Terbit: 18 May 2021 | Diperbarui: 31 January 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Savant syndrome adalah kondisi di mana seseorang yang memiliki gangguan perkembangan—termasuk gangguan autistik—namun memiliki bakat menakjubkan di salah satu bidang. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab hingga cara mengatasinya.

Mengenali Fenomena Savant Syndrome dan Kaitannya dengan Autisme

Apa Itu Savant Syndrome?

Savant syndrome adalah suatu kondisi di mana bakat luar biasa dapat muncul bersamaan dengan gangguan perkembangan seperti gangguan spektrum autisme. Belum jelas mengapa beberapa penderita autisme mengembangkan keterampilan ini sementara yang lain tidak.

Seseorang yang mengalami keadaan ini umumnya memiliki kemampuan unik dalam satu bidang, namun memiliki IQ yang sangat rendah atau gangguan mental lainnya. Kondisi ini membuat seseorang memiliki kemampuan berlebih di bidang musik, seni, penghitungan, atau keterampilan mekanik.

Perlu diketahui juga, sindrom ini bisa terjadi secara bawaan (genetik) atau di dapat di kemudian hari. Pada banyak kasus, sindrom ini muncul selama masa anak-anak dan tidak terduga (congenital savant syndrome).

Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ada sejumlah kasus yang dilaporkan, di mana keterampilan cerdas tiba-tiba muncul, kadang-kadang pada tingkat yang luar biasa, setelah mengalami cedera atau penyakit otak. Padahal, seseorang tidak memiliki keterampilan tersebut sebelum terjadi cedera atau penyakit terkait dengan otak. Keadaan ini disebut acquired savant syndrome.

Seberapa Umum Kejadian Savant Syndrome?

Sekitar 1 dari dari 10 orang dengan gangguan autistik memiliki keterampilan yang luar biasa pada bidang tertentu. Namun, sekitar sekitar 75% orang dengan sindrom ini memiliki gangguan autistik, sementara 25% lainnya memiliki beberapa bentuk gangguan perkembangan, keterbelakangan mental, atau cedera/penyakit otak. Jadi, tidak semua penderita sindrom ini adalah autis dan tidak semua penderita autis mengalami savant syndrome.

Penderita sindrom savant yang berbakat adalah mereka yang memiliki keterampilan musik, artistik, matematika, atau bidangnya lainnya lebih menonjol. Biasanya, seseorang memiliki keahlian tunggal dan sangat mencolok jika dilihat dari keterbatasan yang dimilikinya. Sementara pada seseorang yang tidak memiliki keterbatasan, istilah ‘jenius’ akan diterapkan.

Penyebab Savant Syndrome

Penyebab keadaan ini belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa pakar menduga bahwa keadaan ini terkait dengan ingatan eidetik, yaitu kemampuan untuk mengingat kembali gambar dari memori dengan presisi dalam waktu yang singkat, meski melihatnya hanya sekali dan tanpa menggunakan alat bantu.

Beberapa ahli percaya bahwa kecerdasan bukanlah kualitas tunggal, melainkan kemampuan mental yang dipisahkan menjadi beberapa kecerdasan yang mungkin tidak terkait satu sama lain. Jika ini benar, itu bisa menjelaskan bagaimana autisme dan keterampilan khusus dapat hidup berdampingan dalam satu orang.

Hal ini membuat beberapa ahli menduga bahwa sindrom ini telah mewarisi dua gen yang berbeda, satu untuk keterbelakangan mental dan satu untuk kemampuan khusus. Namun, hanya beberapa penderita sindrom savant yang memiliki sejarah keluarga yang memiliki keahlian khusus.

Beberapa peneliti berspekulasi bahwa penyandang autis atau gangguan perkembangan mungkin hanya menerima rangsangan sensorik dalam jumlah terbatas. Tingkat stimulasi yang rendah ini mungkin disebabkan oleh penyebab biologis, atau mungkin karena fakta bahwa orang tersebut terkadang diabaikan oleh orang lain dan hidup dalam isolasi.

Menurut teori ini, kebosanan yang diakibatkannya dapat menyebabkan perkembangan tingkat konsentrasi super intens yang tidak dapat dicapai orang normal. Meski begitu, teori ini dapat menjelaskan beberapa tetapi tidak semua penderita sindrom ini.

Teori lain menyatakan bahwa penderita sindrom ini tidak dapat berpikir secara abstrak dan bergantung sepenuhnya pada pemikiran konkret, kemudian semua energi mentalnya tersalur ke dalam satu bentuk ekspresi, baik itu seni atau penghitungan.

Penyebab lainnya, beberapa peneliti menganalisa bahwa penderita mungkin mengalami cedera otak atau kelainan di sisi kiri otak, sisi yang mengontrol bahasa atau ke area lain di otak yang mengontrol pemikiran abstrak. Meskipun klaim ini mungkin benar untuk beberapa ahli, temuan lain menunjukkan aktivitas listrik normal pada otak saat diuji.

 

Penanganan Savant Syndrome

Kondisi ini bukanlah kelainan atau penyakit yang harus diobati. Gangguan yang mendasari yang biasanya menyertai sindrom ini perlu diobati. Memanfaatkan bakat khusus anak dengan keadaan ini diyakini dapat membantu mengobati gangguan perkembangan yang mendasarinya.

Oleh karena itu, ‘pengobatan’ untuk sindrom savant adalah pengobatan yang sama seperti yang ditujukan pada gangguan sistem saraf pusat yang lebih mendasar, seperti autisme atau gangguan Asperger. Dalam kasus gangguan central nervous system (CNS), upaya pengobatan dan rehabilitasi diarahkan untuk mengatasi gejala sisa dari cedera.

Pada akhirnya, keterampilan dan kemampuan khusus yang ditunjukkan oleh seseorang yang memiliki sindrom ini dapat digunakan sebagai pengobatan dan rehabilitasi secara keseluruhan. Cara ini juga dapat mengatasi atau mengurangi keterbatasan dari gangguan perkembangan yang lebih mendasar.

Dalam banyak kasus, kemampuan luar biasa tersebut dapat digunakan sebagai cara untuk melibatkan penderita dalam meningkatkan kapasitas komunikasi, meningkatkan interaksi sosial, dan keterampilan hidup sehari-hari.

Dengan cara itu, keterampilan khusus ini dapat berfungsi sebagai ‘saluran menuju normalisasi’. Dengan ‘melatih bakat’ tidak hanya meningkatkan kemampuan khusus, tetapi juga meningkatkan keterampilan bahasa, keterampilan sosialisasi, dan keterampilan hidup sehari-hari yang pada akhirnya menuju kemandirian secara keseluruhan.

Pencegahan Savant Syndrome

Tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah sindrom ini. Keterampilan khusus yang terkait dengan sindrom ini pada anak biasanya ada seumur hidup. Setidaknya ada satu laporan tentang hilangnya keterampilan saat kemajuan diperoleh di bidang lain, tetapi fenomena ini adalah sesuatu yang sangat jarang.

Anak-anak dengan sindrom ini mungkin merespons pengobatan yang lebih baik untuk setiap kelainan yang mendasari dengan memanfaatkan minat dan bakat khusus yang dimilikinya.

 

  1. Anonim. Savant syndrome. http://www.healthofchildren.com/S/Savant-Syndrome.html. (Diakses pada 18 Mei 2021).
  2. Anonim. Savant. https://science.jrank.org/pages/5978/Savant-Causes-savant-syndrome.html. (Diakses pada 18 Mei 2021).
  3. Anonim. Savant Syndrome FAQs. http://www.agnesian.com/page/savant-syndrome-faqs. (Diakses pada 18 Mei 2021).
  4. Hughes, James E A, Jamie Ward, Elin Gruffydd, Simon Baron-Cohen, Paula Smith, Carrie Allison, dan Julia Simner. 2018. Savant syndrome has a distinct psychological profile in autism. https://molecularautism.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13229-018-0237-1. (Diakses pada 18 Mei 2021).
  5. Treffert, Darold. 2017. The ‘Acquired’ Savant—’Accidental’ Genius. https://www.agnesian.com/blog/acquired-savant-accidental-genius. (Diakses pada 18 Mei 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi