Terbit: 14 April 2017 | Diperbarui: 17 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Merokok adalah perilaku utama yang menyebabkan orang terkena emfisema. Meski masuk dalam kategori penyebab utama, kebiasaan ini bisa dihilangkan dari aktivitas sehari-hari Anda. Selain itu, faktor risiko lain termasuk kekurangan enzim yang disebut alpha-1-antitrypsin, polusi udara, reaktivitas saluran napas, faktor keturunan, jenis kelamin, dan usia

Emfisema – Penyebab

Untuk diketahui, asap rokok memberikan kontribusi untuk proses penyakit ini dalam dua cara: menghancurkan jaringan paru-paru yang mengakibatkan obstruksi aliran udara dan menyebabkan peradangan di saluran napas yang dapat menambah obstruksi aliran udara.

Sementara itu, kerusakan jaringan paru-paru terjadi dalam beberapa cara. Asap rokok secara langsung memengaruhi sel-sel di saluran napas yang bertanggung jawab untuk membersihkan lendir dan sekret lainnya.

Paparan jangka panjang asap rokok menyebabkan silia menghilang dari sel-sel yang melapisi saluran udara. Tanpa gerakan sapu yang konstan dari silia, sekresi mukosa saluran napas tidak dapat dibersihkan dari saluran pernapasan bagian bawah. Selanjutnya, asap menyebabkan sekresi lendir meningkat dan pada saat yang sama kemampuan untuk menyapu sekresi menurun. Lendir yang menumpuk di saluran napas dapat menjadi lahan yang nyaman untuk bakteri dan organisme lain.

Infeksi dan Paparan Asap Rokok

Sel-sel kekebalan di paru mempunyai tugas untuk melawan infeksi. Saat Anda merokok, sel-sel kekebalan di paru-paru akan melemah dan tidak mampu menghilangkan partikel (seperti tar) yang dibawa asap rokok.

Dengan cara ini, asap rokok membuka peluang untuk infeksi paru-paru. Meskipun infeksi ini bahkan tidak cukup serius untuk memerlukan perawatan medis, peradangan yang disebabkan oleh serangan bakteri atau tar secara terus menerus menyebabkan pelepasan enzim yang dapat merusak sel-sel kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Seiring waktu, enzim yang dilepaskan selama inflamasi ini menyebabkan hilangnya protein yang bertanggung jawab untuk menjaga paru-paru untuk tetap elastis. Selain itu, jaringan yang memisahkan sel udara (alveoli) juga mengalami kehancuran. Pada akhirnya, elastisitas paru-paru akan menurun dan rusaknya alveoli bisa membawa kerusakan fungsi paru-paru secara perlahan.

Selain paparan asap rokok, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan Anda terkena emfisema:

  • Polusi udara bertindak dengan cara yang mirip dengan asap rokok. Polutan menyebabkan peradangan pada saluran udara, menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru.
  • Orang yang memiliki saudara kandung atau orangtua dengan emfisema cenderung mudah terkena penyakit emfisema. Ini mungkin karena sensitivitas jaringan atau respon terhadap rokok dan iritasi lainnya dapat diwariskan. Namun, peran genetika dalam pengembangan emfisema masih belum jelas.
  • Reaktivitas saluran napas yang abnormal, seperti asma bronkial, telah terbukti menjadi faktor risiko untuk terjadinya emfisema.
  • Laki-laki lebih mungkin untuk mengalami emfisema daripada wanita. Alasan yang tepat untuk ini tidak diketahui, tetapi diduga karena perbedaan antara hormon laki-laki dan perempuan.
  • Fungsi paru-paru normal akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, masuk akal bahwa semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan mereka akan memiliki kerusakan jaringan paru-paru yang menjadi penyebab emfisema.

Penting untuk ditekankan bahwa PPOK seringkali tidak selalu disebabkan karena emfisema atau bronkitis, akan tetapi merupakan kombinasi dari keduanya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi