Terbit: 15 May 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kejang adalah kondisi dimana:

Kejang – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

  • Aktivitas listrik abnormal di otak memicu aktivitas kejang.
  • Seseorang mungkin memiliki gangguan kejang (epilepsi) dan memerlukan obat-obatan.
  • Faktor lain seperti hipoglikemia (gula darah rendah), yang merupakan reaksi diabetes, bisa menyebabkan kejang.
  • Meningitis atau cedera kepala juga bisa menyebabkan kejang.
  • Pingsan juga bisa menyebabkan serangkaian gerakan menyentak saat orang tersebut kehilangan kesadaran. Gerakan ini tidak selalu menunjukkan kejang.

Gejala kejang

  • Gejala berkisar dari gerakan menyentak dalam satu anggota gerak hingga pergerakan abnormal ke seluruh tubuh.
  • Beberapa kejang dapat menyebabkan bibir pucat, behaviorisme, pandangan ke atas dengan mulut bergerak-gerak, atau gejala lain tergantung pada daerah mana otak penyebab kejang berasal.
  • Kejang dapat mempengaruhi kontrol kandung kemih dan kontrol usus, dan seseorang yang mengalami kejang sering menggigit lidahnya sendiri.

Penanganan kejang

  • Selama dan setelah kejang , usahakan agar orang dalam posisi miring supaya cairan dari mulut mengalir keluar.
  • Jika orang tersebut jatuh, imobilisasikan kepala dan leher. Waspadai muntah dan posisikan orang miring untuk mencegah terhirupnya muntahan ke paru-paru.
  • Setelah kejang berhenti, biarkan orang tersebut beristirahat. Kejang sering menyebabkan kebingungan dan mengantuk selama beberapa menit sampai berjam-jam.

Kapan harus mencari perawatan medis untuk kejang?

  • Carilah perawatan medis jika ini adalah kejang yang pertama kali, jika orang tersebut terluka, berhenti bernapas, mengalami kejang yang banyak atau terus menerus tanpa memperoleh kesadaran, atau jika kejangnya berlangsung lebih lama dari 10 menit pada seseorang yang diketahui pernah kejang sebelumnya.
  • Menemukan obat yang saat ini sedang dikonsumsi pasien sangat membantu untuk evaluasi kondisi dan perawatan medis.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi