Terbit: 26 January 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sindrom Reye adalah kondisi yang jarang terjadi namun sangat serius dan menyebabkan pembengkakan pada organ hati dan otak. Sindrom Reye lebih sering menyerang anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pemulihan dari penyakit menular, seperti flu atau cacar air.

Sindrom Reye – Penyebab dan Gejala

Sindrom Reye dikaitkan dengan infeksi virus dan penggunaan aspirin. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, namun penelitian-penelitian mengarah kepada hubungan infeksi virus dan penggunaan aspirin terhadap sindrom Reye. Kondisi ini jarang terjadi, namun dapat menyisakan kerusakan otak yang fatal dan memengaruhi kehidupan anak selanjutnya. Pasien dengan sindrom Reye menunjukkan adanya muntah dan perubahan status mental. Sindrom Reye secara primer tergantung pada riwayat klinis gejalanya.

Seringkali pemeriksaan laboratorium dari sindrom Reye menunjukkan ketidaknormalan seperti peningkatan enzim hati, peningkatan kadar amonia, dan kadar glukosa serum yang rendah tatalaksana dari sindrom Reye adalah bersifat suportif (menangani gejala dan keluhan pasien), dan meskipun dengan penanganan suportif, kasus sindrom Reye yang berat dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian. Karena orangtua kini telah teredukasi mengenai penggunaan aspirin pada anak-anak, sejak tahun 1980-an  kejadian sindrom Reye kini telah menurun secara signifikan. Sindrom Reye dapat sembuh sendiri, atau justru jatuh ke dalam kondisi koma dan kematian. Sindrom ini awalnya dijelaskan oleh dr. Ralph Douglas Reye.

Penyebab Sindrom Reye

Apa penyebab sindrom Reye? Meskipun terdapat penelitian luas tentang penyebab Sindrom Reye, namun penyebabnya masih belum jelas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggunaan obat-obatan yang mengandung aspirin untuk mengobati anak-anak terhadap penyakit terkait virus seperti cacar air, influenza, dan gastroenteritis telah menunjukkan hubungan dengan penyakit ini. Penyebab gejala Sindrom Reye terkait dengan disfungsi hati dan peningkatan kadar amonia dan toksin lain di dalam tubuh. Toksin-toksin tersebut meningkatkan tekanan di dalam otak sehingga otak membengkak sehingga menyebabkan disfungsi otak dan menyebabkan kematian.

Faktor Risiko Sindrom Reye

Apa faktor risiko sindrom Reye? Kebanyakan anak yang didiagnosis dengan sindrom Reye memiliki riwayat adanya infeksi viral sebelumnya. Cacar air dan influenza adalah riwayat infeksi virus yang seringkali terdeteksi sebelum Sindrom Reye, dan infeksi rotavirus (yang menyebabkan infeksi usus atau gastroenteritis). Selain adanya riwayat infeksi virus, riwayat penggunaan aspirin untuk mengontrol demam juga dilaporkan. Beberapa peneliti cenderung menduga bahwa anak dengan kondisi gangguan metabolisme juga berisiko terkena Sindrom Reye, meskipun penjelasannya belum pasti.

Gejala Sindrom Reye

Apa tanda dan gejala Sindrom Reye? Gejala utama dari sindrom Reye adalah muntah yang tidak terkontrol dan perubahan status mental. Gejala ini secara umum adalah hasil dari peningkatan tekanan intrakranial dan pembengkakan otak. Jika tidak ditangani dan semakin berat, maka sindrom Reye bisa berakibat fatal. Bahkan, jika diketahui secara dini dan ditangani dengan cepat, beberapa pasien tetap mengalami perburukan gejala sehingga menyebabkan kematian atau kerusakan otak permanen.

Sindrom Reye – Halaman Selanjutnya : 1 2

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi