Terbit: 21 October 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Torus palatinus adalah kondisi yang terjadi pada langit-langit mulut. Simak informasi selengkapnya mengenai kondisi ini mulai dari gejala, penyebab, diagnosis, hingga pengobatan dan pencegahannya.

Torus Palatinus: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Penanganan

Apa Itu Torus Palatinus?

Torus palatinus adalah kondisi ketika pada langit-langit mulut terdapat benjolan. Benjolan ini muncul akibat adanya tulang berlebih yang tumbuh. Besarnya tulang yang muncul tersebut bervariasi, begitu juga dengan bentuknya.

Kondisi ini tidak berbahaya apalagi sampai memicu penyakit kronis seperti kanker. Dilaporkan bahwa sekitar 20 hingga 30 persen dari total populasi manusia di dunia menderita torus palatinus dan wanita keturunan Asia disebut-sebut sebagai kelompok yang paling umum mengalami kelainan tersebut.

Ciri dan Gejala Torus Palatinus

Torus palatinus biasanya tidak menimbulkan rasa sakit maupun gejala fisik lainnya. Akan tetapi, ada sejumlah ciri-ciri dan gejala yang menjadi pertanda dari kelainan ini. Ciri atau gejala tersebut adalah sebagai berikut:

  • Terdapat satu atau lebih benjolan pada langit-langit mulut (biasanya berada di tengah langit-langit mulut).
  • Ukuran benjolan sekitar 2-6 milimeter.
  • Benjolan tidak sakit saat tersentuh.
  • Sulit berbicara.
  • Sukar mengunyah makanan.
  • Tidak bisa menelan makanan dan minuman dengan mudah.
  • Makanan kerap tersangkut pada langit-langit mulut.

 

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Kelainan ini tidak berbahaya, namun munculnya benjolan pada langit-langit mulut juga bisa menjadi pertanda kondisi medis lainnya yang bisa saja berbahaya. Oleh sebab itu, segera periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas yang disertai sejumlah gejala lainnya meliputi:

  • Demam.
  • Ulkus pada gusi.
  • Terdapat benjolan di bagian tubuh lainnya.
  • Badan terasa tidak enak.
  • Benjolan pada langit-langit mulut terasa sakit.
  • Gigi patah.
  • Sakit gigi.
  • Gusi membengkak.

Penanganan medis sedini mungkin diperlukan guna meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah kondisi bertambah buruk.

Penyebab Torus Palatinus

Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab torus palatinus belum terkonfirmasi secara pasti. Akan tetapi, para ahli praktisi medis menduga jika hal ini ada kaitannya dengan komponen genetik.

Jadi, ada kemungkinan jika seseorang mengalami kelainan ini, maka ia akan mewarisinya kepada anaknya di masa mendatang. Sekali lagi, ini masih sekedar kemungkinan sehingga belum pasti terjadi.

Faktor Risiko Torus Palatinus

Sementara itu, ada sejumlah faktor yang kemungkinan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kelainan tulang pada langit-langit mulut ini. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

  • Usia. Kelainan ini berpotensi terjadi pada mereka yang berusia di atas 30 tahun.
  • Makanan. Para ahli menduga jika mengonsumsi makanan laut seperti ikan dalam porsi yang cukup besar—dan dalam jangka waktu lama—berpotensi menyebabkan pertumbuhan tulang berlebih pada langit-langit mulut. Hal ini karena ikan laut mengandung vitamin D dalam jumlah tinggi, sedangkan vitamin tersebut berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang.
  • Peningkatan kepadatan tulang. Meningkatnya kepadatan tulang—terutama pada wanita yang sudah memasuki periode menopause—juga memungkinkan terjadi pertumbuhan tulang pada langit-langit mulut.
  • Kebiasaan menggeretak gigi. Aktivitas menggeretakkan gigi pun kabarnya dapat menyebabkan pertumbuhan tulang pada langit-langit mulut di kemudian hari. Akan tetapi, ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
  • Bentuk mulut. Bentuk mulut dan gigi yang menumpuk juga mungkin saja menyebabkan seseorang mengalami torus palatinus di kemudian hari.

Diagnosis Torus Palatinus

Dalam mendiagnosis kelainan ini, dokter spesialis gigi dan mulut akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang terdiri dari:

  • Anamnesis
  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan penunjang

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien untuk mengetahui riwayat medis dan hal-hal lainnya yang terkait. Pertanyaan meliputi:

  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama gejala muncul?
  • Apakah punya riwayat penyakit? Jika ya, penyakit apa?
  • Apakah ada anggota keluarga dengan kondisi yang sama?
  • Mengonsumsi makanan apa saja sehari-hari?
  • Apakah ada alergi obat?

2. Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya, dokter akan memeriksa langsung kondisi benjolan pada langit-langit mulut pasien. Melalui pemeriksaan fisik ini, dokter mungkin sudah dapat memastikan apakah benjolan tersebut terkait torus palatinus atau bukan.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pada beberapa kasus, dokter mungkin juga memerlukan tindakan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang ini bisa meliputi rontgen, CT Scan, atau MRI. Tujuannya tidak lain untuk memeriksa kondisi dalam langit-langit mulut pasien.

Selain itu, dokter juga akan meminta pasien untuk melakukan kontrol secara berkala. Ini untuk memantau perkembangan dari tulang yang tumbuh tersebut.

Penanganan Torus Palatinus

Mayoritas kasus torus palatinus tidak membutuhkan penanganan medis karena memang kondisi ini tidak berbahaya. Memungkinkan untuk melakukan penanganan medis apabila benjolan pada langit-langit mulut tersebut sudah sampai menimbulkan ketidaknyamanan, seperti:

  • Menyebabkan penderita sulit mengunyah dan menelan makanan
  • Menyebabkan penderita sulit berbicara
  • Pada benjolan tidak terdapat pembuluh darah

Penanganan medis berupa operasi bedah oleh dokter ahli bedah maksilofasial. Saat melakukannya, pasien akan mendapat bius lokal terlebih dahulu. Kemudian, dokter akan membuat sayatan pada benjolan. Setelah benjolan terbuka, dokter akan mengangkat tulang berlebih. Operasi berakhir dengan menutup kembali sayatan dengan jahitan.

Operasi bedah ini memiliki risiko, kendati kemungkinannya kecil. Risiko tersebut adalah sebagai berikut:

  • Memotong rongga pernapasan
  • Pembengkakan
  • Perdarahan
  • Infeksi

Pascaoperasi, pasien biasanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 minggu sampai benar-benar pulih. Selama masa pemulihan, dokter akan meminta pasien untuk:

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri
  • Mengonsumsi makanan yang lembut
  • Membersihkan gigi dan mulut dengan air garam atau cairan kumur antiseptik

Pencegahan Torus Palatinus

Karena penyebab kelainan ini belum terindentifikasi secara jelas, maka belum ada juga informasi mengenai cara mencegahnya. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila Anda mengalami kondisi ini.

 

  1. Anonim. Torus Palatinus: Causes, Complication, and Treatment. https://www.colgate.com/en-us/oral-health/mouth-and-teeth-anatomy/torus-palatinus-causes-complications-and-treatment (accessed on 21 October2020)
  2. Christiano, D. 2018. What Is Torus Palatinus and How Is It Treated? https://www.healthline.com/health/torus-palatinus#outlook (accessed on 21 October 2020)
  3. Villines, D. 2020. What is torus palatinus? https://www.medicalnewstoday.com/articles/torus-palatinus#symptoms (accessed on 21 October 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi