Tinea fasialis adalah infeksi jamur yang terjadi pada kulit wajah. Simak informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan hingga pencegahan!
Apa Itu Tinea Fasialis?
Tinea faciei atau tinea fasialis adalah infeksi pada kulit wajah akibat golongan jamur dermatofita. Infeksi jamur pada wajah, termasuk di pipi, dahi, hidung, bibir, dagu, dan di sekitar mata, kecuali jenggot pada pria. Infeksi dermatofita pada jenggot merupakan tinea barbae.
Tanda dan Gejala Tinea Fasialis
Infeksi jamur dermatofita di wajah paling sering muncul pada pipi, hidung, sekitar mata, dagu, dan dahi.
Berikut ini gejala tinea faciei yang dapat Anda kenali:
- Bercak kemerahan bulat atau oval (ukuran 1-5 cm) yang terasa gatal.
- Bersisik dan kering pada kulit yang terkena infeksi.
- Mengelupas, berkerak, bisul atau bentol di sekitar bercak.
- Bercak pada wajah bisa terasa gatal dan bertambah parah jika terkena sinar matahari.
Gejala tinea faciei menyerupai tinea corporis (kurap), yang mungkin akut atau kronis. Infeksi jamur ini juga sering kali salah didiagnosis sebagai kondisi nonjamur, seperti dermatitis atopik, dermatitis seboroik, psoriasis, rosacea dan infeksi nonjamur lainnya. Untuk itu, berhati-hati dan jangan sampai salah dalam pengobatannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika gejala tinea faciei tidak kunjung membaik setelah 1-2 minggu penggunaan krim antijamur yang bisa Anda dapatkan secara bebas, segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Gejala lain yang memerlukan pengobatan dokter, termasuk bercak bernanah, demam, ruam membesar atau menyebar, infeksi yang terus-menerus, parah atau berulang.
Penyebab Tinea Fasialis
Tinea fasialis adalah infeksi menular akibat jamur golongan dermatofita, yaitu spesies epidermophyton, microsporum, dan trichophyton. Jamur ini hidup pada sel-sel di lapisan luar kulit.
Golongan jamur dari dermatofita dapat menular dengan beberapa cara berikut:
- Manusia ke manusia. Tinea faciei biasanya menular melalui kontak langsung dari kulit ke kulit dengan orang yang sudah terinfeksi.
- Benda yang terkontaminasi ke manusia. Jamur dapat menular melalui kontak dengan benda atau permukaan benda tersentuh oleh orang atau hewan yang terinfeksi, seperti pakaian, seprai, handuk, pisau cukur, sisir, dan sikat.
- Hewan ke manusia. Siapa pun dapat tertular jika menyentuh hewan yang terinfeksi. Tinea faciei dapat menular ketika Anda membelai atau merawat hewan peliharaan seperti anjing atau kucing. Jamur ini juga cukup umum pada sapi.
- Tanah ke manusia. Meskipun jarang terjadi, tinea faciei bisa menular ke manusia melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi jamur. Infeksi jamur ini kemungkinan besar terjadi hanya dari kontak lama dengan tanah.
Faktor Risiko Tinea Fasialis
Tinea fasialis adalah infeksi jamur yang dapat terjadi pada siapa pun. Namun, berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena tinea faciei:
- Tinggal di tempat beriklim yang lebih hangat dan lebih lembap.
- Orang dewasa berusia 20–40 tahun.
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun akibat penyakit tertentu (termasuk diabetes, leukemia, atau HIV/AIDS).
Diagnosis Tinea Faciei
Guna memastikan diagnosis tinea faciei, dokter biasanya akan mengikis sedikit sampel permukaan kulit bersisik ke kaca objek dan memeriksanya di bawah mikroskop. Prosedur ini disebut sebagai preparasi KOH (potasium hidroksida), yang memungkinkan dokter mencari tanda-tanda infeksi jamur.
Pengobatan Tinea Faciei
Penyakit kulit ini dapat diobati secara mandiri menggunakan obat bebas. Namun, jika tidak efektif untuk Anda, pergilah ke dokter mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berikut ini adalah cara mengobati tinea fasialis:
Pengobatan Mandiri
Jika menduga telah mengalami tinea faciei pada wajah, Anda bisa menggunakan salah satu krim atau lotion antijamur yang dijual bebas di apotek atau toko obat.
Beberapa obat yang bisa Anda gunakan, antara lain:
- Terbinafine
- Clotrimazole
- Miconazole
Berikut ini cara menggunakannya:
Oleskan obat krim ke setiap bercak kulit wajah yang tampak normal 2 cm pada luar batas kulit yang terkena setidaknya selama 2 minggu sampai bercak benar-benar hilang. Mengingat penyakit ini sangat menular, hindari olahraga kontak sampai penyakit mendapatkan perawatan setidaknya selama 48 jam.
Seseorang sering mengalami jenis infeksi lebih dari satu bagian tubuh, sebaiknya periksalah diri ke dokter untuk infeksi kurap lainnya, seperti pada selangkangan (tinea cruris), kaki (tinea pedis, kaki atlet), dan pada anggota tubuh mana pun (tinea corporis).
Jika memiliki hewan peliharaan, periksakan ke dokter hewan untuk memastikan tidak terkena infeksi jamur. Jika dokter hewan menemukan infeksi, pastikan hewan tersebut mendapatkan perawatan.
Pengobatan Dokter
Setelah diagnosis memastikan Anda terkena tinea faciei di wajah, dokter mungkin akan memulai pengobatan menggunakan obat antijamur. Kebanyakan infeksi dapat diobati dengan krim dan lotion resep.
Berikut obat-obatan yang mungkin diresepkan dokter:
- Terbinafine
- Clotrimazole
- Miconazole
- Econazole
- Oxiconazole
- Ciclopirox
- Ketoconazole
- Sulconazole
- Naftifine
Meskipun jarang, infeksi jamur yang lebih luas atau berlangsung lama mungkin memerlukan perawatan dengan mengonsumsi pil antijamur, meliputi:
- Terbinafine
- Itraconazole
- Griseofulvin
- Fluconazole
Umumnya tinea faciei akan hilang dalam waktu 4–6 minggu setelah menggunakan pengobatan yang efektif.
Komplikasi
Tinea fasialis adalah infeksi yang tidak serius dan tergolong jarang. Namun, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pada penderita HIV atau AIDS, mungkin kesulitan menghilangkan infeksi.
Seperti jenis infeksi dan penyakit kulit lainnya, kulit yang terasa gatal, iritasi, atau rusak dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder yang mungkin memerlukan pengobatan antibiotik.
Pencegahan Tinea Faciei
Tinea faciei pada wajah dapat Anda cegah, yakni menghindari kontak dengan sumber infeksi, ini termasuk:
- Orang yang terinfeksi. Menghindari kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti jangan berbagi handuk, topi, sikat rambut, dan pakaian.
- Hewan peliharaan. Menghindari kontak dengan hewan peliharaan atau liar yang terinfeksi. Periksakan juga hewan peliharaan ke dokter hewan jika Anda mencurigainya terkena infeksi jamur.
- Benda yang terkontaminasi. Hindari kontak dengan benda atau permukaan benda yang terkontaminasi orang atau hewan yang terinfeksi.
- Tanah yang terkontaminasi. Menghindari kontak lama dengan tanah yang sangat terkontaminasi juga bisa mencegah penyakit ini.
- Menjaga kebersihan diri. Jika terkena infeksi, pastikan untuk menjaga kebersihan diri di sekitar orang lain dan hindari menggaruk kulit wajah yang terkena infeksi.
- Anonim. 2003. Ringworm, Facial (Tinea Faciei). https://www.skinsight.com/skin-conditions/adult/tinea-faciei-ringworm-of-face. (Diakses pada 8 Maret 2021)
- Anonim. 2003. Tinea faciei. https://dermnetnz.org/topics/tinea-faciei/#:~:text=Clinical%20features%20of%20tinea%20faciei&text=It%20may%20be%20acute%20(sudden,frequently%20aggravated%20by%20sun%20exposure. (Diakses pada 8 Maret 2021)
- Cafasso, Jacquelyn. 2019. Ringworm of the Body (Tinea Corporis). https://www.healthline.com/health/tinea-corporis. (Diakses pada 8 Maret 2021)
- Mayo Clinic Staff. 2019. Ringworm (body). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ringworm-body/symptoms-causes/syc-20353780. (Diakses pada 8 Maret 2021)