Terbit: 8 August 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Gusi terasa sakit saat mengunyah atau sama sekali tidak bisa mengunyah makanan? Kemungkinan Anda mengalami radang gusi atau dalam bahasa kedokteran disebut gingivitis. Kondisi ini sering dialami dan biasanya mengganggu aktivitas dan bahkan membuat Anda susah tidur. Lantas apa penyebab radang gusi dan bagaimana cara mengobati radang gusi? Selengkapnya simak penjelasannya di bawah ini.

Radang Gusi – Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatan

Apa Itu Radang Gusi?

Gingivitis atau radang gusi adalah jenis penyakit periodontal yang tidak merusak, tetapi bila kondisi ini tidak segera diobati dapat berkembang menjadi periodontitis (infeksi gusi). Periodontitis lebih serius dan pada akhirnya dapat menyebabkan gigi copot.

Cara mengobati radang gusi biasanya dengan menjaga kebersihan mulut yang baik, seperti rutin menyikat gigi dengan seksama, flossing (benang gigi), dan mengggunakan obat kumur antiseptik yang dapat membantu.

Dalam kasus radang gusi ringan, penderita radang gusi bahkan mungkin tidak sadar telah mengalaminya, karena gejala atau ciri-ciri radang gusi ringan. Namun, kondisi ini harus segera ditangani dengan serius.

Hasil survei WHO menunjukkan, hampir 90% penduduk di dunia pernah terkena penyakit radang gusi. Rasa tidak nyaman merupakan gangguan umum yang dirasakan. Terutama akibat aroma mulut yang tidak sedap serta rasa nyeri saat mengunyah makanan.

Penyebab Radang Gusi

Radang gusi biasanya disebabkan oleh kondisi gigi yang kotor oleh sisa makanan. Selain itu berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab radang gusi:

1. Plak

Radang gusi terjadi ketika bakteri berkembang menjadi lapisan lengket yang disebut plak. Jika plak tidak dibersihkan setiap hari, mungkin dapat menyebabkan jaringan gusi menjadi meradang, bengkak, atau berdarah.

2. Karang gigi

Plak berubah menjadi karang gigi. Plak yang menempel pada gigi dapat mengeras di bawah garis gusi menjadi tartar (kalkulus), yang mengumpulkan bakteri. Keberadaan tartar membuat plak lebih sulit dibersihkan, membentuk pelindung bakteri dan menyebabkan iritasi di sepanjang garis gusi. Untuk itu diperlukan pembersihan gigi profesional untuk membersihkan karang gigi.

3. Perubahan hormon

Perubahan hormon termasuk masa pubertas, kehamilan, menopause, dan menstruasi bulanan yang menyebabkan peningkatan sensitivitas dan peradangan pada gusi. Merawat gigi dan gusi selama perubahan fisiologis ini dapat mencegah penyakit gusi.

4. Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh dapat menyebabkan lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi, termasuk penyakit gusi.

5. Kebersihan mulut

Kondisi mulut yang kotor karena tidak menyikat gigi atau membersihkan gigi secara teratur menjadi salah satu penyebab radang gusi.

6. Merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko terbesar yang menyebabkan penyakit gusi dan dapat menghambat pengobatan radang gusi. Penelitian menunjukkan bahwa perokok tujuh kali lebih mungkin menderita penyakit gusi daripada perokok pasif.

7. Stres

Stres juga menjadi salah satu penyebab radang gusi. Stres yang terjadi terus-menerus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan berdampak negatif pada kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk penyakit gusi.

8. Penggunaan obat

Menggunakan obat untuk berbagai kondisi kesehatan dapat juga memengaruhi kesehatan mulut, karena beberapa obat mengurangi prosuksi air liur, yang memiliki efek perlindungan pada gigi dan gusi. Beberapa obat, seperti obat antikonvulsan Dilantin dan obat anti-angina Procardia dan Adalat, dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan gusi yang abnormal.

Sebelum mengonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi atau ahli kesehatan jika Anda menggunakan obat resep atau obat bebas.

9. Penyakit

Penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan HIV, merusak kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk penyakit gusi. Salah satunya diabetes yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan gula darah, penderita diabetes berisiko lebih tinggi terkena infeksi, termasuk penyakit periodontal dan gigi berlubang.

Konsultasikanlah dengan dokter gigi dan ahli kesehatan jika memiliki kondisi medis.

10. Infeksi

Luka di daerah mulut kebanyakan tidak dalam. Jika tidak dibarengi dengan komplikasi karena infeksi oleh kuman yang lebih ganas, sariawan akan sembuh sendiri tanpa bekas luka. Infeksi ini biasanya diawali dengan kemunculan benjolan berisi cairan di mulut, yang bisa pecah dan membentuk luka yang akan terasa nyeri.

Gejala Radang Gusi

Penderita radang gusi kebanyak tidak menyadari telah mengalaminya. Kemungkinan karena tanpa timbul gejalanya. Berikut ini ciri-ciri radang gusi yang bisa dikenali:

  • Gusi berwarna merah, lunak, atau bengkak
  • Gusi yang berdarah saat menyikat atau membersihkan gigi
  • Gusi terlepas dari gigi
  • Gigi copot
  • Perubahan susunan tulang gigi dan rahang yang tidak sejajar (maloklusi), ini dapat dirasakan ketika menggigit
  • Nanah di antara gigi dan gusi
  • Sakit saat mengunyah
  • Gigi sensitif
  • Sebagian gigi palsu tidak lagi pas (bila Anda menggunakan gigi palsu)
  • Bapas berbau busuk yang tidak hilang setelah menyikat gigi

Diagnosis Radang Gusi

Guna memastikan radang gusi, dokter gigi biasanya melakukan beberapa hgal berikut ini:

1. Memeriksa gusi

Memeriksa riwayat, kondisi gigi dan medis Anda yang mungkin pemicu gejala radang gusi. Pemeriksaan gigi, gusi, mulut dan lidah dilakukan untuk melihat keberadaan plak dan peradangan.

2. Mengukur kedalaman benjolan gusi

Mengukur kedalaman benjolan di antara gusi dan gigi dengan memasukkan dental probe di bawah garis gusi, biasanya di beberapa lokasi di seluruh mulut. Dalam mulut yang sehat, kedalaman benjolan biasanya antara 1 dan 3 milimeter (mm). Benjolan yang lebih dalam dari 4 mm dapat mengindikasikan penyakit gusi.

3. Sinar X

Sinar-X gigi dilakukan untuk memeriksa keropos tulang di beberapa area di mana dokter gigi melihat benjolan gusi yang lebih dalam.

4. Tes lainnya

Jika tidak jelas apa yang menjadi penyebab radang gusi, dokter gigi dapat menyarankan Anda untuk melakukan evaluasi medis dengan memeriksa kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Jika radang gusi kronis, dokter gigi mungkin akan merujuk Anda ke spesialis penyakit gusi (periodontis).

Perawatan Radang Gusi

Menghilangkan sumber infeksi dapat membantu mempercepat pengobatan radang gusi. Perawatan di rumah sangat penting demi kesembuhan. Nah, berikut ini cara mengobati radang gusi yang bisa dilakukan di rumah:

1. Menyikat gigi secara rutin

Menyikat gigi secara teratur dengan sikat gigi berbulu halus atau sikat gigi ekektrik dan pasta gigi berfluoride yang disetujui oleh dokter gigi, sehingga penumpukan plak dapat dijaga seminimal mungkin. Kehadiran triclosan yang dikombinasikan dengan fluoride telah terbukti secara signifikan mengurangi pembentukan plak pada gigi.

2. Bersihkan menggunakan benang gigi

Tidak hanya menyikat gigi, cara mengatasi radang gusi juga bisa menggunakan flossing (benang gigi) sekali sehari. Cara ini dapat menghilangkan plak di antara celah gigi dan area lain yang sulit dijangkau.

3. Periksa gigi secara rutin

Pemeriksaan rutin dengan dokter gigi juga penting. Seorang dokter gigi dapat menghilangkan plak dan kalkulus (plak yang mengeras) yang terlalu padat untuk dihilangkan dengan sikat gigi atau benang gigi. Setelah dokter gigi menghilangkan plak, menyikat gigi secara teratur dan flossing akan meminimalkan pembentukan plak.

4. Memperbaiki kerusakan gigi

Perbaiki kerusakan gigi dengan benar, seperti tambalan gigi yang berkontur berlebihan atau tidak pas, mahkota, dan perbaikan lainnya.

5. Penggunaan antibiotik

Cara mengobati radang gusi kronis mungkin memerlukan antibiotik seperti azitromisin, setelah berkonsultasi dengan dokter. Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi bakteri dan telah terbukti dapat mengurangi plak.

Ketika mengurangi plak, bakteri dipertahankan pada tingkat yang dapat diatur oleh sistem kekebalan tubuh. Menggunakan antibiotik bukan tanpa risiko dan hanya boleh dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter.

6. Menyikat gigi dengan baking soda & peroksida

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cara mengatasi radang gusi dengan menyikat gigi menggunakan larutan baking soda dan peroksida, yang akan mengurangi bakteri penyebab radang gusi.

7. Obat kumur

Obat kumur yang mengandung minyak esensial mampu mengurangi pembentukan plak dan mengobati radang gusi ketika digunakan bersamaan dengan penyikatan gigi harian. Bahan khusus termasuk timol, eucalyptol, metil salisilat, dan mentol.

8. Berkumur dengan minyak

Berkumur dengan minyak esensial seperti minyak kelapa selama 20-30 menit, kemudian meludahkannya dan menyikat gigi. Cara ini akan mengurangi peradangan dan kontaminasi bakteri pada gusi.

Cara mengatasi radang gusi yang juga penting harus dilakukan adalah berhenti meroko (bila perolok), kurangi konsumsi gula, dan minumlah banyak air agar mulut tetap terhidrasi.

 

Sumber:

  1. Gingivitis and Periodontal Disease (Gum Disease) (https://www.webmd.com/oral-health/guide/gingivitis-periodontal-disease#1, diakses 8 Agustus 2019)
  2. Gingivitis (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gingivitis/symptoms-causes/syc-20354453, diakses 8 Agustus 2019)
  3. Gum Disease (Gingivitis) (https://www.healthline.com/health/gingivitis, diakses 8 Agustus 2019)
  4. What is Gingivitis? Symptoms, Causes, and Treatments (https://crest.com/en-us/oral-health/conditions/gums/gingivitis-symptoms-causes-treatments, diakses 8 Agustus 2019)
  5. Causes of Gingivitis and Gum Disease (https://www.listerine.com/gum-disease-healthy-gums/causes-of-gum-disease, diakses 8 Agustus 2019)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi