Terbit: 27 July 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Berikut adalah beberapa pengobatan medis untuk penderita penyakit lupus.

Lupus – Pengobatan

Ibuprofen (Motrin, Advil) dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya digunakan untuk mengurangi peradangan. Ibuprofen dan obat serupa bisa membahayakan fungsi ginjal, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah ginjal. Banyak penderita lupus dapat mengalami peredaan gejala-gejala yang signifikan tanpa menggunakan steroid atau agen penekan kekebalan lainnya (seperti azatioprin [Azasan, Imuran] atau siklofosfamid [Sitokoksin, Cytoxan Lyophilized, Neosar]). Namun, beberapa komplikasi akut seperti gagal ginjal akut, yang disebabkan oleh lupus mungkin memerlukan steroid oral atau intravena dosis tinggi bersamaan dengan obat penekan kekebalan lainnya. Beberapa orang akan memerlukan perawatan jangka panjang dengan steroid dan agen penekan kekebalan tubuh.

Obat antimalaria seperti hidroksiklorokuin dan klorokuin merupakan alternatif yang sangat baik untuk penderita lupus yang tidak merespons dengan baik ibuprofen atau aspirin (Bayer Aspirin, Bufferin, Ecotrin). Banyak orang yang memakai obat antimalaria mengalami peredaan gejala yang signifikan, terutama ruam, kelelahan, dan nyeri sendi dan otot. Hidroksiklorokuin telah terbukti mengurangi frekuensi flare pada pasien dengan lupus eritematosus sistemik. Berdasarkan data ini, diyakini secara luas bahwa semua pasien harus diobati dengan hidroksiklorokuin  tanpa batas waktu, kecuali jika mereka mengalami efek samping. Namun, dengan penggunaan obat antimalaria, evaluasi mata secara seksama terhadap mata diperlukan untuk mencegah komplikasi serius.

Pengobatan B-cell-suppressing (penekan sel B) yang baru adalah belimumab (Benlysta). Belimumab memblok stimulasi sel B (stimulator B-limfosit [BLyS]) dan diindikasikan untuk pengobatan pasien dewasa dengan lupus eritematosus sistemik autoantibodi positif yang menerima terapi standar. Penting untuk dicatat bahwa khasiat belimumab belum dievaluasi pada pasien dengan lupus sistem saraf pusat aktif berat atau nefritis lupus aktif berat. Belimumab belum dipelajari dalam kombinasi dengan siklofosfamid intravena atau terapi biologis lainnya.

Beberapa pasien bisa mendapatkan keuntungan dari pengobatan diet dengan suplemen makanan dengan dehydroepiandrosterone (DHEA) yang dapat dibeli secara bebas di apotek. Sebaliknya, penderita penyakit autoimun, termasuk lupus, sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen “imun booster” seperti echinacea.

Bagi orang-orang dengan ruam lupus yang peka terhadap sinar matahari, penggunaan tabir surya tahan banting dan pakaian pelindung sangatlah penting. Panas, cahaya inframerah, dan, jarang, lampu neon juga bisa mendatangkan flare. Krim steroid topikal juga bermanfaat untuk ruam terkait lupus, begitu flare berkembang. Seorang dokter harus memantau penggunaan krim steroid secara ketat, terutama di wajah dan area yang tertutup.

Pengobatan kejang atau gangguan kejiwaan biasanya melibatkan terapi yang ditujukan pada jenis gangguan itu sendiri (penggunaan antikonvulsan untuk kejang, misalnya, dan penggunaan antidepresan untuk depresi berat).

Steroid digunakan untuk mengurangi peradangan dengan cepat:

  • Efek samping yang penting dari steroid dan zat penekan kekebalan lainnya adalah peningkatan kerentanan terhadap infeksi berbahaya
  • Pada kehamilan, steroid pilihan untuk pengobatan lupus adalah prednisone (Meticorten, Sterapred, Sterapred DS) karena prednison melintasi janin jauh lebih sedikit daripada agen steroid lainnya
  • Steroid tidak boleh dihentikan tiba-tiba jika Anda telah memakainya lebih dari beberapa minggu. Profesional perawatan kesehatan Anda akan mengarahkan Anda bagaimana cara menghetikan obatnya sedikit demi sedikit

Jika bekuan darah terbentuk secara spontan di tubuh, pengobatan dengan agen yang mencegah pembentukan gumpalan sangat penting. Untuk alasan ini, penggunaan heparin atau warfarin (Coumadin) disarankan. Pada kehamilan, heparin adalah agen pilihan karena efek buruk janin dari warfarin.

Lupus – Halaman Selanjutnya :   1   2   3   4   5   6   7   8   9

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi