Terbit: 28 April 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Berikut adalah pilihan pengobatan untuk ruam akibat virus cacar air.

Ruam pada Anak – Pengobatan Ruam akibat Virus Cacar Air

Pengobatan cacar air

  • Virus ini menyebar terutama dari sekresi hidung dan mulut anak, tetapi ruam itu sendiri juga menular. Anak tetap menularkan dan jangan pergi ke sekolah atau tempat penitipan anak sampai lesi terakhir yang muncul telah sepenuhnya pulih.
  • Tidak ada “obat” untuk cacar setelah cacar dimulai, namun ada vaksin yang sangat efektif dalam mencegah penyakit. Jika seorang anak terkena cacar, dokter dapat memberikan resep perawatan untuk membantu mengontrol rasa gatal dan membuat anak lebih nyaman.
  • Imunisasi (vaksinasi) varicella diberikan bagi anak usia lebih dari 12 bulan hanya dengan 1x suntikan, namun jika diberikannya pada usia di atas 12 tahun, imunisasi varicella diberikan sebanyak 2 kali dengan selang penyuntikan 1-2 bulan. Sundtikan diberikan dengan jarum kecil dan masuk ke dalam subkutan (lemak). Ada beberapa merk vaksin varicella yang isinya sama dan dapat dipakai, yaitu Varivax, Okavax, Varilrix. vaksin ini aman dan efektif. Vaksin ini dapat menyebabkan nyeri dan kemerahan ringan di lokasi selama beberapa hari. Sementara vaksin akan melindungi sebagian besar anak-anak, beberapa anak-anak (3%) yang kemudian terkena cacar bisa mengembangkan kasus cacar ringan biasanya tanpa demam dan dengan sangat sedikit lesi kulit. Sebuah vaksin kombinasi campak, gondok, rubella, dan cacar air diperkenalkan pada tahun 2005, disebut dengan MMRV, namun karena frekuensi kejang demam dengan MMRV lebih tinggi dibandingkan jika vaksin varicella diberikan terpisah dari vaksin MMR, anak-anak di bawah usia 2 tahun menerima protokol vaksin yang terpisah. Efek samping kejang demam belum terbukti pada anak di atas usia 4 tahun.
  • Orang-orang yang mendapatkan vaksin cacar dapat menyebarkan virus varisela kepada orang lain namun kejadian ini sangat jarang.
  • Tiga dari 100 anak-anak mendapatkan ruam seperti cacar setelah dosis vaksin pertama, tetapi hanya sekitar satu dari 100 anak-anak mendapatkan ruam setelah dosis kedua.
  • Kontraindikasi untuk menerima vaksin adalah memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, kehamilan, memiliki penyakit yang parah, transfusi darah, atau mengkonsumsi obat antivirus (misalnya, asiklovir [Zovirax] atau oseltamivir [Tamiflu]).
  • Jangan pernah memberikan aspirin untuk anak dengan cacar air. Sebuah penyakit mematikan yang disebut sindrom Reye telah dikaitkan dengan anak-anak yang mengkonsumsi aspirin, terutama jika mereka memiliki cacar. Pastikan untuk memeriksa yang lain obat yang dijual bebas yang berbahan aspirin atau salisilat karena seringkali bercampur dengan obat flu
  • Cacar sesekali dapat mempengaruhi kornea, bagian depan mata yang bening. Jika seorang anak mengalami cacar di mata atau jika anak mengalami mata merah, iritasi, segera periksa ke dokter.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi