Terbit: 18 March 2017 | Diperbarui: 29 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Bagi banyak orang, butuh upaya yang cukup keras untuk mencari tahu apa irama jantung yang menyebabkan palpitasi. Tak pelak, gejala tidak selalu muncul selama kunjungan ke dokter. Rawat inap di rumah sakit biasanya tidak efektif, karena berbaring di tempat tidur rumah sakit justru tidak menyerupai kegiatan pasien di dunia nyata di mana mereka aktif dan gejala-gejala muncul akibat aktivitas rutin sehari-hari.

Palpitasi Jantung – Diagnosis

Berbagai perangkat monitoring denyut jantung rawat jalan dapat dipakai oleh pasien untuk mencoba untuk menangkap dan merekam denyut abnormal. Ritme strip ini dianalisis komputer dan dapat memberikan petunjuk tentang penyebab palpitasi. Beberapa jenis monitor dapat dipakai selama satu atau dua hari, sementara monitor lain dapat dipakai selama satu bulan. Kadang-kadang pasien dapat ditanamkan perangkat di bawah kulit untuk pantauan yang lebih lama.

Kunci untuk diagnosis adalah riwayat medis pasien.

  • Kapan palpitasi terjadi?
  • Apakah palpitasi datang dan pergi, atau mereka relatif jarang terjadi?
  • Berapa lama palpitasi bertahan?
  • Apa gejala lain yang berhubungan dengan palpitasi?
  • Apakah ada konsumsi obat-obatan atau minuman, seperti kafein, alkohol, obat flu, atau obat-obatan yang berhubungan dengan gejala?
  • Apakah ada masalah medis yang mendasari yang bisa menjadi penyebab potensial?

Selain itu, praktisi kesehatan mungkin akan memeriksa tanda-tanda vital pasien seperti denyut nadi dan tekanan darah, dan mencari tanda-tanda masalah fisik yang mendasari, seperti gondok (pembesaran kelenjar tiroid di leher) dan mendengarkan jantung untuk memeriksa suara abnormal untuk memeriksa apakah  terkait dengan kelainan katup jantung.

Jika palpitasi ada ketika kunjungan ke dokter, elektrokardiogram (EKG) dan monitor jantung yang mencatat denyut jantung dan irama jantung dapat membantu menegakkan diagnosis. Akan tetapi, jika palpitasi tidak terjadi saat kunjungan ke dokter, EKG dan monitor jantung belum tentu dapat membantu. EKG dan monitor jantung mungkin menunjukkan hasil yang normal.

Tes lain yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis palpitasi adalah dengan tes darah. Tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa kadar hemoglobin dan jumlah sel darah merah untuk anemia. Tes ini dapat menentukan apakah ada kelainan elektrolit di dalam tubuh dan untuk memeriksa fungsi tiroid.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi