DokterSehat.Com – Apa itu pulpitis? Pulpitis adalah peradangan yang terjadi di pulpa. Pulpa sendiri adalah bagian gigi yang berisi saraf-saraf dan pembuluh darah. Pulpitis dapat terjadi pada satu gigi atau lebih, dan bisa menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa.
Penyebab Pulpitis
Pulpitis bisa terjadi ketika lapisan pelindung yaitu email dan dentin mengalami kerusakan dan terinfeksi oleh bakteri sehingga muncul pembengkakan. Rusaknya lapisan tersebut disebabkan oleh berbagai kondisi seperti gigi berlubang yang berlangsung lama, cedera gigi atau bruxism (aktivitas menggemeratakan gigi saat tidur).
Pulpitis hiperplasia kronis ini adalah suatu kelainan di mana terjadi pembesaran pada pulpa gigi (bagian tengah gigi yang berisi jaringan dan sel pembentuk gigi) karena bertambahnya jumlah sel pada jaringan tersebut sebagai reaksi dari peradangan menahun. Kondisi ini biasanya terjadi pada gigi yang sarafnya sudah mati.
Berikut adalah beberapa penyebab lain munculnya pulpitis, di antaranya:
- Cedera yang mengakibatkan patah gigi.
- Adanya reaksi hipersensitif pada gigi.
- Pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron.
- Terdapat rongga gigi yang terbuka dan masih memiliki aliran darah yang baik.
- Karies gigi mengakibakan banyak hilangnya struktur gigi terutama bagian enamel gigi.
- Terhambatnya perbaikan jaringan gigi sehingga rongga gigi terpapar oleh bakteri atau patogen lainnya.
Jenis Pulpitis
Pada umumnya, pulpitis sendiri dapat dibedakan ke dalam jenis akut atau kronis, dengan atau tanpa ada gejala. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa diobati. Namun, jika kondisi peradangan pulpa gigi semakin parah, peradangan pulpa gigi sulit untuk disembuhkan seperti sediakala.
Sering kali pulpitis terjadi pada pasien yang kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut serta pasien dengan sayatan medis di rongga mulutnya.
Berikut adalah dua macam pulpitis yang harus Anda tahu, di antaranya:
-
Pulpitis reversible
Merupakan bentuk peradangan yang ringan. Pada kondisi ini, pulpa gigi tetap sehat namun gigi akan terasa sakit apabila tersentuh atau saat mengunyah makanan.
-
Pulpitis irreversible
Kondisi ini terjadi ketika keadaan sudah bertambah parah. Gigi bisa mengalami nyeri hebat dan berlangsung sepanjang hari. Kondisi ini membuat pulpa sudah tidak bisa dipertahankan lagi.
Setelah Anda mengenali jenis pulpitis seperti di atas, hal penting lain yang perlu diketahui adalah bahaya pulpitis. Pulpitis dapat menyebar dan menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa, seperti infeksi pada ruang fasia dalam di kepala dan leher.
Diagnosis Pulpitis
Diagnosis diperlukan untuk memastikan keberadaan pulpitis. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan dokter gigi, di antaranya:
1. Pemeriksaan histologi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan pulptitis untuk dilakukan pemeriksaan melalui mikroskop. Selain ditemukan banyak sel radang dan peradangan pada jaringan, pemeriksaan ini juga dapat menemukan bakteri gram positif dan kelainan jaringan saraf gigi.
2. Pemindaian rongga mulut dan gigi
Pemindaan rongga mulut dan gigi umumnya dilakukan dengan foto Rontgen. Diagnosis ini dapat menilai derajat kerusakan gigi dan mendeteksi adanya kelainan di sekitar tulang rahang.
Selain dua cara di atas, dokter gigi juga bisa melakukan tes sensitivitas. Tes ini berguna untuk melihat reaksi ketika gigi bersentuhan dengan rangsangan dingin. Diagnosis lain yang bisa digunakan adalah menggunakan alat instrumen yang akan diketuk ke arah gigi secara perlahan. Tes ini berguna untuk menentukan tingkat peradangan.
Tes elektrik pulpa juga digunakan oleh beberapa dokter untuk mengetahui apakah pulpa masih hidup atau sudah mati.
Pengobatan Pulpitis
Peradangan yang ringan jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen. Sementara bila terjadi peradangan yang berat maka bisa mematikan pulpa. Tekanan dalam gigi yang meningkat dapat mendorong pulpa melalui ujung akar hingga melukai tulang rahang dan jaringan sekitarnya.
Pada umumnya, pulpitis dapat diatasi melalui obat-obatan dan pembedahan. Berikut adalah penjelasan mengenai penanganan tersebut:
-
Pembedahan
Pembedahan adalah langkah yang utama dalam mengatasi pulpitis. Jenis pembedahan sendiri dapat dilakukan berbeda-beda sesuai kondisi polip. Pembedahan yang bisa dilakukan adalah antara lain:
1. Pengangkatan gigi yang mengalami polip secara menyeluruh
Pembedahan dilakukan dengan mencopot gigi yang terkena polip beserta akar-akarnya. Cara ini dilakukan dengan meninggalkan bagian gigi yang terkena polip seminimal mungkin pada rongga mulut.
2. Pulpotomi
Pulpotomi adalah metode pembedahan yang dilakukan dengan cara memotong polip tanpa mengangkat gigi yang mengalami polip. Meski metode ini bisa memberikan hasil yang baik, polip gigi yang sudah berkembang sejak lama, kerusakan bagian gigi akibat polip tidak dapat diperbaiki. Kondisi ini membuat pencabutan gigi beserta akarnya wajib dilakukan.
-
Obat-obatan
Pengobatan yang umum diberikan adalah antibiotik. Antibiotik dalam bentuk pasta digunakan untuk mengurangi infeksi bakteri pada gigi dan polip. Selain antibiotik dalam bentuk pasta, antibiotik minum juga dapat digunakan untuk mengurangi infeksi bakteri sistemik.
Tanpa pengobatan yang baik, polip pulpa dapat memunculkan penyakit sistemik seperti abses pada gusi, osteomielitis pada tulang rahang, hingga selulitis.
-
Perawatan
Jika Anda melakukan tindakan pulpotomi yang tidak disertai dengan pengangkatan gigi, perawatan lanjutan biasanya diperlukan. Perawatan lain yang bisa dilakukan adalah pemasangan penghalang enamel gigi dan penambahan resin pada akar gigi.
Cara ini dilakukan guna mencegah perkembangan polip pulpa, terutama pada gigi yang sedang mengalami pertumbuhan. Perawatan lainnya adalah pengobatan restoratif, yaitu pengobatan dengan memperbaiki enamel gigi serta perawatan akar gigi.
Setelah dilakukan penanganan seperti pembedahan, penggunaan obat-obatan, hingga perawatan, Anda tetap harus melakukan pemeriksaan gigi secara rutin untuk memantau pengobatan polip yang sudah dilakukan.