Karena disleksia adalah kelainan neurologis yang kompleks, perawatan dari dokter merupakan sesuatu yang penting dalam menangani penderita disleksia. Biasanya, dokter dapat melakukan tes pemeriksaan fisik dan tes skrining, seperti pemeriksaan dan pengujian pendengaran untuk mengurangi dampak dari disleksia.
Selain itu, dokter juga dibutuhkan untuk kondisi neurologis seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), baik dengan skrining atau rujukan ke subspesialisasi seperti psikiater, neurologis, atau dokter anak. Jika ADHD didiagnosis, dokter memainkan peran penting dalam meresepkan obat untuk membantu mengatasi gejala ADHD.
Yang perlu menjadi catatan, profesional kesehatan tidak akan melakukan tes darah atau tes pemindaian otak untuk menganalisis disleksia.
Intervensi Disleksia
Meskipun disleksia adalah gangguan neurologis seumur hidup, ada banyak strategi berbeda yang dapat digunakan, terutama di awal perkembangan awal kehidupan. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah remediasi. Sebuah strategi yang membantu anak memperbaiki defisit di bidang kecacatan tertentu, misalnya membaca kata, membaca pemahaman, atau kecepatan membaca.
Seorang anak perlu diinstruksikan untuk mengenali suara huruf, bagaimana mengidentifikasi huruf, dan berkorelasi dengan suara tersebut. Kemudian, fokus dibangun pada membaca kata per kata dengan kemampuan untuk memadukan suara menjadi kata-kata dan memecah kata menjadi suara komponen.
Secara bertahap, seorang anak diajarkan untuk fokus pada isi bahan bacaan, tidak hanya berfokus pada kata-kata individual, tapi bagaimana mencari bagian yang memiliki makna tertentu untuk dipahami. Strategi pembacaan lisan terpadu memberikan umpan balik kepada anak untuk mengidentifikasi area kesalahan, dan mengajarkan cara alternatif untuk mengatasi tugas yang ada.
Selain itu, strategi baik lainnya adalah pembelajaran multi indera yang terdiri dari strategi pendengaran, visual, dan kadang-kadang sentuhan–untuk membantu anak dalam mengenali dan mempertahankan materi tertulis untuk menyampaikan makna.
Materi disusun mengikuti pola pembelajaran logis berurutan, yang dibangun berdasarkan keterampilan yang diperoleh sebelumnya. Hal ini sering dilakukan dengan instruksi langsung dari seorang profesional pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Beberapa contohnya adalah metode Orton-Gillingham dan variasinya termasuk Metode Slingerland, Metode Spalding, Metode Herman, program membaca Wilson, dan beberapa lainnya. Strategi ini biasanya digunakan oleh guru pendidikan khusus dan beberapa guru pendidikan reguler.
Tidak ada strategi yang sempurna, dan masing-masing harus disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan anak. Tidak ada perbandingan langsung yang menunjukkan bahwa satu metode lebih disukai daripada yang lain.
Keuntungan dari deteksi dini dan remediasi adalah bahwa ia menyediakan penderita disleksia untuk dapat mengompensasi defisit dan mempelajari strategi yang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran. Cara ini efektif dalam membantu mengurangi frustrasi dan masalah emosional.
Setelah anak Anda mendapatkan beberapa metode pembelajaran khusus disleksia, kondisi anak juga harus dipantau untuk memastikan bahwa mereka terus memperoleh manfaat dari metode ini. Selain itu, anak disleksia juga perlu dievaluasi oleh tim pendidikan khusus setiap tahunnya. Dengan begitu, Anda dapat menentukan strategi yang tepat bagi anak agar dengan mudah mengikuti proses belajar.