Divertikulosis diperkirakan disebabkan oleh peningkatan tekanan di dinding usus dari dalam lapisan usus. Seiring bertambahnya usia, lapisan luar dinding usus menebal.
Kondisi ini dapat menyebabkan lumen (ruang terbuka) di saluran usus menyempit. Feses (tinja) bergerak lebih lambat melewati usus besar sehingga tekanan di usus besar meningkat. Seringkali gerakan peristaltik usus yang berulang-ulang ketika dilewati tinja yang keras akan meningkatkan tekanan dan berkontribusi terhadap terbentuknya divertikula.
Divertikulosis biasanya terjadi ketika seseorang jarang mengkonsumsi serat. Serat ditemukan di buah dan sayur, kacang-kacangan, dan gandum Terdapat dua jenis serat: larut dalam air dan tidak larut dalam air. Serat yang larut dalam air merupakan substansi yang lunak seperti jel di saluran cerna, sedangkan serat yang tidak larut dalam air bergerak melewati saluran cerna dengan bentuk yang tidak berubah. Kedua jenis serat tersebut penting utnuk dikonsumsi sehingga tinja tetap dalam konsistensi yang lunak dan bergerak mudah melalui saluran cerna. Karena itulah, serat dapat mencegah konstipasi.
Apa tanda dan gejala divertikulitis?
Kebanyakan orang dengan divertikulosis tidak memiliki gejala. Ketika gejala terjadi, gejala dapat meliputi:
- Nyeri di perut
- Kembung
- Konstipasi (diare juga bisa terjadi, namun lebih jarang)
- Kram perut
Gejala di atas tidak spesifik. Artinya, gejala yang serupa dapat terjadi pada gangguan pencernaan lainnya. Adanya gejala-gejala di atas bukan berarti seseorang memiliki divertikulosis. Jika seseorang memiliki gejala tersebut, sebaiknya segera cari dokter.
Divertikulitis merupakan kondisi yang lebih serius dan menyebabkan gejala pada kebanyakan orang dengan kondisi sebagai berikut.
- Nyeri perut, biasanya pada sisi kiri bawah
- Tinja yang berdarah, darah segar atau merah marun. Perdarahan ini seringkali berhenti sendiri, namun dapat menjadi perdarahan yang berat.
- Demam
- Muntah
- Mual
- Menggigil
- Konstipasi
Jika divertikulitis tidak ditangani dengan tepat, maka divertikulitis dapat berkembang ke dalam bentuk komplikasi yang serius. Komplikasi ini terkait gejala berikut:
- Nyeri perut yang memburuk
- Demam persisten
- Muntah (tidak ada cairan atau makanan yang dapat ditoleransi)
- Konstipasi dalam waktu yang cukup lama
- Nyeri atau terasa terbakar ketika buang air kecil
- Perdarahan dari rektum