Terbit: 14 June 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kram otot disebabkan oleh saraf yang terekstiasi terlalu menstimulasi otot sehingga merangsang otot. Hal ini dapat terjadi setelah cedera saraf atau otot; dehidrasi, dengan kadar kalsium, magnesium, atau potasium rendah, akibat dari obat tertentu dan bahkan saat istirahat. Rasa sakit yang berhubungan dengan kram otot akibat sirkulasi yang buruk ke tungkai yang memburuk dengan berjalan disebut sebagai klaudikasi. Kekurangan vitamin tertentu, termasuk tiamin (B1), asam pantotenat (B5), dan piridoksin (B6), juga bisa menyebabkan kram otot.

Kram Otot – Penyebab, Gejala, dan Faktor Risiko

Obat-obatan yang dapat menyebabkan kram otot meliputi furosemid (Lasix, diuretik), donepezil (Aricept untuk penyakit Alzheimer), neostigmine (Prostigmin untuk myasthenia gravis), raloxifene (Evista untuk mencegah osteoporosis pada wanita pasca-menopause), tolcapone (penyakit Tasmar untuk Parkinson) Nifedipine (Procardia untuk angina atau angin duduk, tekanan darah tinggi), dan obat-obatan asma terbutalin (Brethine) dan albuterol (Proventil, Ventolin, dan lain-lain). Beberapa obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol, termasuk clofibrate (Atromid-S), pravastatin (Pravachol), atorvastatin (lipitor), dan lovastatin (Mevacor), juga bisa menyebabkan kram.

Faktor Risiko Kram Otot

Faktor risiko untuk mengembangkan kram otot termasuk obat tertentu seperti yang tercantum pada bagian di atas, olahraga, dehidrasi, dan kadar kalsium, magnesium, potasium, vitamin B1, B5, atau B6 yang rendah.

Gejala Kram Otot

Gejala kram otot ditandai dengan hal berikut:

  • Nyeri pada otot yang terkena
  • Nyeri saat ditekan
  • Kaku dan keras pada otot yang terlibat

Kondisi ini mengganggu fungsi ekstremitas (paling ekstrem) yang terlibat. Bila otot tangan terkena, hal itu bisa menimbulkan kesulitan dalam menulis atau ketika menggenggam. Bila otot betis atau kaki terkena, hal itu bisa berujung pada kesulitan berjalan.

Perawatan medis untuk kram otot
Kram otot biasanya merupakan gangguan sementara dan biasanya sembuh sendiri tanpa perawatan. Ketika kram otot kambuh terus menerus, tandanya penderita harus menghubungi dokter.

Spesialis yang mengobati kram otot
Layanan primer atau dokter umum adalah medokus yang paling sering mengobati kram otot, sedangkan dokter spesialis yang dapat dilibatkan meliputi ahli ortopedi, rheumatologi, ahli fisiologi, ahli saraf, dan dokter ICU.

Kram Otot – 1 2 3 4


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi