penjelasan tentang cara mengobati penyakit ini:

1. Terapi

Cara mengobati penyakit trikotilomania yang pertama adalah dengan menggunakan terapi. Beberapa jenis terapi yang mungkin dilakukan adalah seperti:

  • Pelatihan pembalikan kebiasaan, terapi perilaku ini mengajarkan pasien bagaimana mengenali situasi di mana pasien cenderung menarik rambut dan bagaimana cara menggantinya dengan perilaku lain.
  • Terapi kognitif, terapi yang membantu mengidentifikasi dan memeriksa keyakinan yang menyimpang yang mungkin dimiliki seseorang sehubungan dengan mencabut rambut.
  • Terapi penerimaan dan komitmen, terapi ini membantu pasien untuk belajar menerima hasrat mencabut rambut tanpa bertindak sesuai dengan keinginan.

2. Obat-obatan

Cara mengobati yang kedua adalah dengan menggunakan obat-obatan. Umumnya obat-obatan diberikan untuk mengurangi gejala depresi atau obsesif kompulsif yang mungkin dimiliki pasien. Jenis obat-obatan yang mungkin diberikan adalah seperti:

  • Fluoxetine
  • Fluvoxamine
  • Sertraline
  • Paroxetine
  • Clomipramine
  • Valproate
  • Lithium karbonat

 

  1. Anonim. 2016. Trichotillomania (hair-pulling disorder). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichotillomania/symptoms-causes/syc-20355188. (Diakses 25 Maret 2020).
  2. Anonim. 2019. Trichotillomania. https://emedicine.medscape.com/article/1071854-overview. (Diakses 25 Maret 2020).
  3. Anonim. 2016. Trichotillomania. https://kidshealth.org/en/teens/trichotillomania.html. (Diakses 25 Maret 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi