Terbit: 28 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Tidak ada tes laboratorium untuk tetanus. Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis tetanus setelah mengajukan pertanyaan tentang gejala-gejala dan riwayat kesehatan masa lalu dan melakukan pemeriksaan fisik. Karena masalah lainnya dapat menyebabkan kejang otot seperti tetanus, dokter akan melakukan tes untuk memastikan gejala tidak disebabkan oleh sesuatu yang lain.

Tetanus – Perawatan dan Pencegahan

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk memutuskan pengobatan. Misalnya, dokter memerintahkan tes darah (gas darah arteri) untuk melihat seberapa baik Anda mampu bernapas.

Perawatan Tetanus

Jika Anda terinfeksi tetanus, Anda akan memerlukan rawat inap di rumah sakit sehingga Anda bisa mendapatkan obat-obatan dan cairan untuk mengontrol kejang otot dan nyeri. Dokter juga akan sepenuhnya membersihkan luka atau memotong sedikit area di sekitar untuk menghilangkan bakteri. Untuk diketahui, langkah pengobatan dilakukan untuk:

  • Menghilangkan bakteri.
  • Tetanus immunoglobulin (TIG). Ini adalah protein yang membantu sistem kekebalan tubuh Anda untuk menemukan dan menghancurkan bakteri. TIG meningkatkan kekebalan Anda sementara tubuh Anda melawan infeksi.
  • Obat-obatan untuk mengurangi kejang otot. Anda juga dapat diobati di unit perawatan intensif (ICU) dengan obat-obatan yang melumpuhkan otot-otot untuk sementara waktu sampai tubuh mulai pulih. Dalam hal ini, Anda akan memerlukan pengobatan untuk membantu pernapasan dan fungsi tubuh lainnya.

Setelah Anda memiliki tetanus, Anda tidak kebal terhadap penyakit tersebut karena Anda berisiko untuk terinfeksi lagi. Jadi rutinlah untuk mendapatkan suntikan vaksin tetanus setelah Anda sembuh.

Pencegahan Tetanus

Anda dapat mencegah tetanus dengan mendapatkan semua imunisasi yang dianjurkan. Dua cara utama mencegah tetanus adalah imunisasi dan perawatan luka. Ada dua jenis imunisasi untuk penyakit tetanus yaitu aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah ketika vaksin diberikan kepada seseorang sehingga sistem kekebalan tubuh alami dapat membuat antibodi untuk membunuh kuman yang menginfeksi. Ada tiga kombinasi imunisasi yang berbeda yang meliputi vaksin untuk tetanus.

  • DTaP (difteri, tetanus, dan pertusis): DTaP diberikan dalam serangkaian 5 suntikan yang dimulai pada usia 2 bulan dan berakhir pada usia 4-6 tahun.
  • Tadp (tetanus, difteri, pertusis ):  Suntikan penguat pertama untuk tetanus dan dianjurkan pada usia 11 atau 12 tahun. Ini juga dianjurkan untuk semua remaja dan orang dewasa yang belum pernah disuntik TDP. Semua wanita hamil membutuhkan suntikan Tdap selama setiap kehamilan.
  • Td (tetanus dan difteri): diberikan sebagai booster yang disuntik setiap 10 tahun.

Jika Anda belum pernah memiliki suntikan tetanus ketika masih kecil, atau jika Anda tidak yakin jika Anda memiliki tetanus, Anda perlu untuk mendapatkan 3 suntikan tetanus sekitar rentang waktu 1 tahun. Setelah itu, 1 suntikan booster disuntikkan setiap 10 tahun.

Tetanus – Halaman Selanjutnya: 1 2 3

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi