Terbit: 30 September 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Pterygium adalah penyakit mata yang disebabkan pertumbuhan jaringan kemerahan pada selaput lendir yang melapisi bola mata. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Pterygium: Gejala, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahan

Apa itu Pterygium?

Pterygium adalah salah satu penyakit mata akibat pertumbuhan jaringan berdaging merah muda pada konjungtiva atau selaput lendir yang melapisi bola mata. Jaringan ini biasanya terbentuk di sudut mata dekat hidung atau bahkan tumbuh ke arah area pupil.

Kondisi yang dapat terjadi di salah satu sisi atau sekaligus di kedua sisi mata ini dapat disebabkan terlalu lama di luar ruangan, terutama pada pecelencar sehingga disebut surfer’s eye. Ini biasanya menyebabkan iritasi, kemerahan, dan sensasi benda asing.

Pterygium adalah pertumbuhan jaringan nonkanker yang tidak menyebabkan masalah atau memerlukan perawatan. Namun, pengobatan diperlukan jika jaringan tersebut mengganggu penglihatan.

Tanda dan Gejala

Pterygium biasanya berkembang di sudut bola mata sebelah hidung. Jaringan atau selaput lendir mungkin tumbuh di satu atau kedua bola mata.

Tahap awal penyakit mata ini mungkin tidak terlalu terlihat dan mungkin tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau perubahan penglihatan.

Namun, bahaya pterygium yang terus tumbuh mungkin menjadi lebih terlihat. Pertumbuhannya sering kali akan tampak berdaging, berbentuk segitiga, dan mungkin berwarna merah, merah muda, atau kekuningan. Jika sudah mengenai sisi refraksi mata, maka akan ada keluhan pandangan yang mulai kabur.

Gejala pterygium lainnya termasuk:

  • Kemerahan pada konjungtiva.
  • Mata kering, gatal, dan sensasi terbakar pada satu atau kedua mata.
  • Sensasi benda asing seperti pasir, kerikil, atau terasa mengganjal di mata.
  • Penglihatan kabur jika pertumbuhan selaput lendir menyebar ke kornea.

Penyebab Pterygium

Meskipun penyakit ini juga dinamai surfer’s eye, bukan hanya peselancar yang dapat mengembangkan penyakit ini. Berikut ini beberapa penyebab pterygium yang umum, di antaranya:

  • Paparan sinar ultraviolet (UV) yang lama. Orang yang menghabiskan waktu di luar ruangan terlalu lama, misalnya untuk bekerja atau tujuan rekreasi.
  • Paparan iritan. Ini termasuk debu, pasir, dan angin yang dapat memperburuk memperburuk gejala dan memicu pertumbuhan jaringan di permukaan mata.
  • Riwayat mata kering. Jika pernah mengalami mata kering, kemungkinan lebih rentan mengembangkan surfer’s eye.
  • Riwayat keluarga. Beberapa penelitian meyakini bahwa mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit pterygium lebih mungkin mengalami kondisi tersebut daripada mereka yang tidak.

Baca Juga: 12 Obat Mata Merah secara Medis dan Alami (Ampuh!)

Faktor Risiko Pterygium

Siapa pun dapat terkena surfer’s eye, tetapi usia, jenis kelamin, dan letak geografis dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit ini.

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pterygium:

  • Usia. Orang berusia 20-40 tahun lebih cenderung mengalami surfer’s eye di satu sisi mata, sedangkan orang yang berusia di atas 40 tahun lebih cenderung mengembangkannya di kedua mata.
  • Pria. Pria dua kali lebih mungkin terkena surfer’s eye daripada wanita.
  • Letak geografis. Orang yang tinggal lebih dekat dengan garis khatulistiwa atau ekuator memiliki risiko lebih tinggi karena paparan sinar ultraviolet yang lebih kuat.

Diagnosis Pterygium

Mendiagnosis penyakit mata ini cukup mudah, dokter mata mungkin mendiagnosis kondisi berdasarkan pemeriksaan fisik menggunakan slit lamp. Lampu ini memungkinkan dokter melihat mata pasien dengan bantuan pembesaran dan pencahayaan yang terang.

Jika dokter memerlukan tes tambahan, tes ini termasuk:

  • Tes ketajaman visual. Tes ini mengharuskan pasien melihat atau membaca huruf pada grafik mata.
  • Topografi kornea. Teknik pemetaan medis ini dilakukan untuk mengukur perubahan kelengkungan pada kornea.
  • Dokumentasi foto. Prosedur ini dilakukan dengan pengambilan gambar untuk melacak laju pertumbuhan jaringan.

Pengobatan Pterygium

Pterygium adalah kondisi yang sebagian besar kasus tidak memerlukan pengobatan. Jika pertumbuhan jaringan kecil pada konjungtiva dan tidak menyebabkan masalah, mungkin Anda dapat memilih untuk mengatasinya dengan pengobatan rumahan dan perawatan obat bebas atau over the counter (OTC).

Namun, jika jaringan tumbuh lebih besar atau menyebabkan gejala yang mengganggu, Anda mungkin memerlukan obat resep atau pembedahan.

Berikut ini beberapa cara mengobati pterygium:

1. Perawatan di Rumah

Beberapa langkah perawatan rumahan dapat membantu mengatasi gejala, di antaranya:

  • Menggunakan air mata buatan atau obat tetes mata untuk menjaga mata tetap terlumasi dan mengurangi ketidaknyamanan.
  • Menggunakan salep mata bila obat tetes mata tidak efektif.
  • Beralih menggunakan kacamata, jika lensa kontak menyebabkan iritasi atau nyeri mata.

2. Obat-obatan

Perawatan rumahan terkadang tidak cukup untuk mengatasi gejala. Oleh karena itu, dokter mungkin menyarankan menggunakan obat tetes mata resep.

Beberapa obat tetes mata mengandung pelumas untuk membantu mengurangi kekeringan dan iritasi. Sementara obat tetes mata lainnya mengandung steroid, yang membantu meringankan pembengkakan dan peradangan.

3. Operasi

Bahaya pterygium dapat mengganggu penglihatan seseorang atau menyebabkan gejala yang tidak dapat dirawat dengan obat bebas atau obat resep. Dalam kasus seperti ini, dokter kemungkinan menyarankan operasi untuk mengangkat jaringan yang menghalangi kornea.

Namun, jaringan pada konjungtiva ini sering tumbuh kembali setelah prosedur operasi. Itu sebabnya dokter mungkin hanya menyarankan operasi jika gejalanya berat.

Guna mengurangi kemungkinan jaringan tumbuh kembali, Anda harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi mata dari paparan sinar matahari, debu, dan bahan iritan lainnya. Anda juga harus mengunjungi dokter mata untuk perawatan lanjutan.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Urat Merah di Mata dengan Mudah dan Praktis

Komplikasi Pterygium

Penyakit ini biasanya tidak menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Namun, bahaya pterygium dapat menyebabkan ketidaknyamanan sehari-hari atau mengganggu penglihatan jika ukuran jaringan kemerahan pada konjungtiva berukuran besar.

Pertumbuhan jaringan pada konjungtiva yang mudah terlihat juga dapat menyebabkan masalah kosmetik bagi sebagian orang.

Pencegahan Pterygium

Pertumbuhan jaringan pada mata dapat dicegah dengan menghindari paparan faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit ini. Anda dapat membantu mencegah perkembangannya dengan melindungi mata dari sinar matahari, angin, debu, serbuk sari, asap rokok, berikut caranya:

  • Menggunakan kacamata hitam yang memberikan perlindungan dari sinar ultraviolet (UV).
  • Menggunakan pelindung mata yang sesuai.
  • Menggunakan topi bertepi lebar.
  • Menggunakan air mata buatan atau obat tetes mata.

 

  1. Anonim. 2020. What Is Surfer’s Eye?. https://www.webmd.com/eye-health/pterygium-surfers-eye#1. (Diakses pada 30 September 2020)
  2. Berry, Jennifer. 2020. What to know about pterygia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pterygium#causes. (Diakses pada 30 September 2020)
  3. Donnelly, Christina. 2020. Surfer’s Eye Overview. https://www.verywellhealth.com/everything-you-need-to-know-about-surfers-eye-4172632. (Diakses pada 30 September 2020)
  4. Delgado, Amanda. 2018. Pterygium. https://www.healthline.com/health/pterygium. (Diakses pada 30 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi