Terbit: 11 November 2020 | Diperbarui: 19 January 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Trigliserida adalah sejenis lipid atau lemak dalam darah, namun kadar yang terlalu tinggi akan memicu efek kesehatan seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan stroke. Ketahui apa itu trigliserida dan cara menurunkan kadar lemak darah dalam pembahasan ini.

Trigliserida: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Apa Itu Trigliserida?

Trigliserida adalah lemak dalam darah yang sebenarnya digunakan untuk produksi cadangan energi jangka pendek. Trigliserida didapat dari makanan seperti gula, mentega, margarin, makanan bertepung, serta makanan tinggi lemak dan kalori.

Dalam kadar normal, lemak darah tidak menyebabkan efek kesehatan namun akan memicu masalah kesehatan bila kadarnya terlalu tinggi. Pasalnya, kelebihan kadar lemak darah dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak tubuh, tidak dilah menjadi energi.

Apa Itu Trigliserida Tinggi?

Kadar trigliserida yang melebihi jumlah normal yang dapat ditolerir tubuh. Berikut ini ukuran kadar normal hingga tinggi:

  • Kadar Normal: Kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL) atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L).
  • Garis Batas Tinggi: 150 hingga 199 mg/dL (1,8 hingga 2,2 mmol/L).
  • Kadar Tinggi: 200 hingga 499 mg/dL (2,3 hingga 5,6 mmol/L).
  • Sangat Tinggi: 500 mg/dL atau lebih (5,7 mmol/L atau lebih).

Kadar trigliserida tinggi biasanya ditandai dengan masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, kadar kolesterol jahat tinggi (LDL), dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL). Para peneliti juga mengaitkan kadar lemak darah tinggi sebagai faktor risiko dari liver, penyakit liver, dan masalah jantung.

Gejala Trigliserida Tinggi

Seseorang dengan kadar lemak darah tinggi biasanya tidak menunjukan gejala apapun. Mereka baru menyadarinya saat memeriksa kadar kolesterol, dan gejala yang muncul adalah gejala kolesterol tinggi, seperti:

  • Kelelahan
  • Nyeri dada (angina)
  • Pusing
  • Napas pendek
  • Nyeri tubuh.

Bila kadarnya sangat tinggi, maka akan menyebabkan pembengkakan pankreas (pankreatitis), pembengkakan liver, lemak di bawah kulit, stroke, tanda diabetes, dan bahkan serangan jantung.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anak muda yang sehat disarankan untuk melakukan tes trigliserida setidaknya setiap 4 hingga 6 tahun sekali. Bila Anda memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, atau pola makan yang buruk, maka Anda bisa tes kesehatan umum secara rutin. Sementara orang berusia 45 tahun atau lebih tua disarankan untuk tes kesehatan lebih sering, terutama bila memiliki risiko tinggi penyakit jantung.

Penyebab Trigliserida Tinggi

Penyebabnya adalah pola makan dan pola hidup tidak sehat seperti kebiasaan makan tidak sehat dan kurang berolahraga. Berikut ini penyebab kadar trigliserida tinggi:

  • Porsi makan banyak dan tidak sehat.
  • Konsumsi makanan berlemak dan makanan tinggi kalori berlebihan.
  • Penyalahgunaan alkohol.
  • Kebiasaan merokok.
  • Tubuh jarang bergerak atau tidak pernah olahraga.
  • Konsumsi makanan dan minuman manis terlalu banyak.

Kondisi ini mungkin juga terjadi bila orang tersebut memiliki riwayat penyakit sebagai berikut:

  • Penyakit ginjal.
  • Diabetes yang tidak terkontrol.
  • Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif).
  • Obesitas (kelebihan berat badan).

Konsumsi obat-obatan tertentu jangka panjang juga dapat menyebabkan kenaikan kadar lemak darah. Obat-obatan seperti:

  • Pil KB tertentu.
  • Hormon estrogen.
  • Steroid.
  • Tamoxifen.
  • Beta-blocker.

Maka dari itu, setiap orang harus menjaga pola makan sehat dan rajin olahraga agar kadar trigliserida normal, sehingga menekan risiko berbagai komplikasi penyakit.

 

Diagnosis Trigliserida Tinggi

Lakukan tes trigliserida untuk mengetahui kadarnya. Tes ini juga akan membantu dokter dalam menentukan apakah Anda memiliki risiko penyakit jantung, pembengkakan pada pankreas, risiko stroke, dan serangan jantung.

Anda juga harus melakukan pemeriksaan lipid lainnya, termasuk:

  • Tes kolesterol.
  • HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik.
  • Tes LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat.

Bila Anda mendapat diagnosis trigliserida dan kolesterol tinggi, maka Anda harus memeriksa kadar kolesterol lebih sering dan selalu memantaunya secara teratur.

Cara Menurunkan Trigliserida Tinggi

Cara menurunkan trigliserida adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan juga rajin berolahraga setiap hari. Anda mungkin akan mendapat resep dokter untuk menurunkan kadar trigliserida, namun pola makan dan pola hidup sehat tetap menjadi kunci utama.

Berikut ini cara membuat kadar trigliserida normal:

1. Diet Sehat

Anda harus menurunkan berat badan sesuai ukuran ideal. Membakar sejumlah kalori dan lemak sangat membantu untuk menormalkan kadar lemak darah (lipid).

 

2. Konsumsi Lemak Sehat

Ada beberapa sumber makanan dengan lemak sehat, seperti lemak tumbuhan dalam minyak zaitun. Anda juga harus makan ikan yang tinggi akan asam lemak omega 3. Hindari makanan tinggi lemak trans seperti lemak pada daging sapi, daging kambing, kue yang dipanggang, dan gorengan.

3. Hindari Asupan Gula Berlebih

Gula dan karbohidrat olahan mengandung kalori tinggi yang tidak terlalu bagus untuk Anda yang memiliki kadar trigliserida tinggi. Jadi, batasi konsumsi gula terlalu tinggi dan sementara hindari menu makanan yang terbuat dari tepung putih.

4. Makan Sehat

Kontrol makanan Anda dengan hanya konsumsi buah, sayur, dan jenis makanan sehat dengan lemak sehat dan rendah kalori. Hindari makanan olahan atau junk food.

5. Olahraga

Anda harus olahraga secara teratur setiap hari. Sempatkan olahraga minimal 15 menit sehari untuk membakar lemak dan kalori. Anda bisa pilih jenis olahraga apapun yang Anda sukai seperti bersepeda, lari pagi, naik-turun tangga, atau menggunakan alat fitnes.

Dokter akan meresepkan obat untuk mengontrol kadar lemak darah, seperti:

  • Fibrat.
  • Niacin.
  • Suplemen minyak ikan.
  • Statin, obat untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi.

Sambil mengonsumsi obat, Anda juga harus menjaga pola makan sehat. Jangan makan gorengan, makanan olahan, makanan berlemak, dan soda.

 

Komplikasi Trigliserida Tinggi

Kadar trigliserida tinggi dapat menjadi tanda penyakit berikut:

  • Diabetes tipe 2.
  • Prediabetes.
  • Sindrom metabolik.
  • Kelainan genetik berupa mengganggu proses produksi lemak menjadi energi.

Bila kadar kolesterol dan trigliserida tinggi tidak diobati, maka kondisi ini dapat memicu masalah jantung, stroke, dan serangan jantung karena aliran darah terhambat oleh lemak.

Cara Mencegah Trigliserida Tinggi

Ada banyak cara agar kadar trigliserida normal, yaitu:

  • Turunkan berat badan, kalori yang Anda makan harus seimbang dengan kalori yang Anda bakar.
  • Ikuti pola diet rendah karbohidrat.
  • Konsumsi makanan berserat yang cukup.
  • Olahraga teratur.
  • Konsumsi ikan berlemak yang kaya omega 3.
  • Makan protein dari biji-bijian.
  • Gunakan suplemen alami seperti minyak ikan, kunyit, atau fenugreek.

Itulah pembahasan tentang apa itu trigliserida. Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah yang dapat diubah menjadi cadangan energi, namun akan memicu masalah kesehatan bila kadarnya terlalu tinggi.

 

  • Carle. 2020. High Triglycerides. https://carle.org/Conditions/Heart-and-Vascular-Conditions/High-Triglycerides#:~:text. (Diakses pada 11 November 2020).
  • Link, Rachael, MS, RD. 2017. 13 Simple Ways to Lower Your Triglycerides. https://www.healthline.com/nutrition/13-ways-to-lower-triglycerides. . (Diakses pada 11 November 2020).
  • Mayo Clinic. 2020. Triglycerides: Why do they matter?. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/triglycerides/art-20048186#:~:text. . (Diakses pada 11 November 2020).
  • Stephens, Carissa, R.N., CCRN, CPN. Triglyceride Level Test. https://www.healthline.com/health/triglyceride-level#purpose. (Diakses pada 11 November 2020).
  • WebMD. 2019. High Triglycerides: What You Need to Know. High Triglycerides: What You Need to Know. https://www.webmd.com/cholesterol-management/high-triglycerides-what-you-need-to-know. . (Diakses pada 11 November 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi