DokterSehat.Com – Testis adalah organ kecil yang ukurannya seperti kacang almond dan berada di dalam skrotum. Pria normal memiliki dua testis di sebelah kiri dan kanan. Umumnya ukuran testis pria di sebelah kiri dan kanan tidak akan kembar identik. Testis bekerja untuk menghasilkan testosteron dan juga sperma yang digunakan untuk pembuahan.

Kalau testis mengalami gangguan, pria akan mengalami penurunan kemampuan seksual dan reproduksi. Bahkan, kalau testis sampai mengalami gangguan parah, pria tidak akan bisa mendapatkan keturunan. Oh ya, salah satu gangguan pada testis yang menyebabkan gangguan cukup besar adalah torsio.
Penyebab torsio testis
Testis sebenarnya berada di posisi yang sangat aman. Getaran atau apa pun tidak akan menyebabkan posisinya berubah. Organ ini memang bisa menggantung atau tertarik ke atas. Namun, untuk mengalami torsio atau putaran saluran pembuluh darah di testis akan sulit terjadi kecuali ada gangguan pada testis itu sendiri.
Testis seorang pria bisa bergerak dengan bebas kalau mereka mengalami kondisi bernama bell clapper. Testis yang seharusnya tetap diam di tempat bisa bergerak dengan bebas di dalam skrotum sehingga kemungkinan saluran sperma yang berisi pembuluh darah terlilit akan besar. Kondisi bell clapper kemungkinan pria mengalami torsio testis sebesar 90 persen.
Torsio testis juga menurun dari orang tua ke anak laki-lakinya di beberapa generasi. Meski tidak semua anak akan mengalaminya, tapi peluang mengalami bell clapper akan besar sehingga kemungkinan terjadi torsio juga mengikuti kalau pria tidak bisa hati-hati dalam bergerak.
Torsio testis yang diturunkan dari orang tua bahkan bisa muncul sebelum bayi lahir. Testis bisa berputar dan akhirnya menyumbat saluran sperma dan darah yang masuk ke testis saat tidur atau beraktivitas.
Penyebab lain yang membuat seorang pria mengalami torsio testis adalah mengalami kecelakaan atau luka di sekitar testis. Area testis yang terkena tendangan atau menabrak sesuatu bisa membuat testis dipaksa untuk berputar dan tidak bisa kembali lagi. Terakhir, pertumbuhan testis yang berlebihan saat puber juga bisa memicu saluran sperma jadi terkilir.
Tanda-tanda torsio testis
Torsio pada testis akan memberikan beberapa tanda atau gejala yang bisa langsung dirasakan oleh pria. Tanda yang sering muncul terdiri dari:
- Nyeri dan bengkak di skrotum. Kondisi ini akan terasa tidak nyaman seiring dengan berjalannya waktu. Rasa sakit akan terasa lebih intens saat digunakan untuk berjalan. Bahkan duduk agar lama saja membuat pria tidak nyaman.
- Pembengkakan terjadi di salah satu sisi atau keduanya dan nyeri yang muncul sering mendadak dan tidak bisa diduga. Kalau nyeri sudah muncul, pria akan sudah menahannya.
- Saat pria melakukan seks dan mengalami ejakulasi, dia akan merasakan sakit yang sangat besar. Rasa sakit ini membuat pria menjadi sedikit trauma dan akhirnya enggan melakukan seks lagi dengan pasangannya.
- Selain terasa sakit saat melakukan ejakulasi, pria juga akan mengeluarkan darah dalam air maninya. Darah yang keluar akan menyebabkan pembuahan jadi terganggu karena sperma jadi mengalami masalah.
- Pria juga akan sering mengalami pusing berlebihan, mual, dam muntah beberapa kali. Torsio menyebabkan area testis jadi sangat nyeri sehingga mobilitas seorang pria mengalami gangguan.
Diagnosis torsio testis
Ada beberapa cara untuk melakukan pengecekan apakah Anda mengalami torsio testis atau tidak. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan sehingga penanganan yang diberikan bisa sesuai dengan diagnosis.
Diagnosis untuk mengetahui kondisi ini biasanya dengan melakukan tes urine. Tesi ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi yang terjadi di dalam tubuh. Selanjutnya pemeriksaan fisik dan yang terakhir dengan pemindaian untuk mengetahui kondisi di dalam skrotum.
Pemeriksaan fisik biasanya dilakukan dengan menekan area testis perlahan-lahan untuk mengetahui ada tidaknya hal aneh dalam pembengkakan. Kalau testis yang agak ditekan mengalami kontraksi secara otomatis, pria tidak mengalami torsio testis. Namum, kalau refleksnya hilang kemungkinan terjadi torsio.
Pemindaian di area testis dilakukan untuk mengetahui lancar atau tidaknya aliran darah di testis. Kalau aliran darahnya tidak lancar dan ada gambaran akibat saluran sperma terkilir, kemungkinan besar mengalami torsio.
Komplikasi akibat torsio testis
Pria yang mengalami torsio testis dan tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat seperti operasi, kondisi testisnya akan berubah. Komplikasi di bawah ini kemungkinan besar akan terjadi.
- Kematian testis. Kalau testis tidak mendapatkan suplai darah dalam jumlah banyak dan dibiarkan tidak mendapatkan nutrisi. Organ ini akan mati sehingga pria akan kehilangan satu testis atau kedua dan wajib diambil agar tidak menyebabkan efek lainnya.
- Kalau testis mengalami gangguan sehingga mengalami kematian, pembedahan harus dilakukan. Kalau tidak infeksi berbahaya seperti gangrene bisa muncul dan menyebar dengan pesat ke seluruh tubuh.
- Karena saluran sperma yang menghubungkan testis ke saluran sperma terblokade, sperma tidak bisa keluar dalam jumlah banyak. Selain itu, kemungkinan muncul darah juga akan besar. Pria akhirnya mengalami kemandulan sehingga susah mendapatkan keturunan.
- Testis yang tidak mendapatkan asupan nutrisi akan mengerut dari ukuran aslinya. Kondisi ini menyebabkan pria semakin mandul meski tidak harus kehilangan testisnya.
- Penurunan rasa percaya diri. Pria yang hanya memiliki satu testis akan mengalami gangguan identitas dan merasa dirinya tidak lagi bisa melakukan seks dan melakukan pembuahan.
Inilah beberapa ulasan tentang torsio testis yang bisa terjadi pada semua pria dan berakibat buruk pada kemampuan reproduksinya. Nah, dari beberapa tanda torsio testis di atas, adakah yang pernah Anda alami? Semoga tidak ya, kalau pun ada segera lakukan pemeriksaan ke dokter, terlebih program kehamilan yang Anda jalankan belum berhasil.