Terbit: 7 August 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Apa saja bahaya asam lambung bila tidak diobati? Kenaikan asam lambung akan menyebabkan sensasi terbakar (mulas), nyeri ulu hati, dan sakit perut. Ketahui apa saja komplikasi asam lambung dan cara mencegahnya.

12 Bahaya Asam Lambung Naik Bila Tidak Diobati 

Bahaya Asam Lambung Naik Bila Tidak Diobati

Asam lambung adalah senyawa alami bersifat asam yang ada di lambung untuk membantu mencerna makanan serta membunuh kuman di saluran pencernaan. Asam lambung yang naik ke kerongkongan menyebabkan luka pada dinding lambung.

Pada orang dewasa, penyakit asam lambung yang tidak diobati dapat memicu kerusakan serius pada kerongkongan. Kondisi ini akan menyebabkan komplikasi lain seperti masalah pernapasan, maag, kerusakan gigi, gejala penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), dan lainnya.

Ketahui apa saja bahaya asam lambung, sebagai berikut:

1. Esofagitis

Esofagitis adalah iritasi dan peradangan pada lapisan esofagus (kerongkongan). Kerongkongan adalah salah satu bagian dari sistem pencernaan yang bertugas sebagai saluran makanan dari mulut ke lambung.

Zat asam pencernaan yang naik dari lambung ke kerongkongan akan menyebabkan pembengkakan, pendarahan, luka, nyeri, dan jaringan parut kronis pada kerongkongan. Anda juga akan kesulitan menelan bila mengalami kondisi ini.

2. Ulkus Esofagus

Kenaikan senyawa asam ke kerongkongan juga akan menyebabkan ulkus esofagus. Gejala ulkus esofagus berupa luka pada esofagus, mual, muntah, sensasi terbakar (mulas), batuk kering, nyeri dada, hingga kesulitan menelan. Cara mengatasinya adalah dengan mengontrol asam lambung dengan obat resep khusus untuk GERD.

3. Striktur Esofagus

Striktur esofagus adalah penyempitan esofagus (kerongkongan) yang disebabkan oleh kerusakan lapisan esofagus akibat kenaikan asam lambung di kerongkongan yang tidak diobati. Luka di kerongkongan akibat penumpukan zat asam tersebut akan membuat kerongkongan jadi sempit.

Gejala lain dari striktur esofagus adalah sulit menelan makanan, batuk, tersedak saat menelan, nyeri saat makan, bersendawa, hingga mengalami sensasi seperti ada makanan yang tersangkut di dada atau tenggorokan padahal tidak. Kondisi ini juga akan membuat penderitanya tidak napsu makan.

4. Esophagus Barrett

Esofagus Barret adalah kerusakan lapisan berwarna merah muda pada esofagus akibat kenaikan asam lambung (refluks asam). Kondisi ini terjadi akibat kenaikan asam lambung atau penyakit asam lambung (GERD) jangka panjang yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik.

Gejala Esofagus Barrett adalah sensasi terbakar di perut, nyeri dada, sulit menelan, dan penurunan berat badan. Penderita Esofagus Barrett juga rentan terkena komplikasi kanker esofagus.

7. Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung atau yang disebut juga dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan pencernaan pada sfingter esofagus bagian bawah yang bertugas untuk mengatur cairan asam lambung dalam proses pencernaan makanan.

Gangguan pada sfingter esofagus bagian bawah akan menyebabkan cairan asam lambung naik ke ke kerongkongan (refluks asam) sehingga menyebabkan iritasi pada dinding kerongkongan. Gejala penyakit GERD adalah sensasi terbakar, nyeri dada, dan kesulitan makan.

6. Peningkatan Risiko Kanker Esofagus

Salah satu bahaya asam lambung yang naik ke kerongkongan dan tidak diobati dalam jangka panjang adalah meningkatkan risiko kanker esofagus (kerongkongan). Kondisi ini akan semakin parah bila Anda mengalami penyakit esofagus Barret atau penyakit turunan keluarga.

Gejala kanker esofagus adalah nyeri dada, sulit menelan, dan sensasi terbakar dalam beberapa tahap. Kondisi ini akan sulit diobati karena kerusakan pada tenggorokan sudah pada tahap serius.

7. Kerusakan Gigi

Cairan asam lambung yang naik ke kerongkongan juga dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Hal ini terjadi karena cairan asam tersebut juga naik ke mulut sehingga banyak penderita GERD merasakan asam di mulut.

Cairan asam tersebut dapat merusak enamel atau lapisan gigi. Akibatnya, kerusakan gigi seperti gigi berlubang atau rapuh rentan terjadi pada penderita penyakit asam lambung.

8. Asma

Kenaikan asam lambung (refluks asam) juga dapat memengaruhi saluran udara, memicu refleks saraf pelindung agar cairan asam lambung tidak masuk ke paru-paru. Kondisi ini akan memperburuk gejala asma (sesak napas) pada penderita asma yang juga memiliki gejala kenaikan asam lambung.

9. Masalah Pernapasan

Cairan asam lambung yang naik ke kerongkongan juga dapat menyebabkan iritasi tenggorokan serta mengganggu sistem saluran pernapasan. Kondisi ini dikatakan dapat memicu suara serak, batuk, hidung tersumbat, bronkitis, pneumonia, dan risiko masalah pernapasan lainnya.

10. Regurgitasi Asam ke Paru-Paru

Regurgitasi asam ke paru-paru atau kenaikan asam lambung ke paru-paru mungkin terjadi. Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat masuk ke paru-paru saat Anda tidur. Kondisi ini akan menyebabkan gejala sesak napas (dispnea), pembengkakan saluran udara, asma, hingga pneumonia aspirasi.

11. Radang dalam Selaput Lendir

Dalam kondisi kenaikan asam lambung yang lebih serius, asam lambung dapat masuk ke saluran udara hingga masuk ke saluran hidung. Kondisi ini cenderung terjadi saat Anda dalam posisi berbaring. Asam lambung yang memengaruhi hidung dapat memicu sinusitis.

12. Maag

Penyakit asam lambung (GERD) dan maag sering dikira sama, tapi sebenarnya berbeda. GERD terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan, sementara maag (gastritis) adalah peradangan lambung yang mungkin diakibatkan oleh infeksi bakteri atau kenaikan asam lambung. Walaupun demikian, kedua penyakit pencernaan tersebut saling berkaitan dan memiliki beberapa gejala serupa.

 

Cara Mencegah Asam Lambung

Berikut ini beberapa cara mencegah asam lambung naik dengan perubahan gaya hidup sehat:

  • Jangan merokok, merokok akan menurunkan fungsi sfingter esofagus dan meningkatkan kadar asam lambung.
  • Jangan berbaring setelah makan, tunggu setidaknya satu jam setelah makan.
  • Makan atau kunyah makanan pelan-pelan.
  • Hindari makanan pemicu asam lambung naik, seperti alkohol, coklat, saus tomat, bawang, dan kafein.

Apabila Anda sering mengalami gejala asam lambung naik, sebaiknya tidak menggunakan pakaian ketat setelah makan karena akan menekan perut dan kerongkongan bagian bawah. Selain itu, Anda harus makan dalam porsi kecil namun sering.

Itulah pembahasan tentang bahaya asam lambung naik bagi kesehatan. Sebaiknya segera obati atau konsultasi ke dokter bila Anda sudah memiliki diagnosis penyakit asam lambung agar tidak berkembang menjadi komplikasi penyakit lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

  1. Cheyenne Regional Medical Center. 2020. Complications of GERD. https://www.cheyenneregional.org/service/gastroesophageal-reflux-disease-gerd-treatment/complications/. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
  2. Kahrilas, Peter J, MD. 2020. Complications of gastroesophageal reflux in adults. https://www.uptodate.com/contents/complications-of-gastroesophageal-reflux-in-adults. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
  3. MayoClinic. 2020. Barrett’s esophagus. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/barretts-esophagus/symptoms-causes/syc-20352841. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
  4. MayoClinic. 2020. Gastroesophageal reflux disease (GERD). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/diagnosis-treatment/drc-20361959. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
  5. WebMD. 2020. Complications of Heartburn and GERD. https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/untreated-heartburn#1. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
  6. WebMD. 2019. Understanding the Basics of GERD. https://www.webmd.com/heartburn-gerd/understanding-gerd-basics#1. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
  7. WebMD. 2020. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/reflux-disease-gerd-1#2-5. (Diakses pada 7 Agustus 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi