Terbit: 3 September 2019
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Beberapa kasus radang otak diawali dengan gelaja sederhana seperti flu biasa, demam, dan sakit kepala sehingga jarang disadari oleh penderitanya, padahal penyakit ini bisa berisiko sangat berbahaya. Ketahui apa itu radang otak, gejala, penyebab, pengobatan, dll.

Radang Otak: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Radang Otak?

Radang otak adalah infeksi yang menyerang sistem saraf pusat otak yang membuat kondisi otak meradang. Menurut neuro-onkologi, radang atau yang dalam istilah medis disebut juga dengan ensefalitis dapat terjadi karena beberapa penyebab di antaranya adalah racun pada tubuh, trauma, infeksi, dan stres.

Radang otak adalah infeksi yang dapat menyerang siapa saja, karena itu diagnosis dan perawatan yang tepat waktu sangat penting karena sulit untuk memprediksi bagaimana ensefalitis akan mempengaruhi masing-masing individu.

Gejala Radang Otak

Gejala radang otak umumnya ditandai oleh penyakit-penyakit ringan seperti demam, flu, dan sakit kepala yang membuat banyak orang menyepelekan tanda-tanda tersebut.

Inilah gejala ensefalitis, yaitu:

  • Sakit kepala
  • Pegal linu
  • Demam
  • Halusinasi
  • Kejang
  • Sakit leher
  • Kelumpuhan di area tubuh tertentu
  • Mengalami masalah otot
  • Gangguan bicara dan pendengaran
  • Kehilangan kesadaran
  • Lemah, letih, dan lesu

Kondisi ini juga rentan terjadi pada anak-anak. Berikut ini adalah gejala dan tanda-tanda anak Anda mungkin terinfeksi ensefalitis:

  • Timbul bintik-bintik lunak di bagian lunak daerah kepala atau ubun-ubun .
  • Sering mual dan muntah.
  • Gangguan nafsu makan.
  • Gangguan emosi anak.
  • Tubuh anak terasa kaku.

Disarankan untuk memperhatikan apabila gejala-gejala tersebut terjadi pada tubuh. Beberapa gejala sederhana di atas bisa jadi tanda-tanda bahwa seseorang menderita ensefalitis di tingkat awal. Lebih baik memastikan segera ke dokter spesialis apabila mengalami gejala radang otak tersebut.

Ciri-Ciri Radang Otak

Ciri-ciri radang otak dapat dirasakan dari sering terjadinya nyeri otot, kontraksi otot ritmik, koordinasi bermasalah, otot lemas dan gaya jalan tidak stabil atau tidak seimbang. Secara kognitif, penderita ensefalitis sering mengalami ketidakmampuan merespon lingkungan sekita, kebingungan mental, tingkat kesadaran dan emosional yang berubah-ubah.

Jika Anda mengalami serta ciri-ciri radang otak yang sebelumnya sudah disebutkan, mohon segera datang ke dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut. Pengobatan radang otak tergantung pada kondisi penderita dan tingkat peradangan.

Penyebab Radang Otak

Dr. Santosh Kesari, MD, PhD seorang neuro-oncologist mengatakan bahwa penyebab radang otak bermacam-macam mulai dari yang bersifat akut dan jangka pendek. Sementara jenis peradangan lainnya bersifat kronis dan terus menyebabkan kerusakan.

Penyebab Utama Radang Otak

Inilah dua penyebab utama ensefalitis, yaitu:

1. Ensefalitis primer

Kondisi ini timbul karena virus yang menyerang otak dan menyebabkan infeksi di satu area atau bisa meluas di bagian otak. Infeksi primer pada otak ini dapat terjadi karena virus yang kembali aktif setelah penyakit sebelumnya.

2. Ensefalitis Sekunder

Infeksi ini terjadi karena kesalahan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi di bagian tubuh yang lainnya. Sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel-sel sehat di otak. Biasanya ensefalitis sekunder terjadi dalam kurun dua hingga tiga minggu dari munculnya infeksi otak awal.

Penyebab Radang Otak yang Paling Umum

Beberapa penyebab ensefalitis yang paling umum terjadi, yaitu:

  • Herpes Simplex Virus (HSV): Baik virus HSV tipe 1 atau HSV tipe 2, keduanya dapat menyebabkan ensefalitis yang walaupun kasusnya sangat jarang, tapi dapat berakibat sangat fatal
  • Virus Herpes Lainnya Yaitu Virus Epstein-Barr: Virus ini menyebabkan mononukleosis menular. Virus varicella-zoster umumnya menyebabkan cacar air dan herpes zoster. Dalam kasus lain, virus ini menyebabkan ensefalitis.
  • Virus Entero: Virus yang umumnya menyebabkan penyakit flu, sakit perut, atau radang mata ternyata juga dapat meningkatkan faktor risiko ensefalitis pada individu dengan sistem imun yang lemah.
  • Virus yang Dibawa dari Gigitan Nyamuk: Gejala infeksi ini akan muncul beberapa hari hingga beberapa minggu kemudian setelah digigit nyamuk yang terpapar virus. Kasus ini banyak terjadi di Amerika Serikat bagian tengah dan barat.
  • Virus yang Dibawa oleh Kutu: Virus Powassan umumnya dibawa oleh kutu dan dapat menyebabkan ensefalitis. Penderita akan mulai merasakan efeknya setelah beberapa hari setelah digigit kutu tersebut.
  • Virus Rabies: Virus yang dibawa dari gigitan maupun cakaran binatang liar dapat menyebabkan ensefalitis , walaupun kasus ini jarang terjadi tapi dapat menyebabkan infeksi otak akut sampai kematian.
  • Virus Penyebab Infeksi Pada Anak: Infeksi yang umumnya terjadi pada penyakit yang biasanya dialami saat masih kecil dapat menyebabkan ensefalitis, seperti: campak, gondong, dan rubella. Penyebab ini dapat ditekan dengan imunisasi yang lengkap sejak masih kecil.

 

Faktor Resiko Radang Otak

Ada beberapa faktor yang dapat memperburuk kondisi penderita ensefalitis, di antaranya adalah:

  • Usia: Beberapa jenis ensefalitis lebih sering terjadi pada anak kecil, namun orang dewasa juga rentan terkena penyakit yang disebabkan oleh virus ini.
  • Sistem Imun yang Lemah: Penderita HIV/AIDS memiliki kondisi sistem imun yang melemah dan hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya ensefalitis.
  • Wilayah Geografis: Virus nyamuk atau tick-borne adalah umum di wilayah geografis tertentu seperti wilayah West Nile, La Crosse, St. Louis, dan Midwestern Amerika Serikat.

Cara Mengobati Radang Otak

Pengobatan ensefalitis tergantung dari gejala yang mempengaruhi infeksi tersebut. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobati radang otak, yaitu:

1. Kontrol Radang Otak

Beberapa cara untuk mengobati radang otak adalah dengan melakukan kontrol pada beberapa hal esensial, yaitu:

  • Kontrol Peradangan

Langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan peradangan otak adalah dengan cara terapi untuk mencegah kerusakan organ otak yang lebih parah. Contohnya adalah imunosupresan seperti Prednisone, IVIG, dan plasmapheresis.

  • Kontrol Gejala Radang Otak

Beberapa obat dapat Anda gunakan untuk mengontrol gejala ensefalitis yang terjadi. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah obat anti-kejang seperti Keppra atau agen anti-pembekuan seperti asam asetilsalisilat (ASA).

  • Kontrol Efek Samping Radang Otak

Perawatan yang Anda lakukan untuk mengendalikan sistem kekebalan tubuh dapat menimbulkan efek samping. Anda harus mengontrol efek samping tersebut agar infeksi di otak tidak menimbulkan gejala lain. Anda perlu juga mengkonsumsi obat-obatan untuk menjaga kesehatan tulang dan otak seperti Vitamin D dan kalsium, atau untuk mencegah infeksi dengan menggunakan antibiotik.

2. Konsumsi Obat-Obatan

Kebanyakan kasus penderita ensefalitis harus ditangani dengan cepat agar infeksi pada otak tidak semakin parah. dokter Anda mungkin memberikan beberapa jenis obat untuk meringankan infeksi pada otak. Obat-obatan tersebut tergantung pada penyebab dan gejala infeksi otak.

Beberapa penderita ensefalitis mungkin butuh mengkonsumsi paracetamol untuk meredakan demam atau nyeri sebagai kontrol gejala radang otak. Selain itu, obat penenang mungkin diberikan untuk mengontrol emosi dan sebagai efek tenang. Konsumsi obat-obatan untuk menyembuhkan radang otak harus benar-benar di bawah anjuran dokter spesialis.

3. Mengkonsumsi Makanan Sehat

Salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi peradangan otak adalah dengan memulai pola hidup sehat. Dimulai dari makan makanan sehat yang mengandung banyak omega karena itulah sumber anti-peradangan alami bagi tubuh. Omega 3 juga disebut sebagai makanan yang baik bagi otak atau brain food.

Contoh makanan yang mengandung banyak omega 3 adalah ikan-ikanan seperti salmon, makarel, dan sarden. Anda juga bisa mengkonsumsi minyak zaitun murni, teh hijau, serta berbagai herbal seperti jahe, kunyit, kayu manis, bawang putih, dan rosemary yang sangat baik bagi kesehatan sel otak.

Pencegahan Radang Otak

Berdasarkan gejala-gejala ensefalitis yang sudah disebutkan diatas, pencegahan ensefalitis bisa dilakukan sejak dini yaitu pemberian imunisasi yang lengkap dikarenakan penyebab ensefalitis dapat terjadi karena infeksi dari penyakit yang dialami saat masih kecil.

Inilah beberapa cara mencegah radang otak, yaitu:

  • Menerapkan Pola Hidup Sehat: Anda dapat memulai kebiasaan baik seperti mencuci tangan sebelum makan dan memperhatikan kebiasaan saat dan setelah dari toilet.
  • Menggunakan Anti-Nyamuk dan Serangga: Beberapa virus penyebab ensefalitis adalah virus-virus yang dibawa oleh nyamuk dan kutu. Alangkah baiknya untuk mencegah hal itu dengan mengaplikasikan anti-nyamuk dan membersihkan lingkungan dari kutu atau serangga.
  • Vaksin: Perhatikan vaksinasi Anda dan anak-anak Anda saat ini. Sebelum terlambat, Diskusikan dengan dokter Anda tentang vaksinasi yang disarankan untuk berbagai tujuan kesehatan.
  • Terapkan Kebiasaan Baik: Mulai terapkan hidup bersih dan sehat serta hindari berbagi peralatan makan dengan siapapun.

Beberapa cara untuk mencegah radang otak yang telah disebutkan di atas dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan sangat mudah. Bagaimanapun mencegah itu lebih baik dari mengobati. Itulah pembahasan tentang apa itu radang otak, gejala, penyebab, pencegahan, dan cara mengobatinya. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat.

 

  1. AboutKidsHealth. 2013. Inflammatory brain disease. https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=925&language=English (Diakses pada 3 September 2019).
  2. Alban, Deane. 2018. Brain Inflammation: Symptoms, Causes, How to Reduce It. https://bebrainfit.com/brain-inflammation/ (Diakses pada 3 September 2019).
  3. Chaudhuri, A dan PGE Kennedy. 2002. Diagnosis and treatment of viral encephalitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1742520/pdf/v078p00575.pdf (Diakses pada 3 September 2019).
  4. Fellizar, Kristine. 2018. 7 Signs There May Be Inflammation In Your Brain. https://www.bustle.com/p/7-signs-there-may-be-inflammation-in-your-brain-11910223 (Diakses pada 3 September 2019).
  5. Mayo Clinic. 2017. Encephalitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/encephalitis/symptoms-causes/syc-20356136 (Diakses pada 3 September 2019).
  6. Nordqvist, Christian. 2017. What is encephalitis?. www.medicalnewstoday.com/articles/168997.php (Diakses pada 3 September 2019).
  7. WebMD. 2018. Brain Swelling. https://www.webmd.com/brain/brain-swelling-brain-edema-intracranial-pressure#4 (Diakses pada 3 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi