Para ilmuwan belajar lebih banyak tentang kimia otak dan hubungannya dengan skizofrenia.
Struktur kimia neurotransmiter otak
Para ilmuwan berpikir bahwa ketidakseimbangan dalam reaksi kimia yang saling terkait di kompleks otak yang melibatkan neurotransmitter dopamin dan glutamat, yang dapat berperan dalam skizofrenia. Neurotransmitter adalah zat yang memungkinkan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain.
Jalur kecil di otak orang dengan skizofrenia terlihat berbeda dibandingkan orang sehat. Misalnya, pada rongga berisi cairan di tengah otak, yang disebut ventrikel, lebih besar pada beberapa orang dengan skizofrenia. Otak orang dengan skizofrenia juga cenderung kurang abu-abu di area yang seharusnya abu-abu (substansia grisea), dan beberapa daerah otak memiliki lebih sedikit atau lebih banyak aktivitas daripada orang normal.
Penelitian dari jaringan otak setelah kematian juga telah mengungkapkan perbedaan dalam otak orang dengan skizofrenia. Para ilmuwan menemukan perubahan kecil dalam distribusi atau karakteristik dari sel-sel otak yang mungkin terjadi sebelum kelahiran. Beberapa ahli berpikir masalah selama perkembangan otak sebelum kelahiran dapat menyebabkan koneksi di otak rusak. Masalah klinis yang diakibatkan kerusakan otak ini kemungkinan tidak muncul pada penderita skizofrenia sampai pubertas. Otak mengalami perubahan besar selama pubertas, dan perubahan ini bisa memicu gejala psikotik. Para ilmuwan telah belajar banyak tentang skizofrenia, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membantu menjelaskan bagaimana penyakit skizofrenia berkembang.
Alkohol dan narkoba
Orang dengan skizofrenia lebih mungkin dibandingkan orang lain untuk penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang. Beberapa zat, termasuk ganja dan kokain, dapat membuat gejala lebih buruk. Penyalahgunaan narkoba juga mengganggu pengobatan untuk skizofrenia. Jika Anda tahu ada penderita yang ketergantungan obat atau penyalahgunaan alkohol, cari program penyalahgunaan zat dirancang untuk orang-orang dengan skizofrenia.