Virus, bakteri, jamur, diketahui merupakan penyebab pneumonia interstitial. Pajanan reguler terhadap iritan reguler ketika kerja atau selama melakukan kegiatan lain dapat menyebabkan beberapa penyakit paru interstitial.
Iritan itu meliputi:
- Asbes.
- Debu silika.
- Bedak.
- Debu batu bara, atau debu logam lainnya pada pekerja pertambangan.
- Debu gandum dari pertanian.
- Protein burung (seperti dari ayam atau burung merpati).
Sementara itu, obat-obatan seperti nitrofurantoin, amiodaron, bleomycin, dan banyak lainnya jarang menyebabkan penyakit paru-paru interstitial. Beberapa faktor-faktor ini menyebabkan sebagian kecil dari penyakit paru-paru interstitial, akan tetapi penyebab utama penyakit paru interstitial tidak diketahui dengan pasti.
Siapa yang berisiko dari penyakit paru-paru interstitial? Siapapun dapat mengembangkan penyakit paru-paru interstitial. Pria dan wanita dari segala usia dapat mengalami penyakit ini. Meski begitu, penyakit paru-paru interstitial lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit autoimun, termasuk lupus, rheumatoid arthritis, dan skleroderma.
Gejala Penyakit Paru Interstitial
Gejala yang paling umum dari semua bentuk penyakit paru-paru interstitial adalah sesak napas. Hampir semua orang dengan penyakit paru-paru interstitial akan mengalami sesak napas yang dapat memburuk dari waktu ke waktu. Gejala lain dari penyakit paru-paru interstitial meliputi:
- Batuk, yang biasanya kering dan tidak produktif.
- Penurunan berat badan, paling sering pada orang dengan COP atau BOOP.
- Dalam sebagian besar bentuk penyakit paru interstitial, sesak napas berkembang perlahan-lahan (lebih dari bulan). Dalam pneumonia interstitial atau pneumonitis interstitial akut, gejala datang lebih cepat (dalam jam atau hari).
Diagnosis Penyakit Paru Interstitial
Orang dengan penyakit paru-paru interstitial biasanya datang ke dokter karena kekhawatiran tentang sesak napas atau batuk. Tes pencitraan dari paru-paru biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
- Pemeriksan sinar-X dada: Pemeriksaan dada dengan sinar-X adalah tes pertama dalam evaluasi kebanyakan orang dengan masalah pernapasan. Hasil rontgen pada orang dengan penyakit paru-paru interstitial mungkin menunjukkan garis-garis halus di paru-paru.
- Computed tomography (CT scan): CT scan menciptakan gambar rinci dari paru-paru dan struktur di sekitarnya. penyakit paru-paru interstitial biasanya dapat dilihat pada CT scan.
- CT scan Resolusi tinggi: Jika dicurigai adanya penyakit paru interstitial, penggunaan CT scan tertentu dapat meningkatkan kualitas gambar dari interstitium. Hal ini meningkatkan kemampuan CT scan untuk mendeteksi penyakit paru-paru interstitial.
- Uji fungsi paru: Seseorang duduk dan bernafas melalui tabung. Orang dengan penyakit paru-paru interstitial mungkin memiliki kapasitas paru-paru yang lebih kecil daripada orang normal. Pasien dengan penyakit paru interstitial juga mungkin memiliki penurunan kemampuan untuk mentransfer oksigen dari paru-paru ke dalam darah.