Terbit: 4 January 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Meski berguna untuk tubuh, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke. Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel tetap sehat. Simak penyebab kolesterol tinggi, gejala, cara mengatasi , dan dampaknya bagi tubuh selengkapnya di bawah ini.

Kolesterol Tinggi: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Kolesterol Tinggi

Jika Anda terlalu banyak makan makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, hal itu dapat meningkatkan risiko terkena kolesterol tinggi. Faktor gaya hidup juga dapat berkontribusi terhadap kenaikan kolesterol yaitu tubuh tidak aktif bergerak dan memiliki kebiasaan merokok.

Selain itu, faktor lain yang menjadi penyebab naiknya kadar kolesterol juga terkait dengan genetika. Gen diturunkan dari orang tua pada anaknya, gen tertentu mengajarkan tubuh tentang cara memproses kolesterol dan lemak. Oleh karena itu, jika orang tua memiliki kolesterol tinggi, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengidapnya juga.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kenaikan kadar kolesterol disebabkan oleh hiperkolesterolemia keluarga. Gangguan genetik ini mencegah tubuh menghilangkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.

Menurut National Human Genome Research Institute, banyak orang dewasa yang memiliki kondisi ini memiliki kadar kolesterol di atas 300 mg/dL dan kadar LDL di atas 200 mg/dL.

Kondisi kesehatan lainnya seperti diabetes dan hipotiroidisme juga dapat meningkatkan risiko terkena kolesterol tinggi dan komplikasi terkait.

Faktor Risiko yang Meningkatkan Kolesterol Tinggi

Berikut ini adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkan kadar kolesterol, di antaranya:

  • Diet yang buruk

Mengonsumsi lemak jenuh yang ditemukan dalam produk hewani dan lemak trans yang ditemukan di beberapa kue kering, biskuit, dan popcorn, dapat meningkatkan kadar kolesterol. Makanan yang tinggi kolesterol, seperti daging merah dan produk susu tinggi lemak juga akan meningkatkan kolesterol dalam tubuh.

  • Obesitas

Memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih besar menempatkan Anda pada risiko kolesterol tinggi.

  • Kurang olahraga

Olahraga membantu meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik di dalam tubuh. Tingginya kadar HDL membuat kolesterol LDL menjadi tidak berbahaya.

  • Merokok

Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan membuatnya lebih rentan untuk menumpuk lemak. Merokok juga dapat menurunkan kadar HDL di dalam tubuh.

  • Usia

Karena zat kimia tubuh berubah seiring bertambahnya usia, risiko kenaikan kadar kolesterol bisa mengalami peningkatan. Misalnya, seiring bertambahnya usia, hati menjadi kurang mampu menghilangkan kolesterol LDL.

  • Diabetes

Gula darah tinggi berkontribusi pada kadar kolesterol berbahaya yang disebut very-low-density lipoprotein (VLDL) dan menurunkan kolesterol HDL. Gula darah tinggi juga merusak lapisan arteri.

Gejala Kolesterol Tinggi

Banyak orang bertanya apakah ada ciri-ciri kolesterol tinggi yang bisa dikenali dari tampilan fisiknya? Jawabannya adalah tidak ada. Kenaikan kadar kolesterol tidak memiliki gejala. Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi jika Anda memiliki gejala kenaikan kadar kolesterol. 

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Anak-anak dan dewasa muda tanpa faktor risiko penyakit jantung biasanya tes dilakukan antara usia 9 dan 11 tahun, setelah itu tes akan kembali lagi dilakukan antara usia 17-19 tahun. Pengujian ulang untuk orang dewasa tanpa faktor risiko penyakit jantung biasanya dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Selain itu, dokter mungkin juga menyarankan tes yang lebih sering jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, penyakit jantung atau faktor risiko lain, seperti merokok, diabetes atau tekanan darah tinggi.

Diagnosis Kolesterol Tinggi

Salah satu langkah yang bisa dilakukan dokter untuk mengenali ciri-ciri kolesterol tinggi adalah dengan tes darah. Cara yang dikenal sebagai panel lipid ini berguna untuk menilai kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.

Untuk melakukan tes ini, dokter atau profesional kesehatan akan mengambil sampel darah. Setelah itu sampel akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasil tes memberitahu Anda jika kadar kolesterol atau trigliserida tubuh terlalu tinggi.

Mereka akan mengirim sampel ini ke laboratorium untuk dianalisis. Setelah itu dokter akan memberitahu jika kadar kolesterol atau trigliserida di dalam tubuh terlalu tinggi. Sebelum melakukan tes ini, dokter bisa meminta untuk tidak makan atau minum selama 12 jam.

Pengobatan Kolesterol Tinggi

Cara mengatasi kenaikan kadar kolesterol yang pertama dan mudah dilakukan adalah dengan berolahraga dan konsumsi makanan bergizi. Namun, jika Anda telah melakukan perubahan gaya hidup tersebut, namun kadar kolesterol tetap tinggi, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan.

Pilihan obat atau kombinasi obat tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, kondisi kesehatan dan kemungkinan efek samping obat. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Statin

Statin memblokir zat yang dibutuhkan hati  untuk membuat kolesterol. Konsumsi obat ini menyebabkan hati membuang kolesterol dari darah. Statin juga dapat membantu tubuh menyerap kembali kolesterol dari endapan yang menumpuk di dinding arteri—yang berpotensi membalikkan penyakit arteri koroner.

Pilihan termasuk atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pitavastatin, pravastatin, rosuvastatin, dan simvastatin.

  • Bile-acid-binding Resins

Hati Anda menggunakan kolesterol untuk membuat asam empedu, suatu zat yang dibutuhkan untuk pencernaan. Obat-obatan cholestyramine, colesevelam dan colestipol menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu.

Bile-acid-binding resins mendorong hati menggunakan kolesterol berlebih untuk membuat lebih banyak asam empedu, sehingga mengurangi tingkat kolesterol dalam darah.

  • Cholesterol Absorption Inhibitors

Usus kecil menyerap kolesterol dari makanan dan melepaskannya ke aliran darah. Obat ezetimibe membantu mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan kolesterol makanan. Ezetimibe dapat digunakan dengan obat statin.

  • Obat Suntik

Kelas obat yang lebih baru yang dikenal sebagai PCSK9 inhibitors dapat membantu hati menyerap lebih banyak kolesterol LDL. Alirocumab dan evolocumab dapat digunakan untuk orang yang memiliki kondisi genetik yang menyebabkan kadar LDL sangat tinggi, atau pada orang dengan riwayat penyakit jantung yang tidak toleran terhadap statin atau obat kolesterol lainnya.

Sementara itu, jika Anda memiliki trigliserida tinggi, dokter mungkin akan meresepkan:

  • Fibrates

Obat-obatan fenofibrate dan gemfibrozil mengurangi produksi hati dari very-low-density lipoprotein (VLDL) yang sangat rendah kepadatannya dan mempercepat penghilangan trigliserida dari darah. Kolesterol VLDL kebanyakan mengandung trigliserida.

  • Niacin

Niacin membatasi kemampuan hati untuk memproduksi kolesterol LDL dan VLDL. Tetapi niasin tidak memberikan manfaat tambahan dibandingkan statin. Niasin juga dikaitkan dengan kerusakan hati dan stroke, sehingga sebagian besar dokter merekomendasikannya hanya untuk orang yang tidak bisa memakai statin.

  • Suplemen Asam Lemak Omega-3

Suplemen asam lemak omega-3 dapat membantu menurunkan trigliserida. Perlu Anda ketahui bahwa suplemen ini dapat memengaruhi obat lain yang sedang digunakan.

Pada akhirnya, pengobatan untuk kenaikan kadar kolesterol bervariasi untuk setiap orang. Jika Anda memutuskan untuk minum obat kolesterol, dokter mungkin merekomendasikan tes fungsi hati untuk memantau efek obat pada hati.

Komplikasi Kolesterol Tinggi

Jika tidak diobati, kenaikan kadar kolesterol dapat menyebabkan plak menumpuk di arteri. Seiring waktu, plak ini dapat mempersempit pembuluh darah. Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah kondisi serius karena dapat membatasi aliran darah melalui arteri. Kondisi ini juga meningkatkan risiko mengembangkan gumpalan darah yang berbahaya.

Aterosklerosis dapat menyebabkan banyak komplikasi yang mengancam jiwa, seperti:

  • Stroke.
  • Serangan jantung.
  • Angina (nyeri dada).
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penyakit pembuluh darah perifer.
  • Penyakit ginjal kronis.
  • Menyebabkan ketidakseimbangan empedu, sehingga meningkatkan risiko batu empedu.

Pencegahan Kolesterol Tinggi

Faktor risiko genetik untuk kenaikan kadar kolesterol tidak dapat dikendalikan. Namun, faktor gaya hidup dapat dikendalikan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena kolesterol tinggi

  • Makanlah makanan bergizi yang rendah kolesterol dan lemak hewani, serta tinggi serat.
  • Hindari konsumsi alkohol berlebihan.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Jangan merokok.

Jika Anda berisiko kolesterol tinggi atau memiliki penyakit jantung koroner, kemungkinan dokter akan mendorong untuk menguji kadar kolesterol secara teratur.

 

  1. High cholesterol. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800. (Diakses pada 4 Desember 2019).
  2. Heather Cruickshank and Jacquelyn Cafasso. 2018. Everything You Need to Know About High Cholesterol. https://www.healthline.com/health/high-cholesterol. (Diakses pada 4 Desember 2019).
  3. Wedro, Benjamin, MD, FACEP, FAAEM. High Cholesterol. https://www.emedicinehealth.com/high_cholesterol/article_em.htm#definition_and_facts_about_high_cholesterol. (Diakses pada 4 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi