Terbit: 22 November 2017 | Diperbarui: 5 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com- Stres adalah cara tubuh kita untuk menghadapi tekanan atau bahaya. Ketika Anda merasa sedang dalam tekanan atau situasi berbahaya, tubuh merespons secara otomatis melepaskan reaksi yang disebut “stress response”

Stres – Ulasan Singkat

Stres adalah bagian normal dari kehidupan yang baik dapat membantu kita belajar dan bertumbuh atau justru bisa menyebabkan masalah yang signifikan. Stres membuat tubuh melepaskan zat kimia saraf yang kuat dan hormon yang mempersiapkan kita untuk bertindak (untuk melawan atau melarikan diri). Jika kita tidak mengambil tindakan, respons stres dapat membuat atau memperburuk masalah kesehatan.

Stres yang berkepanjangan, tidak diatasi, tak terduga, dan tidak diatur adalah stres yang paling merusak. Stres dapat dikelola dengan mencari dukungan dari orang yang dicintai, olahraga teratur, meditasi atau teknik relaksasi lainnya, mengerjakan tugas dengan disiplin, dan belajar strategi penanganan stres untuk membuat prediktabilitas dalam kehidupan kita.

Banyak perilaku yang meningkatkan pada saat stres dan cara maladaptif (gangguan penyesuaian) mengatasi stres – obat-obatan, obat nyeri, alkohol, merokok, dan makan – benar-benar memperburuk stres dan dapat membuat kita lebih reaktif (sensitif) untuk lebih stres.

Faktor risiko untuk stres yang tidak dikelola adalah kurangnya dukungan sosial dari orang-orang di sekitarnya.

Meskipun ada yang menjanjikan pengobatan untuk stres, manajemen stres sebagian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan seseorang untuk membuat perubahan yang diperlukan untuk gaya hidup sehat.

Apa stres itu?

Stres adalah fakta alam di mana ada paksaan dari dalam atau dari luar yang memengaruhi individu, baik kesejahteraan emosional atau fisik seseorang, atau keduanya. Individu merespons stres dengan cara yang berbeda-beda, serta sesuai dengan lingkungan mereka. Karena stres yang meluap-luap banyak terjadi dalam kehidupan modern, kita biasanya berpikir bahwa stres adalah pengalaman negatif, namun dari sudut pandang biologi, stres dapat menjadi pengalaman yang netral, negatif, atau positif.

Secara umum, stres berhubungan dengan kedua faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi lingkungan fisik, termasuk pekerjaan Anda, hubungan Anda dengan orang lain, rumah Anda, dan semua situasi, tantangan, kesulitan, dan harapan Anda dihadapkan dengan setiap hari. Faktor internal menentukan kemampuan tubuh Anda untuk merespons, dan menangani stres. Faktor internal yang memengaruhi kemampuan Anda untuk menangani stres mencakup status gizi, tingkat kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan, kesejahteraan emosional, dan jumlah tidur dan istirahat yang Anda dapatkan.

Picture of areas of the body that are affected by stress

Gambar 1. Area pada tubuh yang dipengaruhi oleh stress: Otak dan saraf, otot dan sendi, jantung, lambung, pankreas, usus, dan sistem reproduksi.

Di alam, stres telah mendorong perubahan evolusioner (pengembangan dan seleksi alam dari waktu ke waktu). Dengan demikian, spesies yang mampu beradaptasi untuk penyebab stres (stressor) akan bertahan dan berkembang menjadi mahluk hidup (hewan maupun tumbuhan) yang sekarang ini kita amati.

Stres remaja

Sebagai salah satu contoh stres yang berhubungan dengan transisi kehidupan, masa remaja sering merupakan transisi dari anak menuju dewasa, dewasa muda belajar untuk mengatasi meningkatnya tuntutan dan tekanan bersama dengan perubahan tubuh mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres yang berlebihan selama masa remaja dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental di kemudian hari. Misalnya, stres remaja merupakan faktor risiko untuk terjadinya depresi remaja, suatu kondisi serius yang membawa peningkatan risiko bunuh diri.

Untungnya, strategi manajemen stres yang efektif dapat mengurangi efek buruk dari stres. Dukungan sosial antara teman-teman, keluarga, pendidikan dan agama atau afiliasi kelompok lain dapat membantu mengurangi pengalaman subjektif stres selama masa remaja. Berbagi masalah dan mengarahkan remaja untuk keterampilan manajemen stres juga bisa menjadi tindakan pencegahan. Pada kasus yang parah, dokter atau profesional kesehatan lainnya dapat merekomendasikan konseling atau perawatan lain yang dapat mengurangi risiko jangka panjang dari stres remaja.

Manusia adalah makhluk yang paling adaptif di planet karena adanya evolusi otak manusia, terutama bagian yang disebut neokorteks. Adaptasi ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan dan stres yang kita hadapi dan kita kuasai. Oleh karena itu, kita manusia, tidak seperti hewan, dapat hidup dalam berbagai iklim atau ekosistem, di berbagai ketinggian, dan mampu menghindari bahaya predator. Selain itu, kita telah belajar untuk hidup di udara, di bawah laut, dan bahkan dalam ruang, di mana tidak ada makhluk hidup yang pernah selamat. Jadi, apa yang buruk dari stres?

Stres – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4 5 6 7 8 9

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi