Terbit: 28 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Istilah gangguan pendengaran bawaan berarti gangguan pendengaran yang ada saat lahir. Gangguan pendengaran kongenital dapat disebabkan oleh faktor genetik atau nongenetik.

Gangguan Pendengaran Anak – Penyebab Genetik dan Non-Genetik

Penyebab Gangguan Pendengaran Anak

Faktor nongenetik dapat menyebabkan sekitar 25 persen gangguan pendengaran bawaan. Faktor nongenetik yang diketahui menyebabkan gangguan pendengaran bawaan meliputi:

  • Infeksi maternal, seperti rubella (campak Jerman), sitomegalovirus, atau virus herpes simpleks
  • Kelahiran prematur
  • Bayi dengan Berat lahir rendah
  • Kecelakaan saat persalinan
  • Toksin dari obat-obatan dan alkohol yang dikonsumsi ibu selama kehamilan. Obat-obat tertentu dapat mengganggu pendengaran atau keseimbangan. Lebih dari 200 obat-obatan dan bahan kimia memiliki rekam jejak memicu gangguan mendengar atau memiliki efek samping keseimbangan selain kemampuan melawan penyakit. Obat-obat tersebut antara lain adalah beberapa antibiotik dan obat kemoterapi, aspirin, diuretik loop, obat yang digunakan untuk mengobati malaria, dan beberapa obat darah tinggi seperti sildenafil.
  • Komplikasi yang terkait dengan faktor relative humidity (Rh) atau kelembapan dalam darah, seperti ikterik atau penyakit kuning
  • Diabetes maternal, berkaitan dengan pasokan darah di janin terganggu, termasuk ke telinga. Otosklerosis adalah penyakit tulang telinga tengah dan penyakit Ménière memengaruhi telinga bagian dalam. Keduanya dapat menyebabkan gangguan pendengaran
  • Keracunan kehamilan (preeklampsia)
  • Kurangnya oksigen (anoksia)

Faktor Genetik
Faktor genetik diperkirakan menyebabkan lebih dari 50 persen dari semua gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran akibat cacat genetik dapat terjadi saat lahir atau berkembang di kemudian hari. Sebagian besar gangguan pendengaran genetik dapat digambarkan sebagai kondisi genetik autosomal resesif atau autosomal dominant. Kelainan pendengaran genetik lain yang lebih jarang terjadi termasuk hubungan X-linked (terkait dengan kromosom seks).

Pada gangguan pendengaran resesif autosomal, kedua orangtua membawa gen resesif gangguan pendengaran dan menurun ke anak. Orangtua sering terkejut saat mengetahui anak mereka mengalami gangguan pendengaran karena mereka tidak sadar bahwa mereka membawa gen yang cacat. Pola jenis herediter (diwariskan) ini menyumbang sekitar 70 persen dari semua gangguan pendengaran genetik.

Gangguan pendengaran autosomal dominan terjadi ketika gen abnormal dari satu orangtua dapat menyebabkan gangguan pendengaran meskipun gen pencocokan dari orangtua lainnya normal. Orangtua yang membawa gen dominan mungkin juga mengalami gangguan pendengaran serta tanda dan gejala lain yang membentuk sindrom genetik. Pola autosomal dominan mencakup 15 persen dari semua kasus kehilangan pendengaran genetik.

Ada banyak sindrom genetik yang berbeda namun memberikan manifestasi yang mencakup gangguan pendengaran sebagai salah satu gejala. Contohnya meliputi:

  • Sindrom down
  • Sindrom usher
  • Sindrom treacher collins
  • Sindrom crouzon
  • Alport syndrome
  • Sindrom waardenburg
Gangguan Pendengaran pada Anak – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi