Terbit: 11 April 2019 | Diperbarui: 16 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Penyakit jantung iskemik adalah penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebut pembuluh darah koroner, sebagaimana halnya organ tubuh lain, jantung juga memerlukan zat makanan dan oksigen agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Pasokan zat makanan dan darah ini harus selalu lancar karena jantung bekerja keras tanpa henti, pembuluh darah koroner lah yang memiliki tugas untuk memasok darah ke jantung.

Penyakit Jantung Iskemik – Penyebab, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan

Di Indonesia penyakit jantung iskemik adalah pembunuh nomor satu dan jumlah kejadiannya terus meningkat dari tahun ke tahun, data statistik menunjukkan bahwa persentase penderita penyakit jantung iskemik di Indonesia pada tahun 1992 adalah 16,5%, dan pada tahun 2000 melonjak menjadi 26,4%.

Penyebab Penyakit Jantung Iskemik

Penyakit jantung iskemik diperkirakan mulai dengan cedera atau kerusakan pada lapisan dalam arteri koroner. Kerusakan ini menyebabkan timbunan lemak berlebih menumpuk di lokasi cedera. Penumpukan ini terdiri dari kolesterol dan produk limbah sel lainnya. Akumulasi ini disebut aterosklerosis.

Jika cedera pecah, trombosit akan menggumpal di daerah tersebut, berusaha untuk memperbaiki pembuluh darah. Gumpalan ini dapat menyumbat arteri, mengurangi atau menghalangi aliran darah, dan menyebabkan serangan jantung.

Faktor penyebab penyakit jantung iskemik adalah:

  • Merokok
  • Kadar kolesterol yang tinggi
  • Diabetes mellitus
  • Faktor genetik dan keturunan

Jadi, hal ini bisa dimengerti bahwa jika keluarga memiliki riwayat gagal jantung, ada kecenderungan bahwa Anda atau anak-anak Anda di masa depan kemungkinan akan menderita penyakit jantung iskemik.

Gejala Penyakit Jantung Iskemik

Arteri koroner menyempit tidak dapat memasok cukup darah yang disertai oksigen ke jantung, terutama ketika jantung berdetak kencang. Jika plak terus menumpuk di arteri koroner, ini kemungkinan mengalami tanda dan gejala penyakit jantung iskemik, termasuk:

1. Angina

Adalah sesak, rasa sakit, atau ketidaknyamanan di dada yang terjadi ketika area otot jantung menerima oksigen darah lebih sedikit dari biasanya. Berikut ini adalah gejala angina:

  • Nyeri dada

Kondisi ini biasanya terasa seperti ditekan, sesak, rasa terbakar, atau nyeri di dada, yang biasanya dimulai di belakang tulang dada. Sementara rasa sakit sering menyebar ke leher, rahang, tenggorokan, punggung, bahu, lengan, dan bahkan gigi.

  • Gejala terkait

Gejala angina lainnya termasuk gangguan pencernaan, mulas, berkeringat, lemas, kram, mual, dan sesak napas.

Berikut adalah beberapa jenis utama angina, di antaranya:

  • Angina stabil

Ketidaknyamanan ketika mengalami gejala penyakit jantung iskemik ini berlangsung dalam waktu singkat dan mungkin terasa seperti kembung atau gangguan pencernaan. Kondisi ini terjadi ketika jantung bekerja lebih keras dari biasanya, seperti saat berolahraga. ANgina stabil memiliki pola yang teratur dan bisa terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

  • Angina tidak stabil

Ini biasanya disebabkan pembekuan darah di arteri koroner. Angina tidak stabil terjadi ketika Anda beristirahat, berlangsung lebih lama, dan kemungkinan memburuk dari waktu ke waktu.

  • Varian angina

Jenis angina ini juga terjadi ketika istirahat dan biasanya parah. Kondisi ini terjadi ketika arteri kejang yang menyebabkannya mengencang dan menyempit, menghambat aliran darah ke jantung. Penyebabnya termasuk stres, kedinginan, obat-obatan, merokok, atau penggunaan kokain.

2. Sesak napas (dispnea)

Penyakit jantung iskemik dapat menyebabkan sesak napas. Jika jantung dan organ-organ lain mengalami kekurangan oksigen, penderitanya mungkin mulai sulit bernapas atau terengah-engah.

3. Serangan jantung

Serangan jantung, atau infark miokard terjadi ketika otot jantung tidak memiliki cukup darah dan oksigen. Kondisi ini menyebabkan otot berhenti dan mengalami serangan jantung.

Serangan jantung biasanya terjadi ketika gumpalan darah (trombosis koroner) berkembang dari plak di salah satu arteri koroner. Gumpalan darah cukup besar trombosis koroner dapat menghentikan aliran darah ke jantung.

Gejala serangan jantung meliputi:

  • Pusing
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Wajah tampak abu-abu
  • Ketidaknyamanan dada dan sakit ringan, atau sakit dada
  • Perasaan tidak sehat secara keseluruhan dan cemas
  • Gelisah
  • Berkeringat dan kulit lembap
  • Mual dan muntah

Gejala pertama biasanya adalah nyeri dada yang menyebar ke leher, rahang, telinga, lengan, dan pergelangan tangan, dan kemungkinan menyebar ke tulang belikat, punggung, atau perut.

Diagnosis Penyakit Jantung Iskemik

Riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan sejumlah tes dapat membantu mendiagnosis penyakit jantung iskemik, termasuk:

1. Echocardiogram

Alat ini adalah pemindaian ultrasound yang memeriksa pompa jantung, dengan menggunakan gelombang suara untuk memberikan gambar video.

2. Monitor Holter

Adalah perangkat portabel yang digunakan pada pasien selama dua hari atau lebih. Alat ini dapat mencatat semua aktivitas listrik jantung, termasuk detak jantung.

3. Elektrokardiogram (EKG)

Alat ini dapat mencatat aktivitas listrik dan ritme pada jantung.

4. Tes stres

Sementara ts ini mungkin menggunakan alat treadmill atau obat-obatan yang membuat jantung stres.

5. Kateterisasi koroner

Diagnosis penyakit jantung iskemik yang satu ini dengan cara menyuntikkan zat warna ke dalam arteri jantung, dilakukan melalui kateter yang di-ulir melalui arteri (biasanya di kaki atau lengan) ke arteri di jantung. X-ray kemudian mendeteksi bintik-bintik atau penyumbatan yang terlihat oleh pewarna.

6. CT scan

Seperti yang mungkin sudah Anda tahu, alat ini membantu dokter untuk menggambarkan arteri, mendeteksi kalsium dalam endapan lemak yang mempersempit arteri koroner, dan untuk mengkarakterisasi kelainan jantung lainnya.

7. Tes darah

Tes ini berguna untuk mengukur kadar kolesterol darah, terutama pada orang yang berusia di atas 40 tahun, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol, kelebihan berat badan, dan tekanan darah tinggi, serta kondisi lainnya, seperti kelenjar tiroid yang kurang aktif, atau kondisi apa pun yang meningkatkan kadar kolesterol.

8. Nuclear ventriculography

Ini menggunakan pelacak atau bahan radioaktif untuk menunjukkan ruang jantung. Bahan disuntikkan ke dalam vena. Ini menempel pada sel darah merah dan melewati jantung. Kamera atau pemindai khusus dapat melacak pergerakan.

Pengobatan Penyakit Jantung Iskemik

Penyakit jantung iskemik sulit disembuhkan, tetapi perawatan dengan teknologi dapat ditangani secara efektif. Perawatan penyakit ini dapat dilakukan dengan:

1. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup termasuk mengonsumsi makanan sehat, olahraga secara teratur, dan berhenti merokok.

2. Obat obatan

Mengonsumsi berbagai macam obat-obatan dapat mengatasi penyakit jantung iskemik, di antaranya:

  • Statin

Ini adalah satu-satunya obat yang terbukti berdampak positif dalam pengobatan penyakit jantung iskemik, tetapi jika penderitanya memiliki kelainan kolesterol lain, kemungkinan ini tidak bekerja.

  • Beta blockers

Ini dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah dan detak jantung, terutama pada orang yang pernah mengalami serangan jantung.

  • Nitroglycerin patches, semprotan, atau tablet

Obat-obat ini dapat mengendalikan nyeri dada dengan mengurangi kebutuhan jantung akan darah dengan memperlebar arteri koroner.

  • Blocker saluran kalsium

Obat ini bermanfaat memperlebar arteri koroner, memungkinkan aliran darah yang lebih besar ke jantung, dan mengurangi tekanan darah tinggi (hipertensi).

  • Aspirin dosis rendah

Aspirin dapat mengurangi pembekuan darah dan menurunkan kemungkinan angina atau serangan jantung pada orang yang berisiko tinggi terhadap kardiovaskular.

  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor

Obat ini menurunkan tekanan darah dan membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit jantung iskemik.

3. Pembedahan

Jika pembuluh darah sangat sempit atau jika gejalanya tidak merespons terhadap obat-obatan, pembedahan dapat dilakukan untuk melancarkan dengan membuka atau mengganti arteri yang tersumbat:

  • Operasi laser

Ini dilakukan dengan membuat beberapa lubang kecil di otot jantung, yang berguna untuk mendorong pembentukan pembuluh darah baru.

  • Operasi bypass koroner

Dokter bedah akan menggunakan pembuluh darah dari bagian lain tubuh untuk membuat jalan pintas (bypass) yang dapat mengatasi arteri yang tersumbat. Bahan bypass bisa berasal dari kaki atau arteri dinding dada bagian dalam.

  • Angioplasti dan penempatan stent

Kateter dimasukkan ke bagian arteri yang menyempit. Balon kempes dimasukkan melalui kateter ke daerah yang terkena. Ketika balon dipompa, ia mengompres timbunan lemak di dinding arteri. Stent atau tabung mesh, dapat dibiarkan di arteri untuk membantu membuatnya tetap terbuka.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi