Terbit: 9 September 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kokain adalah alkaloid alami biasanya diekstrak dari daun semak coca, yang awalnya ditemukan di Pegunungan Andes Peru dan Bolivia. Sebagai penghargaan untuk tanaman komersial yang menguntungkan, sekarang tanaman ini dibudidayakan di Kolombia, Argentina, Brasil, Meksiko, Hindia Barat, Ekuador, dan Jawa. Daun koka dicampur dengan kapur dan dikunyah oleh orang Indian Peru pada awal abad keenam untuk menghilangkan efek dingin, kelaparan, dan kelelahan. Hal ini masih digunakan sebagai seperti hadiah dari Dewa Matahari. Dalam hal ini, coca adalah tradisi sosial budaya penting bagi Peru dan Bolivia India dan jangan dibingungkan engan tradisi barat yang merokok kokain, dan suntik kokain. Coca kemudian diperkenalkan ke Eropa, dimana kokain kemudian diekstrak. Kokain memiliki efek pengobatan untuk depresi, kecandunan alkohol dan kecanduan morfin, kelelahan, dan sebagai anestesi lokal. Namun, penemuan ini memberikan efek yaitu kecanduan dan ketergantungan pada kokain itu sendiri.

Penyalahgunaan Kokain – Sejarah Kokain

Tonik otak
Pada tahun 1886, sebuah obat mujarab yang mengandung kokain dari daun koka dan kafein dari kacang kola Afrika dipasarkan di Atlanta, dijual sebagai tonik otak direkomendasikan sebagai obat untuk sakit kepala, alkoholisme, kecanduan morfin, sakit perut, dan kram menstruasi. Obat mujarab ini, tepatnya bernama Coca-Cola, menjadi salah satu ramuan yang paling populer di negeri ini. Tetapi karena efek samping dari kokain, Coca-Cola Company setuju untuk menggunakan coca tanpa kokain pada tahun 1903. Kokain berada di bawah kontrol yang ketat di Amerika Serikat pada tahun 1914 dengan Harrison Narkotika Act. Hal ini tercantum sebagai narkotika dan berbahaya. Meskipun penggunaannya berbahaya, kokain bukan narkotika, namun penggunaannya tunduk pada hukum yang sama dengan hukum yang mengatur untuk opium, morfin, dan heroin.

Penggunaan medis yang terbatas: Kokain memiliki penggunaan medis kecil. Karena efek anestesi, kokain digunakan untuk operasi mata. Tapi karena kemampuannya yang mendalam untuk vasokonstriksi (memperkecil) pembuluh darah (yaitu, membuat pembuluh darah dan arteri yang sempit, sehingga menghentikan pendarahan), penggunaannya untuk operasi mata dapat menyebabkan jaringan parut dan menunda penyembuhan kornea. Obat-obatan yang secara kimiawi serupa dengan kokain digunakan dalam operasi hidung, menghentikan mimisan, dan sebagai anestesi lokal untuk anak-anak (misalnya, novokain).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi