Terbit: 24 February 2020 | Diperbarui: 26 January 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Sebagian orang mungkin pernah merasakan susah sendawa. Sendawa adalah proses normal dari tubuh untuk mengeluarkan gas di saluran pencernaan. Fungsi tubuh ini mungkin terdengar sederhana namun kesulitan sendawa dapat membuat perut terasa kembung, tidak nyaman, dan mengganggu hari Anda. Ketahui penyebab, cara mengatasi susah sendawa, dll.

Susah Sendawa: 4 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Sendawa?

Sendawa adalah proses tubuh untuk melepaskan gas dari saluran pencernaan ke mulut secara alami. Terdapat udara yang ikut ditelan saat Anda makan dan minum dan udara tersebut dikeluarkan melalui sendawa.

Sementara susah sendawa terjadi karena otot saluran pencernaan yang disebut dengan sfingter esofagus bagian atas tidak dapat melepaskan udara ke atas untuk bersendawa, jadi udara tersebut terjebak di saluran pencernaan.

Kondisi susah bersendawa ini mungkin terdengar sepele namun menyebabkan penderitanya merasa kembung, sakit perut, dan tidak nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala Susah Sendawa

Anda mungkin pernah merasakan gejala susah sendawa, seperti:

  • Lambung terasa tidak nyaman
  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Perut begah
  • Sensasi terbakar di kerongkongan
  • Terasa seperti ada udara dan suara gemericik di perut

Gejala ini umumnya terjadi akibat seseorang makan dalam porsi besar dan cepat atau minuman berkarbonasi yang memicu ketidaknyamanan lambung.

Tidak ada istilah medis untuk orang yang tidak bisa bersendawa, namun susah sendawa dikaitkan sebagai gejala dari disfungsi retrograde cricopharyngeus (R-CPD), yaitu gangguan dimana otot cricopharyngeus tidak dapat melepaskan gas atau udara ke mulut. Gejala lainnya adalah distensi dada, suara perut yang berisik, dan perut kembung yang berlebihan.

Penyebab Susah Bersendawa

Penyebab susah sendawa adalah ketika otot sfingter esofagus atau disebut juga dengan otot cricopharyngeus tidak dapat melepaskan gelembung udara. Otot sfingter esofagus adalah salah satu bagian otot dari sistem pencernaan yang terletak di ujung bawah tenggorokan atau tepat di bawah jakun di belakang tulang rawan krikoid.

Otot sfingter esofagus akan mengendur dan melepaskan ke bawah setiap kali Anda menelan dan melepaskan udara ke atas untuk bersendawa. Ketika otot ini tidak bekerja dengan baik, maka Anda akan kesulitan bersendawa.

Berdasarkan National Institute of Diabetes and Digestive and Ginjal Diseases (NIDDK), rata-rata orang bersendawa hingga 21 kali. Sulit bersendawa jarang terjadi, namun beberapa orang sehat tidak dapat melakukannya karena beberapa faktor risiko berikut ini:

1. Intoleransi Laktosa

Orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat memecah laktosa dalam produk susu sehingga mungkin mengalami kembung dan kesulitan bersendawa saat mencoba minum susu.

2. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung adalah gangguan pencernaan dengan gejala termasuk gas, kembung setelah makan, tidak mampu bersendawa.

3. Disfungsi Upper Esophageal Sphincter (UES)

Memiliki gejala dada berdegup kencang dan ketidakmampuan bersendawa, namun belum ada studi secara spesifik tentang penyebab susah sendawa dengan prevalensi kondisi ini.

4. Dispepsia

Ketidaknyamanan perut bagian atas dengan gejala perut keroncongan, sering sendawa atau sulit sendawa, serta gas di perut meningkat.

Beberapa kondisi tersebut memiliki gejala susah sendawa atau meningkatkan faktor risiko dimana Anda memiliki ketidakmampuan sendawa dalam kondisi tertentu.

Pengobatan Susah Sendawa

Mengalami kondisi susah sendawa pasti sangat mengganggu karena perut terasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah cara mengatasi susah sendawa, yaitu:

1. Minuman Berkarbonasi

Minuman berkarbonasi atau minuman soda jenis apapun dapat memicu penumpukan gas di perut dan mempercepat proses sendawa. Ini juga akan mengurangi sakit perut dan memberikan efek melegakan udara atau gelembung di perut.

Aplikasikan teknik minum air berikut ini untuk mempercepat sendawa, yaitu:

  • Minum air berkarbonasi dalam jumlah banyak dan cepat untuk memaksa tubuh menelan lebih banyak udara dan meningkatkan kemungkinan sendawa.
  • Minum air berkarbonasi menggunakan sedotan untuk meningkatkan tekanan udara lebih banyak.
  • Bila Anda tidak bisa minum minuman berkarbonasi, Anda dapat minum air putih biasa dengan cara meneguknya pelan-pelan dan kemudian berdiri tegak.
  • Atau, minum segelas penuh air sambil menahan napas dan menutup hidung agar lebih banyak udara yang ditelan.

Semakin banyak udara yang ditelan, akan semakin memaksa tubuh untuk memicu sendawa keluar.

2. Konsumsi Makanan Mengandung Gas

Makanan mengandung gas akan memberi tekanan gas di perut untuk memicu sendawa. Berikut ini adalah cara mengatasi susah sendawa dengan makanan, yaitu:

  • Apel
  • Persik
  • Pir
  • Wortel
  • Roti gandum
  • Permen
  • Permen karet

Jenis makanan tersebut akan membuat Anda bersendawa dengan lebih cepat. Walaupun demikian, Anda harus menghindari makanan tersebut apabila Anda memiliki masalah dengan penumpukan gas dan perut kembung jangka panjang.

 

3. Bergerak atau Olahraga

Gerakan secara intensif dapat membantu mengarahkan udara naik ke atas dan keluar melalui sendawa. Anda dapat berbaring lalu tekuk lutut ke arah dada dan rentangkan tangan ke depan sejauh. Lengkungkan punggung Anda dan ulangi sambil menjaga kepala sejajar dengan tenggorokan Anda

Anda juga disarankan untuk berolahraga seperti berjalan, jogging, atau melakukan aerobik ringan untuk mengatasi susah sendawa. Buat gerakan apapun yang membuat otot perut kencang saat Anda merasa ingin sendawa untuk membuat semua udara keluar.

4. Atur Napas

Berikut ini adalah cara mengatur napas untuk mengatasi susah sendawa, yaitu:

  • Duduk tegak sambil mengambil napas dalam.
  • Hirup udara melalui mulut masuk ke tenggorokan lalu tutup mulut bagian depan dengan lidah dan lepaskan napas perlahan.
  • Buang napas melalui hidung dengan tenggorokan tertutup.

Tekanan ekstra pada perut saat Anda mengatur napas dengan benar akan memicu gas dan udara berlebih di saluran pencernaan naik dan keluar melalui mulut.

5. Menggunakan Antasida

Antasida adalah obat untuk menetralisir keasaman lambung untuk mengurangi gejala asam lambung, mulas, gangguan pencernaan asam, dan sakit perut. Obat ini mengandung kalsium karbonat yang menghasilkan gas berlebih yang memicu Anda untuk bersendawa.

Tips Mencegah Gas dan Perut Kembung

Sendawa adalah cara paling mudah untuk mengatasi perut begah dan kembung dalam jangka pendek, namun yang paling penting adalah bagaimana cara mengatasi dan mencegah agar perut tidak kembung.

Berikut ini adalah tips mencegah perut kembung agar sendawa lancar seperti biasa, yaitu:

  • Makan Pelan-Pelan: Makan cepat dalam porsi besar menyebabkan gas menumpuk pada sistem pencernaan.
  • Olahraga: Olahraga secara teratur juga baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
  • Kelola Makanan Penuh Gas: Makanan berserat atau lemak seperti kacang polong, kubis, brokoli, kol, dll dapat memicu perut kembung karena mengandung banyak gas.

Perut kembung menyebabkan susah sendawa namun umumnya tidak membutuhkan perhatian khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya, namun harap hubungi dokter apabila kondisi ini tidak kunjung membaik dan diikuti dengan gejala lain seperti diare, nyeri dada, mual dan muntah, perubahan warna tinja, dan gangguan pencernaan lainnya.

 

  1. Barhum, Lana. 2020. What are the best ways to make yourself burp?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320276. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  2. Bastian Medical Media. 2020. Inability to burp or belch. https://laryngopedia.com/inability-to-burp/. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  3. Cirino, Erica. 2017. How to Make Yourself Burp to Relieve Gas. https://www.healthline.com/health/digestive-health/how-to-make-yourself-burp. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  4. NCBI. 2019. W. Robert Bastian, MD and Melissa L. Smithson, MS, PA-C. Inability to Belch and Associated Symptoms Due to Retrograde Cricopharyngeus Dysfunction: Diagnosis and Treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6572913/. (Diakses pada 24 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi