Terbit: 4 April 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Korban gigitan ular yang telah dipulangkan dari rumah sakit harus kembali segera jika terjadi perburukan gejala, terutama kesulitan bernapas, perubahan status mental, perdarahan, nyeri yang semakin memburuk, atau pembengkakan yang semakin parah.

Gigitan Ular – Tindak Lanjut dan Prognosis

Seseorang yang telah menerima pengobatan ABU untuk gigitan ular harus kembali ke perawatan medis jika ada tanda-tanda sakit serum (demam, otot atau nyeri sendi atau bengkak, gatal-gatal). Komplikasi ini biasanya terjadi dalam waktu 5-10 hari setelah pemberian ABU.

Seorang korban gigitan ular (terutama gigitan ular berbisa) harus, untuk beberapa minggu pertama, menginfokan kepada dokter jika hendak mealkukan operasi atau pembedahan. Beberapa bisa ular dapat menyebabkan kesulitan dalam pembekuan darah selama seminggu atau lebih setelah gigitan.

Pencegahan gigitan ular
Ular itu hampir selalu lebih takut manusia, daripada manusia takut kepada ular. Memberikan ular kesempatan untuk melarikan diri akan mencegah terjadinya gigitan ular. Namun, sebagian besar ular akan mencoba untuk menggigit jika terpojok atau takut.

  • Jangan mencoba untuk menangani, menangkap, atau menggoda ular berbisa atau ular yang belum diketahui identitasnya. Sebagian besar gigitan ular terjadi ketika korban mencoba untuk menangkap ular atau menangani ular sembarangan tanpa keahlian tertentu.
  • Gigitan ular sering dikaitkan dengan penggunaan alkohol. Asupan alkohol dapat melemahkan hambatan seseorang, sehingga kemungkinan bahwa orang yang sedang mabuk mencoba untuk mengambil ular. Alkohol juga menurun koordinasi gerak tubuh dan meningkatkan kemungkinan kecelakaan.
  • Orang dapat melindungi dirinya dari gigitan dengan mengenakan sepatu boot saat hiking atau bekerja di hutan. Celana panjang dapat mengurangi keparahan tergigit. Ketika di negara yang banyak ular, hati-hati meletakkan tangan dan kaki (misalnya, saat mengumpulkan kayu bakar atau mengumpulkan buah), dan jangan berjalan dengan bertelanjang kaki.
  • Jika pekerjaan atau hobi seseorang menghadapkan mereka dengan ular berbahaya secara teratur, perencanaan awal sebelum gigitan dapat menyelamatkan kehidupan. Karena tidak setiap dokter akrab dengan gigitan ular dan tidak setiap rumah sakit memiliki atau tahu cara mendapatkan ABU, berikan informasi mengenai jenis ular, jenis bisa, dan pengadaan dan penggunaan ABU yang dapat membantu staf medis merawat korban.

Prognosis gigitan ular
Memprediksi prognosis dalam setiap kasus gigitan ular sulit. Terlepas dari kenyataan bahwa mungkin ada sebanyak 8000 gigitan ular berbisa, sebagian besar kasus yang fatal tidak mencari perawatan medis untuk satu atau alasan lain. Sangat jarang bagi seseorang untuk meninggal sebelum mereka dapat mencapai perawatan medis di negara-negara maju. Namun di Indonesia, mengingat masih sulitnya akses, terlebih ketika orang sudah panik dengan adanya ular, atau adanya orang-orang yang berusaha menghisap bisa ular, waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk penyelamatan pasien malah jadi terbuang. Sebagian ular tidak berbisa juga menggigit. Jika seseorang digigit ular tidak berbisa, mereka akan sembuh. Kemungkinan komplikasi gigitan ular tidak berbisa termasuk gigi yang patah di dalam luka tusukan atau infeksi luka (termasuk tetanus). Ular tidak membawa atau menyebabkan rabies.

Seorang korban yang masih sangat muda, tua, atau memiliki penyakit lain mungkin tidak mentolerir jumlah yang sama dari bisa ular seperti orang dewasa yang sehat. Ketersediaan perawatan medis darurat dan, yang paling penting, ABU dapat mempengaruhi seberapa baik korban akan pulih.

Efek bisa ular yang serius dapat tertunda selama berjam-jam. Semua korban mungkin gigitan ular berbisa harus mencari perawatan medis tanpa ditunda. Semakin cepat pasien diobati dengan tepat untuk gigitan ular berbisa, prognosis akan lebih baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi