Terbit: 15 March 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Diagnosis diperlukan untuk menentukan perawatan dari luka tersebut. Sinar-X dapat dilakukan untuk mencari patah tulang (fraktur). Sinar-X juga dapat membantu mencari benda asing yang mungkin telah tertanam dalam robekan. Fluoroskopi dilakukan untuk membantu menemukan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Ultrasonography (USG) juga dapat digunakan untuk membantu dalam mencari benda asing pada luka. Fluoroskopi dan ultrasound hanya tersedia di unit gawat darurat (UGD) dan rumah sakit.

Luka – Diagnosis, Jahitan, dan Perawatan di Rumah

Jahitan untuk Luka

Penutupan primer: Praktisi kesehatan akan membersihkan luka dan kemudian memeriksa area luka untuk mencari apakah ada benda asing sebelum menutup luka dengan jahitan, staples, atau lem bedah.

Jika luka sudah berlangsung terlalu lama, terlalu kotor, atau jika ada alasan untuk tidak menutup luka, penyembuhan dapat terjadi dengan penutupan sekunder. Luka akan dibersihkan, diperban, dan dibiarkan sembuh dari waktu ke waktu tanpa jahitan.

Pada orang sehat dengan luka kotor, kombinasi dari dua teknik di atas dapat dipertimbangkan (penutupan sekunder dan dilanjutkan penutupan primer). Dalam skenario ini, dokter akan membersihkan dan menutup luka dengan perban steril. Kemudian pasien akan diminta untuk kembali dalam waktu 3-5 hari, dan jika luka tidak menunjukkan bukti infeksi, luka akan ditutup dengan jahitan, staples, atau lem bedah.

Perawatan Luka di Rumah

  • Kebanyakan luka dapat dirawat di rumah. Lecet yang dangkal dan luka robek dapat dibersihkan, salep antibakteri dioleskan, kemudian luka ditutup dengan perban
  • Perdarahan sering dapat dikendalikan dengan memberikan penekanan langsung pada luka, dan jika mungkin, memposisikan area tubuh yang mengalami perdarahan di atas ketinggian jantung. Hal ini memungkinkan gravitasi untuk membantu mengurangi aliran darah ke tempat yang cedera. Kebanyakan perdarahan akan berhenti dalam waktu 10 menit
  • Jika perdarahan tidak ada masalah, luka dapat dibersihkan dengan menggunakan air keran untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masuk dan untuk mengurangi risiko infeksi. Lingkungan dapat berisi berbagai jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi yang signifikan. Tidak dianjurkan membersihkan luka dengan air yang terkontaminasi
  • Luka yang lebih dalam sangat nyeri dan menggosok luka tidak disarankan
  • Jika luka membutuhkan perawatan medis, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dulu di rumah sebelum membawa ke pusat pelayanan kesehatan. Kecuali ada cedera yang cukup signifikan, ada cukup waktu untuk sekedar membersihkan luka dan menutupnya dengan perban.
Luka – Halaman Selanjutnya :   1   2   3   4   5   6

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi