DokterSehat.Com – Sianonis adalah kondisi medis di mana kulit berubah warna menjadi biru atau keunguan. Pernahkan Anda merasakan kondisi yang satu ini? Penyebab sianosis beragam mulai dari perubahan suhu hingga penyakit tertentu.
Apa Itu Sianosis?
Sianosis adalah warna kebiruan pada kulit dan mukosa yang disebabkan karena kekurangan suplai oksigen dalam darah. Di dalam darah, oksigen terikat pada senyawa Hemoglobin (Hb) yang berada di dalam sel darah merah.
Sel darah merah berguna untuk memasok suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh. Sel darah merah yang kaya akan oksigen berwarna merah terang, sedangkan sel darah merah yang kekurangan oksigen berwarna merah tua kebiruan.
Penyebab Sianosis
Secara umum penyebab sianosis adalah karena kurangnya suplai oksigen dalam darah. Berbagai kondisi yang bisa menyebabkan hal ini terjadi adalah seperti sebagai berikut ini:
1. Cuaca dingin
Penyebab pertama sianosis adalah akibat dari suhu yang dingin. Suhu dingin dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga menyebabkan warna kebiruan pada anggota tubuh perifer seperti pada tangan, kaki dan kuku.
2. Gangguan paru-paru dan saluran pernapasan
Gangguan paru-paru dan saluran pernapasan juga bisa menyebabkan sianosis. Sianosis dapat mengindikasikan penyakit seperti pneumonia, emboli paru, obstructive lung disease, dan edema paru.
3.Penyakit jantung
Penyebab sianosis selanjutnya adalah akibat penyakit jantung bawaan seperti pada malformasi atau kelainan pada struktur jantung. Kelainan jantung ini berkembang sebelum kelahiran. Kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab sianosis pada bayi.
4. Penyakit hemoglobin
Sianosis juga bisa disebabkan oleh penyakit hemoglobin yang menyebabkan kurangnya oksigen dalam sel darah merah. Penyakit hemoglobin yang dapat menyebabkan sianosis adalah seperti:
- Methemoglobinemia, kondisi di mana darah kelebihan methemoglobin (bentuk Hb yang teroksidasi dan tidak dapat mengangkut oksigen), kondisi ini dapat merupakan kondisi bawaan.
- Sulfhemoglobinemia, kondisi di mana darah kelebihan sulfhemoglobin (hemoglobin dengan pigmen hijau akibat atom belerang masuk ke hemoglobin) dalam darah.
5. Sumbatan pada pembuluh darah arteri
Obstruksi atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri/vena juga bisa menjadi salah satu penyebab sianosis. Penyebab dari obstruksi pembuluh darah arteri dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, obat-obatan, hingga pengaruh kondisi psikologis.
6. Raynauds phenomenon
Raynauds phenomenon adalah kondisi di mana beberapa bagian tubuh terasa kaku dan dingin dalam kondisi tertentu. Kondisi ini menyebabkan arteri kecil mengerut berlebihan akibat dingin. Hal ini kemudian menyebabkan suplai darah terbatas ke bagian tubuh yang terkena dingin tersebut.
7. Hipotensi berat
Hipotensi berat juga dapat memicu munculnya sianosis. Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi di mana tekanan darah pada arteri lebih rendah dari tekanan normal.
8. Hipovolemia
Hipovolemia adalah kondisi kehilangan cairan dalam jumlah banyak seperti pada diare, muntah atau kehilangan darah dalam jumlah yang banyak.
Gejala Sianosis
Gejala sianosis adalah munculnya warna kebiruan pada kulit. Pada individu dengan warna kulit yang lebih gelap, warna kebiruan pada kulit lebih sulit untuk dinilai. Pada kondisi ini, sianosis biasanya dapat dilihat dari adanya warna kebiruan pada mukosa seperti pada bibir, gusi, kuku dan mata.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika sianosis disebabkan oleh cuaca dingin, umumnya kondisi akan membaik seiring dengan perubahan suhu. Jika sianosis bertahan lama, kemungkinan kondisi ini disebabkan karena sianosis dipicu oleh kondisi kesehatan tertentu.
Hubungi penyedia medis jika sianosis dibarengi dengan gejala seperti berikut ini:
- Demam
- Nyeri dada
- Napas berat dan cepat
- Nyeri pada tulang rusuk, leher, atau bahu ketika bernapas
- Sakit kepala
- Batuk dengan lendir berwarna gelap
Jika Anda mengalami gejala sianosis disertai gejala seperti yang disebutkan di atas atau gejala berat lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.
Diagnosis Sianosis
Diagnosis sianosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab sianosis. Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis penyebab sianosis:
1. Pemeriksaan kardiovaskular
Jika sianosis dicurigai disebabkan oleh kelainan jantung bawaan, pemeriksaan ekokardiografi seperti transthoracic echocardiogram (TTE) atau transesophageal echocardiogram (TEE) dapat dilakukan untuk mengevaluasi sistem kardiovaskular.
Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan adalah seperti Doppler jantung, kateterisasi jantung, CT scan, dan MRI jantung.
2. Pemeriksaan paru-paru
Pemeriksaan paru-paru dilakukan jika sianosis diduga disebabkan oleh gangguan paru-paru. Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi rontgen, CT scan, dan ultrasonografi dada.
3. Pulse oxiometry dan analisis gas darah
Pemeriksaan ini dilakukan apabila sianosis kemungkinan disebabkan oleh hipoksia. Hipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen dalam jaringan sehingga tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
4. Elektroforesis hemoglobin
Elektroforesis hemoglobin adalah tes darah untuk memeriksa tipe-tipe hemoglobin yang ada dalam darah. Pemeriksaan ini dilakukan jika kelainan hemoglobin diduga sebagai penyebab sianosis.
Pengobatan Sianosis
Umumnya sianosis adalah gejala dari sebuah penyakit. Maka dari itu, penanganan sianosis juga menyesuaikan pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa pengobatan untuk sianosis:
- Pemberian bantuan oksigen, dapat dilakukan untuk penanganan sianosis yang disebabkan oleh hipoksia.
- Obat-obatan, contohnya seperti pemberian methylene blue untuk mengatasi methemoglobinemia.
- Intervensi beda, dilakukan untuk mengatasi sianosis pada bayi yang disebabkan oleh penyakit jantung bawaan.
Pencegahan Sianosis
Menjaga suhu tubuh agar tetap hangat ketika udara dingin bisa menjadi pencegahan bagi sianosis. Pencegahan sianosis dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan menghindari konsumsi kafein berlebihan dan rokok, karena kebiasaan ini dapat memicu penyempitan pembuluh darah.
Pola hidup sehat secara keseluruhan juga bisa menurunkan risiko gangguan sistem pernapasan dan gangguan pembuluh darah yang dapat menyebabkan sianosis.
Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia
Sumber:
- Cyanosis – https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482247/ diakses 22 Maret 2019
- What Is Cyanosis? – https://www.verywellhealth.com/what-is-cyanosis-914778 diakses Maret 2019