Terbit: 15 October 2021 | Diperbarui: 26 September 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Perbedaan demensia dan Alzheimer penting diketahui terutama jika terdapat anggota keluarga yang mengidap salah satu dari kedua kondisi tersebut. Simak penjelasan mengenai perbedaan antara demensia dan Alzheimer, selengkapnya di bawah ini.

Mengenali Perbedaan Demensia dan Alzheimer dengan Mudah

Memahami Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Demensia adalah istilah umum untuk penurunan kemampuan mental yang cukup parah hingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Sementara, Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Alzheimer adalah penyakit tertentu, sedangkan demensia adalah gejala suatu penyakit.

Perlu diketahui juga, demensia adalah sekelompok gejala yang terkait dengan penurunan memori, penalaran, atau keterampilan berpikir lainnya. Demensia memiliki banyak jenis dan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi.

Sindrom ini bukanlah bagian normal dari penuaan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, yang kemudian memengaruhi pemikiran, perilaku, dan perasaan.

Sementara itu, Alzheimer adalah penyakit otak degeneratif yang disebabkan oleh perubahan otak yang kompleks setelah kerusakan sel. Penyakit ini menyebabkan gejala demensia yang secara bertahap memburuk dari waktu ke waktu.

Gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah kesulitan mengingat informasi baru karena penyakit ini biasanya memengaruhi bagian otak yang terkait dengan pembelajaran terlebih dahulu.

Apa itu Demensia?

Demensia menggambarkan kumpulan gejala tanpa penyebab spesifik. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai fungsi mental. Banyak kondisi yang berbeda memiliki hubungan dengan sindrom ini.

Penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia dan menyumbang sekitar 70 % kasus. Namun, ada jenis dan penyebab lain, antara lain:

  • Demensia vaskular, kondisi yang yang diakibatkan oleh stroke dan kondisi lain yang menghalangi aliran darah ke otak.
  • Lewy body dementia, hasil dari simpanan protein yang tidak biasa di otak.
  • Demensia frontotemporal, disebabkan oleh kerusakan pada lobus frontal dan temporal otak.
  • Penyakit sapi gila atau creutzfeldt-jakob disease.
  • Penyakit Huntington.
  • Ensefalopati traumatik kronis karena cedera otak traumatik berulang.

Beberapa faktor dan kondisi yang dapat memicu gejala yang mirip dengan demensia, antara lain:

  • Penggunaan dan interaksi beberapa obat.
  • kekurangan vitamin B12 atau vitamin D.
  • Berlebihan konsumsi minuman beralkohol.
  • Masalah tiroid, ginjal, atau hati.
  • Depresi, kecemasan, atau stres.

Pada akhirnya, penyebab demensia tergantung pada jenisnya, akan tetapi penyebab pasti dari berbagai bentuk demensia saat ini masih belum jelas. Meski sindrom ini bisa terjadi pada usia muda, keadaan ini lebih sering terjadi pada lansia.

Tanda dan Gejala Demensia

Gejala demensia bervariasi tergantung tingkat keparahan dan juga bervariasi tergantung pada area otak yang terpengaruh oleh kondisi tersebut. Gejala yang paling umum termasuk:

  • Kecemasan.
  • Gangguan suasana hati.
  • Mengulang pertanyaan yang sama.
  • Psikosis.
  • Gangguan tidur.
  • Berjalan-jalan tanpa alasan yang jelas.
  • Berperilaku tidak pantas.

Apa itu Alzheimer?

Munculnya penyakit ini diduga karena penumpukan protein yang tidak biasa di otak sehingga membentuk plak. Protein ini mengelilingi sel-sel otak dan memengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi. Hal ini pada akhirnya menyebabkan kerusakan pada sel hingga tidak dapat berfungsi lagi.

Beberapa peneliti telah menemukan bahwa penumpukan protein ini terjadi di area otak tertentu, termasuk hippocampus. Wilayah ini memainkan peran penting dalam mengingat memori jangka panjang.

Tanda dan Gejala Alzheimer

Penyakit Alzheimer melibatkan gejala spesifik karena terdapat area otak tertentu yang terpengaruh. Tanda dan gejala awal termasuk kesulitan mengingat sesuatu dan kebingungan.

Seiring waktu, penderita mungkin juga mengalami:

  • Disorientasi.
  • Perubahan suasana hati dan perilaku.
  • Kebingungan tentang waktu, tempat, dan acara.
  • Kecurigaan yang tidak berdasar tentang orang-orang di sekitarnya.
  • Kesulitan menggunakan dan memahami kata-kata.
  • Masalah fisik, seperti kesulitan menelan dan berjalan.

Meskipun faktor risiko terbesar yang diketahui untuk Alzheimer adalah bertambahnya usia, penyakit ini bukanlah bagian normal dari penuaan.

 

  1. Anonim. Dementia vs. Alzheimer’s Disease: What is the Difference?. https://www.alz.org/alzheimers-dementia/difference-between-dementia-and-alzheimer-s. (Diakses pada 15 Oktober 2021).
  2. Kandola, Aaron. 2021. What is the difference between dementia and Alzheimer’s disease?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323283. (Diakses pada 15 Oktober 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi