Terbit: 26 September 2017 | Diperbarui: 8 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Selain makan makanan yang sehat dan rendah kolesterol, perubahan gaya hidup lainnya dapat membantu menurunkan kolesterol dan otomatis akan menurunkan risiko serangan jantung, stroke dan penyakit arteri perifer.

Kolesterol Tinggi – Perubahan Gaya Hidup dan Obat Statin

  • Olahraga: Aktivitas fisik selama 30 menit sehari bisa menaikkan kadar HDL. Jika Anda baru mulai berolahraga, mulailah dengan olahraga yang tidak terlalu berat. Jika Anda memiliki masalah medis yang mendasar termasuk penyakit jantung atau paru-paru, tanyakan kepada dokter Anda tentang panduan program olahraga apa yang terbaik untuk Anda.
  • Berhenti merokok: Berhenti merokok akan meningkatkan kadar HDL dan otomoatis menurunkan risiko serangan jantung.
  • Menjaga berat badan: Meski hanya dengan sedikit kehilangan berat badan bisa membantu mengatur kadar kolesterol.
  • Aktivitas aerob: Meskipun olahraga memiliki sedikit efek pada LDL, latihan aerobik dapat memperbaiki tingkat sensitivitas insulin, HDL, dan trigliserida dan dengan demikian dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Orang yang berolahraga dan mengendalikan diet mereka tampaknya lebih sukses memodifikasi gaya hidup jangka panjang yang memperbaiki profil risiko jantung mereka. Aktivitas aerob yang dimaksud adalah olahraga yang lebih banyak membutuhkan oksigen seperti berlari, bersepeda, berenang, senam.

Efektivitas Penggunaan Obat Statin

Statin menurunkan kadar kolesterol LDL lebih banyak daripada jenis obat lainnya. Mereka menurunkan kolesterol dengan memperlambat produksi kolesterol dan meningkatkan kemampuan hati untuk menghilangkan kolesterol LDL yang sudah ada dalam darah.

Penelitian menunjukkan kolesterol LDL yang lebih rendah pada orang yang meminum statin. Statin juga sedikit mengurangi kadar trigliserida, dan menghasilkan peningkatan kolesterol HDL yang ringan.

Hasil dari obat statin terlihat setelah beberapa minggu. Setelah 6 sampai 8 minggu, dokter dapat memeriksa kembali dengan melakukan tes darah. Pemeriksaan kadar kolesterol LDL yang kedua ini harus dibandingkan dengan hasil pemeriksaan yang pertama untuk membantu menyesuaikan dosis obat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi