Terbit: 23 August 2017 | Diperbarui: 29 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Pengobatan untuk servisitis tergantung pada penyebabnya:

Servisitis – Pengobatan

  • Penyebab infeksi serviks karena gonore dan klamidia diobati dengan resep antibiotik
  • Herpes genital umumnya diobati dengan obat anti-viral oral atau topikal, misalnya asiklovir (Zovirax)
  • Jika servisitis bakteri atau viral menyebabkan tanda dan gejala yang parah, pasien membutuhkan rawat inap di rumah sakit supaya mendapatkan obat anti-mikroba intravena dan perawatan suportif.

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan servisitis?

Pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai perawatan selesai dan semua gejala telah reda setidaknya selama 7 hari. Berikut pengobatan untuk servisitis:

  • Pada beberapa orang, satu dosis pengobatan tunggal, yang berbentuk suntikan, telah terbukti memberantas penyakit radang mulut rahim. Pada individu lain, petugas kesehatan mungkin meresepkan obat yang lebih lama yang mungkin diperlukan untuk penyembuhan
  • Jika infeksi berasal dari PMS, pasangan seksual juga harus diobati
  • Hubungan seksual tidak boleh dilanjutkan hingga kedua pasangan diobati, dan pemeriksaan selanjutnya dinyatakan keduanya negatif.

Servisitis, jika ditemukan pada orang muda atau anak kecil, sering menunjukkan adanya pelecehan seksual.

Kapan harus mencari perawatan medis untuk servisitis kronis?

Jika ada gejala berikut, segera konsultasikan ke dokter:

  • Vagina mengeluarkan cairan berwarna putih atau abnormal yang berhubungan dengan rasa sakit atau gatal
  • Sulit atau sakit ketika buang air kecil
  • Meningkatnya frekuensi kencing
  • Nyeri panggul
  • Pendarahan atau bercak setelah hubungan seksual atau antar-periode
  • Sakit perut bagian bawah, terkadang hanya selama atau setelah melakukan hubungan seksual
  • Tanda-tanda darurat pelvis yang potensial meliputi keputihan berlebihan, demam, menggigil, mual, muntah, sakit perut parah, dan pusing. Ini memerlukan evaluasi segera.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi