Terbit: 21 September 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Aneurisma (aneurysm) merupakan kondisi pelebaran pembuluh darah dan sering terjadi pada arteri. Aneurisma terjadi akibat melemahnya dinding arteri. Dinding arteri yang melemah pada akhirnya akan membentuk semacam kantung. Jika tidak ditangani, ukuran kantung akan semakin membesar yang kemudian pecah dan menimbulkan perdarahan. Aneurisme biasanya terjadi pada arteri di otak, perut, dan dada. Secara umum, terdapat dua jenis aneurisma yaitu aneurisma otak dan aneurisma aorta.

Mengenal Bahaya Aneurisma

Penyebab kondisi ini tidak diketahui dengan pasti. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena aneurisma yang meliputi:

  • tekanan darah tinggi
  • aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)
  • tingkat tinggi serum kolesterol dalam tubuh
  • trauma atau cedera
  • merokok dan penggunaan tembakau
  • infeksi di dalam darah
  • usia tua
  • penyakit ginjal polikistik
  • alkoholisme
  • diabetes
  • riwayat keluarga

Gejala dari kondisi ini berbeda secara signifikan, tergantung pada lokasinya. Misalnya, gejala aneurisma otak berbeda dari aneurisma aorta di dada atau perut. Dalam kasus aneurisma otak kecil, gejala mungkin tidak selalu terlihat dan kondisi ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan CT-Scan. Terkadang dalam beberapa artikel menyebutkan sejumlah kecil darah dapat bocor dari aneurisma dan menyebabkan sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba. Gejala lain yang mungkin timbul diantaranya adalah sakit di belakang atau di atas mata, pupil melebar, mati rasa, penglihatan ganda, atau kelemahan di satu sisi wajah.

Jika aneurisma otak pecah, terdapat beberapa gejala yang akan timbul seperti sakit kepala tiba-tiba dan intens, sakit leher dan kekakuan, mual dan muntah, pandangan kabur, kepekaan terhadap cahaya, mengantuk, gangguan berbicara, kebingungan dan hingga kejang. Lebih lanjut hal ini akan menyebabkan kelumpuhan atau ketidak mampuan tubuh melakukan sesuatu sesuai bagian otak yang terkena karena setiap bagian otak akan memberikan tempat kelumpuhan yang berbeda-beda. Hal ini lebih lanjut disebut stroke tipe perdarahan yang mengancam nyawa seseorang.

Berbeda dengan aneurisma aorta mungkin tidak menunjukkan gejala apapun pada tahap awal. Biasanya, gejala dapat diamati ketika aneurisma tumbuh semakin besar. Aneurisma yang terdapat di perut atau aneurisma aorta perut dapat menyebabkan nyeri di dekat pusar, yang dapat menyebar ke punggung. Gejala lain meliputi pembengkakan perut, sensasi berdenyut di perut, mual dan muntah, dan denyut jantung yang cepat.

Prosedur diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi kondisi ini antara lain angiografi, CT scan, MRI, dan ekokardiografi. Jika masih berukuran kecil, dokter mungkin saja tidak akan melakukan tndakan, melainkan hanya memantau kondisi ini. Jika aneurisma semakin besar, maka umumnya tindakan operasi akan dibutuhkan.

Jika aneurisma berada dalam perut, maka dokter dapat melakukan operasi aneurisma aorta abdominal endovascular. Untuk aneurisma aorta dada, operasi dianjurkan ketika aneurisma berukuran 5 cm atau lebih besar.

Aneurisma otak juga diobati dengan operasi. Obat-obat tertentu juga diperlukan untuk pengobatan aneurisma otak yang terutama digunakan agar aneurisma otak tidak pecah. Obat-obatan tersebut termasuk calcium channel blockers, anti-kejang, penghilang rasa sakit sesuai gejala yang timbul. Karena hal ini sangat mengancam jiwa maka butuh pengelolaan dari berbagai bidang ilmu seperti spesialis saraf, bedah sarah dan penyakit dalam.

Aneurisma bisa dicegah dengan gaya hidup sehat seperti mengontrol tekanan darah dan menjaga tingkat kolesterol pada tingkat yang sehat. Olah raga sangat penting karena dapat menjaga elastisitas pembuluh darah agar tidak mudah pecah. Dan pentingnya memeriksan diri ke dokter untuk setiap keluhan yang berkaitan itu muncul.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi