Terbit: 22 February 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Splenomegali yaitu suatu kondisi di mana terjadinya pembesaran pada organ limpa. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya.

Splenomegali: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Splenomegali?

Splenomegali adalah suatu kondisi yang terjadi ketika limpa membesar. Pada kondisi normal, limpa biasanya seukuran kepalan tangan. Organ ini membantu sistem kekebalan tubuh dengan menyimpan sel darah putih dan membantu pembentukan antibodi.

Gejala Splenomegali

Pada banyak kasus, seseorang tidak menyadari memiliki limpa yang membesar karena kondisi ini jarang menimbulkan gejala. Kondisi ini umumnya diketahui selama pemeriksaan fisik. Gejala paling umum yang bisa Anda kenali, antara lain:

  • Merasa tidak nyaman, kenyang, atau nyeri di sisi kiri atas perut; rasa sakit ini bisa menyebar ke bahu kiri.
  • Merasa kenyang tanpa atau setelah makan meski hanya mengonsumsi dalam porsi kecil.

Tanda dan gejala lain yang bisa muncul seperti:

  • Kelelahan.
  • Penurunan berat badan.
  • Infeksi yang sering.
  • Mudah berdarah.
  • Penyakit kuning.
  • Anemia.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda mengalami nyeri yang parah atau semakin memburuk saat menarik napas dalam-dalam, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan.

Penyebab Splenomegali

Sejumlah infeksi dan penyakit dapat menyebabkan pembesaran limpa. Berbagai faktor yang berkontribusi meliputi:

  • Infeksi virus, seperti mononukleosis.
  • Infeksi bakteri, seperti sifilis atau infeksi lapisan dalam jantung (endokarditis).
  • Sirosis dan penyakit lain yang memengaruhi hati.
  • Infeksi parasit, seperti malaria.
  • Berbagai jenis anemia hemolitik, suatu kondisi yang ditandai dengan kerusakan dini sel darah merah.
  • Kanker darah, seperti leukemia dan neoplasma mieloproliferatif, serta limfoma seperti penyakit Hodgkin.
  • Gangguan metabolisme, seperti penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-Pick
  • Tekanan pada vena di limpa atau hati; atau bekuan darah pada vena.

Penyebab lain dari pembesaran limpa meliputi:

  • Penyakit radang seperti sarkoidosis, lupus, dan rheumatoid arthritis.
  • Trauma, cedera saat melakukan olahraga atau kecelakaan.
  • Kanker yang telah menyebar (bermetastasis) ke limpa.
  • Kista, kantung berisi cairan nonkanker.
  • Abses besar, rongga berisi nanah yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.

Faktor Risiko Splenomegali

Pada dasarnya, siapa pun dapat mengembangkan kondisi ini. Akan tetapi terdapat beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi, antara lain:

  • Anak-anak dan dewasa muda dengan infeksi, seperti mononukleosis.
  • Orang yang memiliki penyakit Gaucher, penyakit Niemann-Pick, dan beberapa gangguan metabolisme bawaan lainnya yang memengaruhi hati dan limpa.
  • Orang yang tinggal atau bepergian ke daerah yang sering terjangkit malaria.

Diagnosis Splenomegali

Limpa yang membesar biasanya terdeteksi selama pemeriksaan fisik. Dokter dapat merasakan pembesaran dengan memeriksa perut kiri atas. Namun, pada beberapa orang—terutama yang bertubuh langsing—limpa berukuran normal yang sehat terkadang dapat dirasakan selama pemeriksaan.

Dokter mungkin mengonfirmasi limpa yang membesar dengan satu atau lebih dari tes berikut:

  • Tes darah, seperti hitung darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
  • CT scan, untuk membantu menentukan ukuran limpa dan apakah limpa memengaruhi organ lain.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melacak aliran darah melalui limpa.

Meski begitu, tes pencitraan tidak selalu diperlukan untuk mendiagnosis limpa yang membesar. Namun, jika dokter menyarankan untuk dilakukan CT scan, Anda mungkin perlu menahan diri untuk tidak makan sebelum tes.

Pada kasus yang lain, terkadang Anda mungkin memerlukan lebih banyak pengujian untuk menemukan penyebab limpa yang membesar, termasuk tes fungsi hati dan pemeriksaan sumsum tulang. Tes ini dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang sel darah daripada darah yang diambil dari vena.

 

Pengobatan Splenomegali

Perawatan untuk untuk limpa yang membesar berfokus pada masalah yang mendasarinya. Misalnya, jika Anda mengalami infeksi bakteri, pengobatan akan mencakup antibiotik. Beberapa langkah lain yang bisa dilakukan, antara lain:

Operasi Pengangkatan Limpa

Jika limpa yang membesar menyebabkan komplikasi serius atau penyebabnya tidak dapat diidentifikasi atau diobati, operasi pengangkatan limpa (splenektomi) dapat menjadi pilihan. Dalam kasus kronis atau kritis, operasi mungkin menawarkan harapan terbaik untuk pemulihan.

Pengangkatan limpa elektif membutuhkan pertimbangan yang cermat. Anda dapat menjalani kehidupan aktif tanpa limpa, tetapi kemungkinan besar Anda akan tertular infeksi serius atau bahkan mengancam jiwa setelah pengangkatan.

Terkadang metode radiasi dapat mengecilkan limpa sehingga Anda dapat menghindari operasi.

Mengurangi Risiko Infeksi setelah Operasi

Setelah pengangkatan limpa, langkah-langkah tertentu dapat membantu mengurangi risiko infeksi, seperti:

  • Serangkaian vaksinasi sebelum dan sesudah splenektomi. Ini termasuk vaksin PCV, meningococcal, dan haemophilus influenzae type b (Hib) untuk melindungi tubuh dari pneumonia, meningitis, infeksi pada darah, tulang dan persendian.
  • Hubungi dokter jika ada gejala awal demam, karena ini mungkin menandakan adanya infeksi.
  • Menghindari perjalanan ke tempat di mana penyakit malaria sering terjadi.

Memantau Kondisi dengan Waspada

Jika Anda memiliki limpa yang membesar tetapi tidak memiliki gejala apa pun dan penyebabnya tidak dapat ditemukan, dokter mungkin menyarankan untuk menunggu dengan waspada.

Namun, Anda harus menemui dokter untuk evaluasi ulang dalam 6 hingga 12 bulan atau lebih cepat jika muncul gejala apa pun. Perawatan yang tepat membuat Anda dapat melanjutkan hidup normal dan sehat.

Komplikasi Splenomegali

Berikut adalah komplikasi potensial dari limpa yang membesar, di antaranya:

  • Infeksi

Limpa yang membesar dapat mengurangi jumlah sel darah merah yang sehat, trombosit, dan sel darah putih dalam aliran darah, suatu keadaan yang menyebabkan infeksi terjadi lebih sering. Anemia dan peningkatan perdarahan juga mungkin terjadi.

  • Limpa Pecah (Ruptur)

Limpa yang sehat pun mudah rusak, terutama jika Anda mengalami kecelakaan yang menyebabkan perut terbentur. Kemungkinan limpa pecah jauh lebih besar saat limpa membesar. Limpa yang pecah dapat menyebabkan perdarahan internal yang berat yang dapat mengancam jiwa.

Pencegahan Splenomegali

Hindari olahraga yang memerlukan kontak fisik dan pastikan mengenakan sabuk pengaman saat berada di dalam mobil. Jika Anda mengalami kecelakaan, sabuk pengaman akan membantu melindungi organ limpa dan mengurangi kemungkinan terjadinya trauma pada organ lain.

 

  1. Anonim. Enlarged Spleen: Causes, Symptoms, and Treatments. https://www.webmd.com/digestive-disorders/enlarged-spleen-causes-symptoms-and-treatments#1. (Diakses pada 22 Februari 2021).
  2. Anonim. Enlarged spleen (splenomegaly). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/enlarged-spleen/symptoms-causes/syc-20354326. (Diakses pada 22 Februari 2021).
  3. Wint, Carmella. 2019. What You Should Know About an Enlarged Spleen. https://www.healthline.com/health/splenomegaly#treatment. (Diakses pada 22 Februari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi