Salah satu olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh adalah berenang. Akan tetapi, tahukah Anda meski olahraga ini memiliki manfaat, faktanya berenang juga menyimpan risiko berbahaya bagi kesehatan yaitu otitis eksterna.
Apa Itu Otitis Eksterna?
Otitis eksterna adalah infeksi di saluran telinga bagian luar, yang membentang dari gendang telinga ke bagian luar kepala. Kondisi ini sering terjadi pada mereka yang memiliki kebiasaan berenang, karena air yang tertinggal di dalam telinga menciptakan lingkungan lembap, kondisi yang baik untuk perkembangbiakan bakteri.
Karena sering terjadi pada mereka yang memiliki kebiasaan berenang, penyakit otitis eksterna sering disebut juga swimmer’s ear. Laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama untuk mengalami infeksi telinga, namun anak-anak, remaja, serta perenang adalah yang paling sering terkena infeksi telinga.
Sementara itu, otititis eksterna perenang berbeda dengan infeksi telinga umum yang sering dialami oleh anak-anak. Infeksi yang dialami anak-anak adalah infeksi telinga tengah atau otitis media, dan terjadi di saluran telinga bagian dalam belakang gendang telinga.
Penyebab Otitis Eksterna
Otitis eksterna bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah alergi pemakaian obat tetes telinga. Akan tetapi jika kulit saluran telinga tergores, bakteri bisa masuk ke saluran telinga dan menyebabkan infeksi.
Beberapa kondisi umum yang membuat Anda mengalami otitis eksterna, di antaranya:
1. Memasukan Sesuatu ke Telinga
Jika Anda menggunakan penyeka kapas, memasukan jari, atau apa pun untuk membersihkan telinga, hal itu berisiko meningkatkan terjadinya otitis eksterna.
2. Telinga Lembap
Ketika air tersumbat di saluran telinga setelah Anda berenang atau setelah berendam di bak mandi air panas, hal itu membuat telinga lebih lembap sehingga menyebabkan bakteri berkembang biak.
Selain itu, otitis eksterna juga bisa disebabkan karena cuaca yang lembap dan keringat. Kondisi telinga yang hangat dan basah adalah kondisi yang mendukung bakteri untuk tumbuh.
Hal-hal lain dapat berperan dalam menyebabkan otitits eksterna, antara lain:
- Saluran telinga yang sempit. Anak-anak memiliki saluran telinga yang kecil sehingga membuat area tersebut lebih lembap.
- Reaksi dan kondisi kulit. Terkadang produk rambut, kosmetik, dan perhiasan dapat mengiritasi kulit dan meningkatkan kemungkinan mengalami otitis eksterna.
- Mempunyai riwayat masalah kulit seperti eksim dan psoriasis.
- Produksi kotoran telinga yang sedikit.
- Saluran telinga ditumbuhi banyak rambut.
- Berenang di tempat yang airnya tidak rutin dibersihkan.
- Sering menggunakan headphone.
- Menggunakan alat bantu dengar.
Gejala Otitis Eksterna
Gejala otitis eksterna biasanya ringan pada awalnya, akan tetapi kondisi ini dapat memburuk jika infeksi tidak diobati atau menyebar. Dokter sering mengklasifikasikan otitis eksterna menurut tingkat perkembangan seperti ringan, sedang dan lanjut.
1. Tahap Ringan
- Muncul kemerahan di dalam telinga.
- Rasa tidak nyaman yang membuat Anda menarik-narik telinga luar atau mendorong ‘benjolan’ kecil yang ada ditelinga.
- Keluar cairan bening tidak berbau.
2. Tahap Sedang
- Gatal yang lebih intens.
- Kemerahan muncul lebih luas di telinga.
- Banyak keluar cairan dari telinga.
- Menurunnya pendengaran.
3. Tahap Lanjut
- Rasa sakit hebat yang bisa menjalar ke wajah, leher, atau sisi kepala.
- Penyumbatan saluran telinga.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
- Muncul demam.
Pada dasarnya, nyeri telinga adalah gejala otitis eksterna yang utama. Terkadang saluran telinga bisa gatal bahkan sebelum rasa sakit dimulai. Rasa tidak nyaman yang dirasakan biasanya juga muncul saat Anda mengunyah makanan.
Diagnosis Otitis Eksterna
Diagnosis biasanya hanya dilakukan dengan memeriksa telinga menggunakan alat khusus yang disebut otoskop (otoscope). Pemeriksaan dilakukan untuk mencari:
- Kemerahan ataupun pembengkakan pada kulit saluran telinga luar.
- Cairan atau kotoran di saluran telinga luar.
- Adakah pembengkakan kelenjar getah bening yang ada di dekat telinga.
Selain itu, dokter juga dapat menanyakan hal-hal lainnya seperti:
- Riwayat kesehatan.
- Gejala yang muncul.
- Aktivitas terakhir termasuk berenang atau memasukkan benda-benda ke dalam telinga.
Jika terdapat penyumbatan, dokter dapat menggunakan kuret telinga, alat kecil yang dirancang untuk menghilangkan kotoran yang ada di saluran telinga. Sedangkan jika ditemukan ada kerusakan pada gendang telinga, Anda bisa dirujuk ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan, untuk memeriksa sumber infeksi tersebut berasal.
Dalam kasus yang jarang terjadi, drainage culture diperlukan. Drainage culture adalah tes yang dilakukan untuk mengidentifikasi apakah infeksi disebabakan oleh bakteri, jamur, atau virus. Jika prosedur drainage culture sudah dilakukan, hal ini membantu dokter untuk memilih pengobatan apa yang tepat terkait kondisi Anda.
Pencegahan Otitis Eksterna
Pencegahan utama yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari masuknya air ke dalam liang telinga yaitu dengan menggunakan earplug saat berenang atau mandi. Pencegahan otitis eksterna lainnya yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Menjaga Telinga Tetap Kering
Miringkan kepala ke samping untuk membantu mengalirkan air dari saluran telinga. Selain itu, Anda juga dapat mengeringkan telinga dengan alat pengering rambut. Namun, atur jarak alat pengering rambut agar tidak terlalu dekat dengan telinga.
2. Hindari Meletakkan Benda Asing di Telinga
Jangan pernah mencoba menggaruk atau mengeluarkan kotoran telinga dengan benda-benda seperti kapas atau alat penjepit. Menggunakan benda-benda tersebut dapat mengiritasi dan melukai kulit tipis yang ada di dalam telinga.
3. Lindungi Telinga dari Iritasi
Letakkan bola kapas di telinga saat menggunakan produk seperti semprotan rambut dan pewarna rambut.
4. Berhati-hatilah Setelah Infeksi Telinga atau Operasi
Jika Anda baru saja mengalami infeksi atau operasi telinga, bicarakan hal ini dengan dokter sebelum mencoba untuk berenang.
Komplikasi Otitis Eksterna
Jika penyakit ini tidak mendapatkan penanganan dengan serius, berikut ini adalah komplikasi otitis eksterna yang bisa terjadi, di antaranya:
1. Gangguan Pendengaran Sementara
Komplikasi otitis eksterna yang bisa terjadi adalah menurunnya pendengaran. Kondisi ini biasanya menjadi lebih baik setelah infeksi sembuh.
2. Infeksi Jangka Panjang
Infeksi telinga luar biasanya dianggap kronis jika tanda dan gejala menetap selama lebih dari tiga bulan. Infeksi kronis lebih umum jika ada kondisi yang menyulitkan perawatan, seperti bakteri langka, reaksi alergi pada kulit, reaksi alergi terhadap obat tetes telinga antibiotik, kondisi kulit seperti dermatitis atau psoriasis, atau kombinasi bakteri dan infeksi jamur.
3. Infeksi Jaringan Dalam
Meski kasus ini jarang terjadi, otitis eksterna dapat menyebar ke lapisan dalam dan jaringan ikat kulit.
4. Kerusakan Tulang dan Tulang rawan (early skull base osteomyelitis).
Ini adalah komplikasi otitis eksterna yang cukup langka karena infeksi menyebar ke tulang rawan telinga luar dan tulang-tulang bagian bawah tengkorak. Orang yang lanjut usia, penderita diabetes atau mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi ini.
5. Infeksi yang Lebih Luas
Jika otitis eksterna berkembang menjadi early skull base osteomyelitis tingkat lanjut, infeksi dapat menyebar dan memengaruhi bagian lain dari tubuh seperti otak atau saraf di sekitarnya. Komplikasi langka ini bisa mengancam jiwa.
Pengobatan Otitis Eksterna
Pengobatan atau terapi otitis eksterna biasanya dilakukan dengan memberikan obat tetes dan antibiotik oral yang diresepkan dokter. Obat tetes yang paling umum digunakan menggabungkan asam asetat atau antibiotik dengan kortikosteroid untuk menenangkan peradangan. Selain obat tetes dan antibiotik, terapi otitis eksterna lain yang bisa digunakan acetaminophen atau ibuprofen.
Berikut adalah terapi otitis eksterna lainnya yang bisa Anda lakukan, antara lain:
1. Obat Penghilang Rasa Sakit
Menggunakan acetaminophen dapat menghilangkan rasa tidak nyaman.
2. Microsuction
Seorang dokter spesialis THT dapat menggunakan suction untuk membersihkan telinga atau menggunakan obat tetes agar lebih efektif.
3. Ear Wick
Ear wick adalah kapas kasa lembut yang mengandung obat topikal dan dimasukan ke dalam saluran telinga oleh dokter. Tujuannya untuk membantu obat masuk di area yang terinfeksi. Seseorang harus mengganti ear wick 2 atau 3 hari sekali
- Anonim. 2018. Swimmer’s Ear (Otitis Externa). https://www.health.harvard.edu/a_to_z/swimmers-ear-otitis-externa-a-to-z. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
- Bowman, Joe. 2018. Outer Ear Infection (Swimmer’s Ear). https://www.healthline.com/health/otitis-externa. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
- Brazier, Yvette. 2018. Swimmer’s ear: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/178934.php. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
- Cook, Stephen P. 2016. Swimmer’s Ear (Otitis Externa). https://kidshealth.org/en/parents/swimmer-ear.html. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
- Cunha, John P. 2019. Swimmer’s Ear (Symptoms, Treatment, Natural Remedies, Prevention). https://www.emedicinehealth.com/swimmers_ear/article_em.htm#definition_and_facts_about_swimmers_ear. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
- DerSarkissian, Carol. 2019. What Is Swimmer’s Ear?. https://www.webmd.com/cold-and-flu/ear-infection/understanding-swimmer-ear-basics#1. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
- Mayo Clinic Staff. 2019. Swimmer’s ear. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swimmers-ear/symptoms-causes/syc-20351682. (diakses pada tanggal 28 Agustus 2019).